Direktur Krakatau Steel Kena OTT KPK


Reporter  : M R I / irfan
para petinggi KPK

Jakarta (policewatch.news) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT), Jumat (22/3/2019).

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan satgasnya menangkap salah seorang petinggi perusahaan plat merah yang diduga menerima uang suap.

"Ya benar tadi sore sekitar 18.30 WIB tim KPK memang menemukan adanya dugaan transaksi pemberian uang pada salah satu direktur BUMN dari pihak swasta," kata Basaria melalui pesan singkatnya.
Gedung KPK

Sebelumnya, kata Basaria, pihaknya mendapatkan info dari masyarakat ada rencana pemberian uang dari pihak swasta yang pernah atau berkepentingan dengan proyek di salah satu BUMN.

"Diduga sebagian uang telah diberikan secara cash dan yang lainnya menggunakan sarana perbankan," ujar pimpinan KPK.

Sejauh ini, lanjutnya, lembaga anti rasuah telah mengamankan empat orang terkait OTT di Jumat keramat kali ini. Keempatnya, saat ini telah berada di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ia menambahkan, KPK masih memiliki batas waktu 24 Jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan itu. "Sedang didalami transaksi menggunakan rupiah atau dollar," ucapnya

Empat CALEG Asli Karangnunggal Ngobrol Bareng di SEKBER FKKB


Reporter : (YS,Biro Tasikmalaya)

Tasikmalaya,(policewatch.news) Empat Caleg asli dari kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya ngobrol  bareng di Sekretariat Bersama "Forum Komunikasi Karangnunggal Bersatu" . Mereka sepakat bercita cita ingin memajukan daerah kelahirannya.Minggu,( 17/3/2019)

Mereka adalah Wawat Yuniawati (calon incumbent PDIP), Asep Saepulloh, ST.(calon dari GOLKAR), Iwan Setiawan (calon dari GERINDRA), Dani Suhardani S,HUT.(calon dari PERINDO), kemudian dihadiri pula para petinggi deklarator Forum Komunikasi Karangnunggal Bersatu (FKKB)

 Satu persatu dari mereka menyatakan sikap yang sama untuk menyukseskan Karangnunggal sambil sesekali diselingi dengan canda tawa, membuatnya suasana semakin akrab.Tidak ada saling menyudutkan apalagi saling menjelekkan,bahkan diantara mereka ketika ditanya awak media "policewatch news" sepakat untuk mengadakan kampanye bersama.

Wawat Yuniawati calon incumbent dari partai PDIP "Saya ingin sekali melakukan kampanye bersama memperlihatkan keseriusan untuk mensukseskan Caleg asli putra daerah kecamatan Karangnunggal, dapil 5 lebih banyak" karena merasakan betapa beratnya ia sendirian memperjuangkan kemajuan Karangnunggal,pungkasnya **ADV*

Seorang Pria di Banyumas Merusak Masjid dan Buang Al-Quran ke Dalam Sumur


Reporter : Latif
Masjid Darussalam di Banyumas yang dirusak Rojikun (21/3) lalu

Purwokero (policewatch.news)- Warga Banyumas digegerkan oleh aksi perusakan Masjid Jami Darussalam di wilayah Desa Buniayi, Kecamatan Tambak, Kamis (21/3) lalu. Bukan hanya merusak, pelaku itu juga mengotori dan mengacak-acak area masjid.
Tidak berselang lama setelah aksinya itu, pelaku yang diketahui bernama Rojikun berhasil ditangkap polisi.

Pelaku Membuang Al-Quran ke sumur, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmadja, mengungkapkan, aksi perusakan itu terjadi sekitar 04:20 WIB. Peristiwa itu diketahui oleh takmir masjid yang bernama Abdul Majid.
"Saksi akan melaksanakan azan, kemudian melihat masjid dalam keadaan kotor dengan tanah, karpet masjid berada di pinggir jalan, kipas dalam masjid dinyalakan semua, sandal jepit di tempat imam," kata Agus saat dihubungi kumparan, Kamis (21/3).
Agus mengatakan, Abdul kemudian memeriksa di sekitar masjid. Di dekat Masjid Jami Darussalam itu, ada sebuah tempat pembuangan akhir. Di sana terdapat sebuah sumur. Menurut Agus, Abdul menemukan Al-Quran yang dimiliki masjid berada di dalam sumur itu.
Selain Al-Quran, ada juga lampu, meja, papan tulis, karpet dan sejumlah kitab pengajian milik masjid yang dibuang ke dalam sumur.

Pelaku perusakan dan pengotoran Masjid Jami Darussalam (kanan) di Banyumas ditangkap. 
Pelaku Diduga memiliki gangguan kejiwaan, Rojikun ditangkap tidak lama setelah aksinya diketahui oleh warga. Pihak kepolisian menduga, Rojikun memiliki gangguan kejiwaan.
"Melakukan koordinasi dengan psikolog untuk ketahui kondisi kejiwaan tersangka," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmadja, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/3).
Dugaan Rojikun punya masalah kejiwaan timbul karena perilakunya. Dalam kesehariannya, Rojikun juga diketahui warga sering bersikap tidak biasa.
"Rojikun dalam berbicara sering ngelantur, tidak fokus," sebut Agus.
Pelaku mantan santri yang pernah dikeluarkan dari pesantren, Ditangkapnya Rojikun membuka fakta baru. Lelaki berusia 32 tahun ini diketahui pernah mondok di Pondok Pesantren Miftahul Falah tidak jauh dari area Masjid Darussalam.
Namun karena perangainya, Rojikun dikeluarkan dari pesantren. Hal ini yang pada akhirnya membuat ia nekat melakukan perusakan Masjid Darussalam.
Kombes Pol Agus Triatmadja mengatakan, selain mengacak-acak masjid, Rojikun menebang pohon jati dan sejumlah tanaman di kebun milik Kiai Dailami.
Rojikun bahkan nekat membuang jala ikan milik Kiai Dailami ke sungai. Kiai Dailami merupakan pengasuh Ponpes Miftahul Falah.
 
Pelaku perusakan dan pengotoran Masjid Jami Darussalam (kedua kiri) di Banyumas ditangkap. 
Pelaku merasa Sakit hati kepada kiai, Setelah pemeriksaan oleh kepolisian, diketahui bahwa motif Rojikun melakukan aksi nekatnya adalah karena merasa sakit hati kepada Kiai Dailami yang merupakan pengurus Ponpes Miftahul Falah.
Kombes Pol Agus Triatmadja mengungkapkan, Rojikun merasa sakit hati karena dikeluarkan dari pesantren.
"Berdasarkan pengakuan tersangka Rojikun, ia melakukan hal tersebut karena merasa sakit hati," ujar Agus, 
"Karena Kiai Dailami dianggap bersifat otoriter kepada santri dan mengeluarkan tersangka Rojikun dari Ponpes Miftahul Falah," imbuhnya.
Tak sampai di situ, Rojikun juga menuju TPA milik Kiai Abdul Majid dan mengobrak-abrik barang yang ada di sana, kemudian membuang sebagian ke sumur.

"Terakhir, ia melempar rumah Kiai Abdul Majid menggunakan batu," ujar Agus. "Selesai melempar batu ke rumah Kiai Abdul Majid, ia pulang ke rumah dengan berjalan kaki dengan jarak sekitar 5 kilometer".
Agus mengatakan, Rojikun juga sakit hati kepada Kiai Abdul Majid. Kiai Abdul Majid ini merupakan takmir Masjid Darussalam dan juga bagian dari pengurus pondok pesantren.
"Tersangka Rojikun pun merasa sakit hati kepada Kiai Abdul Majid karena tidak mau menjadikan Rojikun sebagai santri dan tidak mau mengajarkan ilmu agama kepadanya," ucap Agus.


Ketua Relawan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin, meninggal dunia di Majalengka, Jawa Barat

Reporter : irfan/ M R I


Jakarta (policewatch.news) - Ketua Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea, mengatakan, Ketua Relawan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin, meninggal dunia di Majalengka, Jawa Barat, Jumat, sekitar pukul 16.00 WIB karena serangan jantung.

"Sebelum meninggal dunia, saya sempat bertemu dengan almarhum Muhammad Yamin, di Senayan, Jakarta, pada Kamis (21/3) malam," kata Andi Gani Nena Wea, melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Menurut Andi Gani, saat dirinya bertemu dengan Muhammad Yamin, Wakil Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf itu, menyampaikan pesan kepada dirinya.
 
Ketua Relawan Seknas Jokowi, Muhammad Yamin

Pesan itu adalah, agar Andi Gani bersama para relawan terus berjuang dan tidak mudah menyerah. "Para relawan agar terus terjun ke masyarakat, berjuang untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada pemilu presiden 2019. Ternyata, itu pesan terakhir untuk saya," kata Andi Gani.

Kata-kata terakhir tersebut membuat Andi Gani meminta kepada para relawan, agar tidak pernah putus berjuang seperti semangat yang terus dikobarkan almarhum selama ini.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ini menuturkan, dirinya mengenal Muhammad Yamin sejak sekitar 20 tahun lalu. Saat itu, Muhammad Yamin bersama ayahnya, Jacob Nusa Wea, menjadi anggota DPR RI.

"Pak Yamin meninggal dunia di Majalengka, saat menjalankan tugas melakukan konsolidasi untuk kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.

Dalam aktivitas terakhirnya di media sosial, Muhammad Yamin memberi pesan, agar kedua pendukung calon presiden dan wakil presiden tidak saling hujat, karena hal tersebut hanya akan menumbuhkan rasa kebencian dan mengikis rasa persatuan.

Menurut Andi Gani, rencananya jenazah almarhum akan dimakamkan di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Apel Pam Kampanye Pemilu 2019, Kapolres Batang Tegaskan Aparat Tak Sebarkan Hoax


Reporter : Heru

Batang (POLICEWATCH.NEWS) Kapolres Batang, AKBP Edi Suranta Sinulingga menegaskan aparatur negara untuk tidak melakukan penyebaran berita bohong atau Hoax dan ujaran kebencian pada Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan AKBP Edi Suranta Sinulingga saat memimpin Apel Gelar Pasukan PAM Kampanye Terbuka, di Halaman Mapolres, Jumat (22/3/2019).

"Peserta apel yang hadir di sini memiliki semangat dan spirit yang sama mengabdi dan sepakat menjadi bagian aparatur negera untuk tidak melakukan penyebaran berita bohong atau Hoax dan ujaran kebencian," ujarnya.

Menurutnya, pada tahun politik ini fenomena dan frekuensi adanya berita hoax dan ujaran kebencian cukup tinggi.
"Kita sepakati dan komitmen dalam apel gelar pasukan ini, bukanlah bagian dari penyebar hoax ujaran kebencian," tegasnya.
Oleh karena itu, disampaikannya sebagai aparatur negara yang diberikan tangungjawab untuk memberikan rasa aman kepada maayarakat.

"Mereka yang menyebarkan ujaran kebencian dan hoax adalah orang - orang yang ingin menggangu keamanan, ketertiban untuk kepentingan politik," pungkasnya.

"Mereka yang menyebarkan ujaran kebencian dan hoax adalah orang - orang yang ingin menggangu keamanan, ketertiban untuk kepentingan politik," pungkasnya.

Demi Sang Pujaan Hati " Istri dalangi pembunuhan" Pengusaha Tembakau di Temanggung


Reporter : Zulham

Temanggung (POLICEWATCH.NEWS) - Kepolisian Resor Temanggung bersama tim Jatanras Polda Jawa Tengah, berhasil mengungkap kasus pembunuhan berencana terhadap pengusaha tembakau dan pupuk warga Parakan Tjiong Boen Siong (62). Kamis, 21 Maret 2019

Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Dwi Haryadi di Temanggung, Kamis, mengatakan pembunuhan berencana ini didalangi oleh istri korban beribisial N bersama P yang merupakan pacar N.  Ia menuturkan dalam kasus ini pihaknya telah menahan N, P dan I selaku eksekutor dalam pembunuhan tersebut serta A masih buron.

"N dan P telah menjalin hubungan khusus selama hampir dua tahun. ‎Keduanya mula-mula bertemu saat P ingin berbisnis tembakau, kemudian N dan P menjalin asmara. Bahkan, keduanya berniat melangsungkan pernikahan," katanya.‎

Namun, keberadaan Boen Siong dianggap sebagai penghalang dan keduanya bersepakat untuk melenyapkan korban dengan menyewa I dan A untuk membunuhnya.

"Atas aksinya, I dan A mendapat imbalan Rp20 juta. Uang itu atas pemberian N yang diambil dari korban," katanya.

Dwi menuturkan pengungkapan perkara ini bermula saat keluarga korban datang melapo‎r ke Polsek Parakan, pada Kamis (14/3). Keluarga membuat laporan orang hilang, karena Boen Siong tak kunjung pulang setelah pergi dari rumah dengan mengendarai mobil pick-up Mitsubishi Colt 120 SS warna hitam.

Usai mendapat laporan, katanya polisi melakukan penyelidikan, baik secara manual maupun menggunakan bantuan teknologi informasi (IT). Penyelidikan mulai menemui titik terang saat petugas menemukan mobil korban di perkebunan teh Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten ‎Wonosobo.

Selain itu, katanya dari hasil penyelidikan polisi mencurigai keterlibatan N, kemudian menangkap N pada Selasa (19/3) malam. Selanjutnya, polisi juga meringkus P dan I.

"Berdasarkan hasil introgasi‎, diketahui pembunuhan ini direncakan oleh N dan P, karena korban dinilai sebagai penghalang hubungan asmara mereka," katanya.

Dalam pembunuhan tersebut, korban dipancing pelaku dengan dalih membeli pupuk cair dan disepekati pupuk diserahterimakan di Bulu, di pinggir jalan raya Parakan - Temanggung.
Korban pun keluar rumah mengendarai mobil bak terbuka ke tempat yang disepakati.

"Saat korban turun dari mobil hen‎dak mengambil pupuk, kepalanya langsung dipukul menggunakan gagang cangkul sebanyak dua kali di bagian tengkuk dan kepala belakang," kata Dwi.‎
Lalu, korban dimasukkan ke dalam mobil Xenia ‎warna hitam BE 2433 YS, dengan tujuan area kebun kopi yang berada di wilayah Kecamatan Candiroto, Temanggung, untuk dibuang. Lantaran saat dalam moil korban masih bergerak, kepala korban kembali dipukuli, hingga dipastikan tewas.

"Mayat korban di‎temukan pada Rabu (20/3) sekitar pukul 03.00 oleh petugas, dengan kondisi sudah membusuk. Jenazah korban ditemukan oleh petugas, dari pengakuan para tesangka," katanya.

Ia mengatakan atas perkara ini ketiga tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. 

Janji Gombal Hendak Menikahi, Pria Asal Kendal Ini Tipu Luar-Dalam 3 TKW


Reporter : Zulham
Pres Rilis Pores Temanggung

Temanggung (policewatch.news),- Seorang pria asal Dusun Tlangu, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kenda‎l, Supriyadi (39) alias Spr, diringkus jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Temanggung.
Ia terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian lantaran telah menipu luar-dalam beberapa orang tenaga kerja wanita (TKW) dalam beberapa waktu belakangan.
Satu di antaranya adalah R, warga Desa Menggoro, Kecamatan Tembarak, Temanggung. ‎

Spr awalnya mengenal korban R dari media sosial facebook (fb)."Setelah kenal di fb lalu dekat dan kopi darat.Saya pinjam uang ke dia, saya janji akan menikahi juga.
Iya, sudah berhubungan badan juga," aku Spr, ayah tiga anak itu, saat gelar perkara di Mapolres Temanggung, Selasa (19/3/2019).

Dituturkan, korban R merupakan TKW yang bekerja di Taiwan, Awalnya ia meminjam uang Rp35 juta, untuk membeli sepeda motor, Selanjutnya, saat korban kembali ke Taiwan untuk bekerja, tersangka juga beberapa kali meminjam uang lagi, dengan berdalih membuka usaha.
Nantinya, usaha itu untuk menopang kehidupan rumah tangga mereka sekembalinya R dari Taiwan.
Nyatanya, uang kiriman dari R digunakan tersangka yang kerja serabutan ini untuk membayar utang-utangnya yang menumpuk

"Sadar telah menjadi korban penipuan luar-dalam (materi dan non-materi, red), akhirnya R melapor ke kepolisian saat pulang ke rumahnya di Tembarak, Total kerugian materi yang diderita korban mencapai Rp150 juta," kata Kasubab Humas Polres Temanggung, AKP Henny Widyanti.

Menurut Henny, hasil pemeriksaan kepolisian, korban tipu daya tersangka ‎ternyata bukan R seorang.
Disebutkan, setidaknya Spr mengaku telah menipu dua orang TKW lainnya, Yakni, SM asal Kabupaten Wonosobo dan NM asal Jakarta.

Modusnya, sambung Henny, serupa, Spr berjanji akan menikahi keduanya.

"‎Jadi, tersangka ini mencari sasaran melalui media sosial, Lalu didekati dan kemudian calon korban dijanjikan akan dinikahi," tutur perwira polisi perempuan berpangkat tiga balok di pundak ini.
Berdasar pengakuan Spr, sambung Henny, tersangka malah sama sekali belum pernah bertemu secara langsung‎ dengan NM, TKW asal Jakarta.

Kendati begitu, ia telah berhasil memperdaya NM dengan dalih meminjam uang sebesar Rp22 juta.
Sementara, dengan SM, tersangka tak berhasil menguras isi kantong ‎korban.
Hanya, menurut Henny, tersangka mengaku telah berhasil mengajak korban untuk berhubungan badan.
Dituturkan, tersangka dijerat dengan Pasal 378 jo 372 KUHP tentang Penipuan."Ancaman hukumannya maksimal empat tahun penjara," pungkas Henny.

Romy Seret Khofifah Dalam Pusaran Suap Kemenag



Reporter : Bambang MD
Ketum Umum nonaktif PPP Romahurmuziy (Romi)

Jakarta (policewatch.news),- Ketum Umum nonaktif PPP Romahurmuziy (Romi)  menyeret nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Khofifah disebut sebagai salah satu pihak yang merekomendasikan Haris Hasanuddin sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

"Memang dari awal saya menerima aspirasi itu dari ulama seorang kiai. Kiai Asep Saifuddin Halim yang dia adalah seorang pimpinan ponpes besar di sana dan kemudian ibu Khofifah Indar Parawansa," kata Romi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019.

Romi berkelit mengintervensi atau terlibat dalam jual beli jabatan di Kemenag. Penunjukan Haris Hasanuddin diklaim sesuai rekomendasi sejumlah pihak.

Khofifah disebut merekomendasikan nama Haris karena kinerjanya. Khofifah yakin dapat bersinergi dengan Kanwil Kemenag Jatim jika dipimpin Haris.

"Berita (Khofifah) gubernur terpilih yang jelas-jelas mengatakan 'Mas Romi, percayalah dengan Haris karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus'," Romi meniru ucapan Khofifah.

Di sisi lain, Romi mengakui telah merekomendasikan usulan sejumlah pihak terhadap orang-orang berkompeten. Namun, ia menegaskan itu bukan bentuk intervensi.

"Proses seleksinya itu tidak sama sekali saya intervensi. Proses seleksinya itu dilakukan oleh sebuah panitia seleksi yang sangat profesional," tegas Romi.

KPK menetapkan Romi sebagai tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag. Romi diduga mengatur jabatan di Kemenag pusat dan Kemenag daerah.

Romi ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi; dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin. Suap diberikan agar Romi mengatur proses seleksi jabatan di Kemenag untuk kedua penyuap tersebut.

Romi selaku penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b ayat (1) atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sedangkan Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin selaku penyuap dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Muafaq juga dikenakan juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.



62 Gram Sabu-sabu Dimusnahkan, Kapolres: Tersangka Adalah Bandar di Sintang

Reporter : Tedy
Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi saat menunjukan barang bukti (BB) narkoba jenis sabu-sabu milik tersangka LL (23), di halaman Mapolres.

SINTANG,KALBAR,(POLICEWATCHNEWS)- Sebanyak 62 gram barang bukti (BB) Narkoba jenis sabu-sabu dimusnahkan Kepolisian Resor (Polres) Sintang, di halaman Mapolres Sintang, Jumat (22/3/2019) pagi.

Pemusnahan narkoba itupun disaksikan langsung oleh tersangkanya yakni LL (23) seorang wanita, dan instansi terkait, seperti TNI dan Organsisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Daerah (Pemda) di Kabupaten Sintang, Kejaksaan Negeri Sintang, dan BNNK Sintang.

“Pemusnahan BB ini merupakan salah satu tahapan dalam penyidikan, dimana ini merupakan upaya dan bukti nyata dari Polres Sintang ,BNNK dan Kejaksaan untuk memberantas peredaran narkoba,” kata Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi.

Menurut Kapolres, tersangka merupakan target operasi (TO) Polres Sintang, sebab tersangka merupakan hasil pengembangan dari kasus 2015 silam. Tapi baru dapat diamankan pada 3 Maret 2019 lalu.

“Tersangka adalah bandar narkoba di Sintang. Memang sudah lama menjadi TO kita. Tersangka hanya tamatan SMP dan dari keluarga yang tidak punya,” ujarnya.

Untuk mengetahui jaringan tersangka lebih rinci, ungkap Kapolres, pihaknya akan melakukan penyeledikan lebih dalam terkait barang haram itu didapatnya.

“Diduga kuat dari Pontianak,” ucapnya.

Dengan adanya penindakan terhadap kasus narkoba ini, tambah Kapolres, bisa dikatakan bahwa Polres Sintang telah berhasil menyelamatkan ratusan jiwa terhindar dari narkoba. Olehkarenanya, diharapkan masyarakat untuk menjauhi narkoba dan jangan sampai diri sendiri maupun keluarga menjadi korbannya.

“Kami menyarankan kepada masyarakat yang mengetahui adanya peredaran narkoba, agar mau memberitahukan kepada Polres maupun BNN,” pintanya.

Sebab, kata Kapolres, pemberantasan narkoba bukan hanya menjadi tanggungjawab aparat kepolisian maupun BNN saja, tapi menjadi tanggungjawab semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri. “Ayo, bersama kita perangi narkoba. Jangan sampai kita dan keluarga menjadi korbannya,” ajak Kapolres.***

Kapolres OKU Timur Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu Serentak 2019


Reporter:  Yandi Robet
Apel gelar pasukan pengamanan pemilu serentak 2019
di halaman Mapolres OKU Timur Martapura, Jum'at (22/03/2019)

OKU Timur, (policewatch.news)- Kapolres OKU Timur AKBP. Erlin Tangjaya SH, SIk, memimpin apel gelar pasukan pengamanan pemilu serentak 2019 di halaman Mapolres OKU Timur Martapura, Jum'at (22/03/2019).
Kapolres OKU Timur mengatakan pelaksanaan Pemilu serentak 2019 merupakan pesta demokrasi yang istimewa, karena ada lima yang dipilih (Pilpres, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, dan DPD RI).
Menjelang Pemilu banyak berita hoax atau berita bohong yang terkadang meresahkan masyarakat.
"Kita himbau menjelang pemilu, masyarakat jangan gampang terpengaruh dengan beredarnya berita hoax atau berita bohong terlebih saat ini mendekati pelaksanaan Pemilu serentak 2019, "tegasnya.
Kemudian Kapolres menyampaikan jumlah personel yang mengikuti apel pasukan pengamanan dari Brimob 30 personel, TNI 30 personel, Polres 200 personel, Satpol PP 30 personel, Senkom 20 personel, dan Dishub 15 personel.
"Gelar pasukan pengamanan pemilu serentak memang sengaja dilaksanakan untuk menjaga agar pesta demokrasi berlangsung aman, damai dan lancar, "jelas Kapolres.
Sementara Bupati OKU Timur HM. Kholid Mawardi S.Sos, MSi, menambahkan seluruh tahapan Pilpres dan Pileg sudah dilalui sesuai aturan, sudah dilakukan gelar pasukan dan pelipatan suara.
"Kita patut bersyukur OKU Timur kondisinya aman dan kondusif, kriminalitas menurun berkat kerjasama tim gabungan Polri dan TNI serta seluruh elemen masyarakat, "ungkapnya.**Red**