irundia" Berkomitmen Menurunkan Program Dana Desa di Pemotoh Tengah Desa Aik Berik Untuk Pembangunan Jalan Baru.

 


Policewatch-Batu Kliang Utara. 

Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik,  mengalami  perubahan  yang  menakjubkan.  Di  tengah  janji  politik  yang  seringkali  terlupakan,  warga  bersatu  padu  menunjukkan  semangat  gotong royong  yang  tak  terbendung.   Mereka  berani  beraksi,  menghidupi  harapan  mereka  sendiri  dengan  membangun  jalan  baru  yang  menghubungkan  Dusun Bulan Salak menuju Dusun Montong Are.  Kisah  ini  bukan  hanya  tentang  pembangunan  infrastruktur,  tapi  juga  tentang  kepedulian,  kebersamaan,  dan  semangat  yang  tak  kunjung  padam  untuk  menghidupi  cita-cita  bersama.

Pembuatan jalan baru yang dikerjakan secara swadaya ini terjadi  pada hari Sabtu, 5 April 2025.  Ratusan warga dari  Gubuk Kopang Montong Are, Montong Tanggak,  dan Bulan Salak, Pemotoh Tengah,  bersama-sama  mengerjakan  jalan  dengan  lebar 4 meter dan panjang sekitar 500 meter.


"Pembuatan jalan ini dilakukan tanpa ada biaya dari pemerintah," ujar Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, yang hadir dalam kegiatan ini. "Kami  mengerjakannya dengan swadaya  karena kami jenuh menantikan janji-janji dari pemerintah."

Hartono menjelaskan bahwa pembuatan jalan ini sangat penting untuk membuka akses bagi masyarakat Dusun Montong Are. Jalan ini  diharapkan menjadi  jalur pemakaman dan akses keluar masuk bagi para petani.


"Selama ini, masyarakat Montong Are  kesulitan untuk mengakses jalan, terutama saat ada warga yang meninggal.  Mereka harus menempuh jalan yang jauh dan terjal,"  ujar Hartono.



Pembangunan jalan ini juga  mendapat dukungan dari  pemilik tanah,  seperti H Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar.  H Mursidi, salah satu pemilik tanah, mengungkapkan rasa ikhlasnya dalam menyumbangkan tanahnya.

"Supaya bisa mensejahterakan ekonomi masyarakat kedepan," ujar H Mursidi.  "Saya ikhlas menyumbangkan tanah karena akan meningkatkan harga tanah yang awalnya Rp2 juta.  Setelah jalan ini jadi,  harganya bisa menjadi Rp10 juta."

Warga Dusun Tambing Kekek juga  menyambut antusias pembangunan jalan ini. "Akses jalan ini akan memudahkan anak-anak kami yang berangkat sekolah," ujar Muzakir,  Ketua Umum Laskar Rinjani.

Sahbianto,  mantan  calon  kepala  desa,  menunjukkan  kekagumannya  terhadap  semangat  warga  yang  berinisiatif  membangun  jalan  sendiri.  "Ini  luar  biasa,  justru  ini  yang  kita  harapkan.  Kalau  kita  lihat  yang  jadi  pemimpin  kita  sebelumnya,  gerakannya  tidak  seperti  ini.  Mereka  tidak  pernah  menyentuh  masyarakat,  tidak  pernah  melihat  situasi  masyarakat  apa  yang  dibutuhkan  masyarakat."

Sahbianto  menyebutkan bahwa  60% masyarakat  Dusun  Pemotoh Tengah  mengandalkan  kebun durian,  mata air,  dan  kebun pisang  sebagai mata pencaharian.  "Selama ini,  pemerintah tidak pernah memperhatikan bagaimana kebutuhan masyarakat di sini.  Bahkan,  untuk mengangkut hasil kebun,  mereka harus  memikulnya.

Sahbianto  mengungkapkan harapannya terhadap  kepala  desa  terpilih.  "Harapan kita kepada kepala desa terpilih adalah  agar  kita memiliki visi misi,  pendapat,  dan  gerakan  yang  sama  dalam  pembangunan  secara  merata  di desa  ini,  khususnya  di bagian  utara.  Jangan  hanya  bagian  selatan  saja yang diperhatikan.  Kami  siap membantu.  Kami  harus bergabung menjadi satu untuk mempermudah pembangunan.  Sebagai Dewan Pakar PKS,  insya Allah kami akan usulkan supaya jalan ini cepat bisa dilewati masyarakat."


Sahbianto juga  menyebutkan kemungkinan untuk maju  di  legislatif  di  masa  mendatang.  "Kita lihat dulu.  Insya Allah,  kalau memang ada ridho Allah,  kita akan maju di legislatif.  Intinya,  siapapun  yang  menjadi  pemimpin  kita  harus  ajak  kolaborasi  atau  kerjasama  dengan  baik  untuk  membangun  desa  kita, tutupnya."
 .LR/Mamen

Jalan Sejuta Harapan di Dusun Bulan Salak: Warga Gotong Royong, Dewan Diminta Tuntaskan Janji

 



POLICEWATCH-Batu Kliang.

Semangat gotong royong  menyeruak di Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara, Lombok Tengah. Warga  bersatu padu membangun jalan baru yang menghubungkan Dusun Bulan Salak menuju Dusun Montong Are. Kisah ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tapi  menceritakan tentang harapan,  kesulitan yang dihadapi, dan semangat  meningkatkan kesejahteraan bersama,  di tengah janji  politik yang tak kunjung terpenuhi.

Pembuatan jalan baru yang dikerjakan secara swadaya ini  terjadi pada hari Sabtu, 5 April 2025.  Ratusan warga  berkumpul dari Gubuk Kopang Montong Are, Montong Tanggak,  dan Bulan Salak, Pemotoh Tengah, untuk  mengerjakan jalan dengan lebar 4 meter dan panjang sekitar 500 meter.

"Pembuatan jalan ini dilakukan tanpa ada biaya dari pemerintah," ujar Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, yang hadir dalam kegiatan ini. "Kami  mengerjakannya dengan swadaya  karena kami jenuh menantikan janji-janji dari pemerintah."

Hartono menjelaskan bahwa  pembuatan jalan ini penting  untuk membuka akses bagi masyarakat Dusun Montong Are,  terutama sebagai jalur pemakaman dan akses keluar masuk bagi para petani.

"Selama ini, masyarakat Montong Are  kesulitan untuk mengakses jalan, terutama saat ada warga yang meninggal.  Mereka harus menempuh jalan yang jauh dan terjal,"  ujar Hartono.

Pembangunan jalan ini juga  mendapat dukungan dari  pemilik tanah,  seperti H Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar.  H Mursidi, salah satu pemilik tanah, mengungkapkan rasa ikhlasnya dalam menyumbangkan tanahnya.



"Supaya bisa mensejahterakan ekonomi masyarakat kedepan," ujar H Mursidi.  "Saya ikhlas menyumbangkan tanah karena akan meningkatkan harga tanah yang awalnya Rp2 juta.  Setelah jalan ini jadi,  harganya bisa menjadi Rp10 juta."

 

Dukungan pun datang dari Muzakir, Ketua Umum Laskar Rinjani, yang melihat semangat gotong royong yang kuat dari warga lima dusun.

 

"Masyarakat sangat antusias mendukung pembuatan jalan baru ini,  karena akses jalan ini akan memudahkan anak-anak yang berangkat sekolah di Dusun Tambing Kekek," jelas Muzakir.

 

Namun,  di balik semangat gotong royong ini,  tersimpan kekecewaan  terhadap  janji  politik  yang  tak  kunjung  terwujud. "Memang  dari  dulu  jalan  ini  akan  dibangun,  namun  terhalang  oleh  oknum  yang  tidak  jelas.  Kami  menuntut  janji  Dewan  yang  didukung  oleh  warga  Desa  Aik  Berik  baik  yang  lalu  maupun  yang  sekarang," tegas Hartono.  "Setelah jalan ini selesai dikerjakan,  pemuda dan masyarakat akan menuntut janji mereka."

  Semoga jalan baru ini  menjadi  symbol  kebersamaan dan  merupakan  langkah  awal  untuk  meningkatkan kesejahteraan  masyarakat  di  sekitarnya.  Warga  berharap  agar  Pemerintah  baik  eksekutif  maupun  legislatif  tidak  tutup  mata  terhadap  janji  politik  yang  seringkali  terlupakan  setelah  pemilu.  Janji  politik  bukan  sekadar  kata-kata,  melainkan  harapan  yang  harus  diwujudkan  untuk  kesejahteraan  masyarakat.tutup hartono

Jurnalis

LR/MN

Semangat Gotong Royong Warga Dusun Bulan Salak: Membuka Akses Menuju Montong Are, Menyentuh Harapan dan Menghidupkan Ekonomi

 


Policewatch-Batu Kliang Utara

 Semangat gotong royong  menyeruak di Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara, Lombok Tengah. Warga  bersatu padu membangun jalan baru yang menghubungkan Dusun Bulan Salak menuju Dusun Montong Are.  Kisah ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tapi  menceritakan tentang harapan,  kesulitan yang dihadapi, dan semangat  meningkatkan kesejahteraan bersama.

Pembuatan jalan baru yang dikerjakan secara swadaya ini  terjadi pada hari Sabtu, 5 April 2025.  Ratusan warga  berkumpul dari Gubuk Kopang Montong Are, Montong Tanggak,  dan Bulan Salak, Pemotoh Tengah, untuk  mengerjakan jalan dengan lebar 4 meter dan panjang sekitar 500 meter.

"Pembuatan jalan ini dilakukan tanpa ada biaya dari pemerintah," ujar Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, yang hadir dalam kegiatan ini. "Kami  mengerjakannya dengan swadaya  karena kami jenuh menantikan janji-janji dari pemerintah."

Hartono menjelaskan bahwa  pembuatan jalan ini penting  untuk membuka akses bagi masyarakat Dusun Montong Are,  terutama sebagai jalur pemakaman dan akses keluar masuk bagi para petani.


"Selama ini, masyarakat Montong Are  kesulitan untuk mengakses jalan, terutama saat ada warga yang meninggal.  Mereka harus menempuh jalan yang jauh dan terjal,"  ujar Hartono.

Pembangunan jalan ini juga  mendapat dukungan dari  pemilik tanah,  seperti H Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar.  H Mursidi, salah satu pemilik tanah, mengungkapkan rasa ikhlasnya dalam menyumbangkan tanahnya.

"Supaya bisa mensejahterakan ekonomi masyarakat kedepan," ujar H Mursidi.  "Saya ikhlas menyumbangkan tanah karena akan meningkatkan harga tanah yang awalnya Rp2 juta.  Setelah jalan ini jadi,  harganya bisa menjadi Rp10 juta."

Dukungan pun datang dari Muzakir, Ketua Umum Laskar Rinjani, yang melihat semangat gotong royong yang kuat dari warga lima dusun.

"Masyarakat sangat antusias mendukung pembuatan jalan baru ini,  karena akses jalan ini akan memudahkan anak-anak yang berangkat sekolah di Dusun Tambing Kekek," jelas Muzakir.

Acara pembuatan jalan ini  dihadiri  oleh warga dari 5 dusun,  termasuk Ketua Umum Laskar Rinjani, Muzakir dari Montong Tanggak, dan  pemilik tanah.

Ini  mencerminkan  kepedulian  dan  semangat  gotong royong warga di  Lombok Tengah.   Semoga jalan baru ini  menjadi  symbol  kebersamaan dan  merupakan  langkah  awal  untuk  meningkatkan kesejahteraan  masyarakat  di  sekitarnya.

Jurnalis 

L Rahman"

DPP Lidik Krimsus RI Sumbar dan Riau Dampingi Korban Dugaan Penipuan Ke Polisi

 


Red, policewacth.news,- Merasa ditipu dan dirugikan senilai Rp.60 juta atas transaksi jual beli, seorang pengusaha Jual Beli Kambing asal Nagari Cupak, Kec. Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, “ER” didampingi Tim Pedamping Hukum dari Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus RI (Lidik Krimsus RI) DPP Riau, Sofyan, S.H dan DPP Sumbar laporkan “RK” warga Payakumbuh yang berdomisili di Ujung Batu, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau ke Polsek Tandun, Polres Rohul, Riau, Rabu (26/03/2025) sekira pukul 18.30 WIB sampai selesai.

Rohul, Riau Berawal dari transaksi jual beli 50 ekor kambing yang terjadi antara ER dan RK senilai Rp80 juta pada, Sabtu, 13 Januari 2025 lalu yang baru dibayarkan oleh RK senilai Rp20 juta dengan janji akan melunasinya dua minggu paling lama, namun setelah beberapa bulan berjalan RK tak kunjung melunasi sisa pembayaran tersebut meski berbagai upaya mediasi telah dilakukan agar RK melaksanakan janjinya, namun RK selalu berkilah.

Hal itu disampaikan ER kepada awak media yang turut mendampingi ER saat menyampaikan laporannya di Polsek Tandun, Polres Rohul dikarenakan saat transaksi tersebut dilaksanakan di wilayah hukum Polsek Tandun.

“Beberapa kali saya sudah upayakan agar RK segera melunasi sisa pembayaran tersebut karena ini berdampak sangat besar dengan usaha saya yang menjadi macet gegara kejadian ini,” ulas ER.

“Dapat dibayangkan kerugian yang saya alami disini dengan ulah RK ini, belum lagi waktu dan biaya yang harus saya habiskan untuk sampai ke Riau ini dari Solok, Sumbar, seharusnya RK punya itikad baik, namun sekarang hal ini kita serahkan kepada Aparat Penegak Hukum yang sudah kita bikinkan laporannya, dan saya berharap mendapatkan kepastian hukum yang adil serta kerugian saya ini bisa dikembalikan,” imbuhnya. 


Ossie Gumanti, Ketua Umum Lidik Krimsus RI di tempat berbeda saat dimintakan keterangannya menyampaikan agar Aparat Penegak Hukum memproses sesuai dengan hukum berlaku dan se adil-adilnya, Jum’at (03/04/2025).

“Saya berharap Aparat Penegak Hukum untuk memproses ini dengan seadil-adilnya karena perbuatan ini mengangkangi hukum berlaku di NKRI ini, tipu-tipu seperti ini sering kita jumpai di lapangan, semoga klien kami mendapatkan kepastian hukum dan bagi terlapor untuk segera diperiksa lebih lanjut,” harap Ossie.

“Pendamping Hukum dari Riau dan Sumbar memang kita tugaskan untuk mengawal kasus ini, karena Lembaga kami ini bergerak dari lapisan manapun yang membutuhkan pendampingan baik di bidang hukum maupun lainnya yang berpihak kepada rakyat banyak yang tentu saja sesuai ketentuan dan hukum berlaku,” terangnya.

“Saya sekali lagi meminta agar APH memproses dengan se adil-adilnya hingga ada kepastian hukum, serta yang bersalah diberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya,” tegas Ossie.

Sementara dari pihak Polsek Tandun melalui Aipda M Al Azhar saat menerima laporan tersebut menyampaikan akan segera menindaklanjuti dan memanggil RK untuk dimintakan keterangannya. (red)

Hati-hati Libur Lebaran! Polres Loteng Larang Mobil Bak Terbuka Angkut Penumpang

 



Policewatch-Lombok Tengah

Polres Lombok Tengah menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan mobil bak terbuka seperti pick up dan truk untuk membawa penumpang saat berlibur ke lokasi wisata pada libur lebaran.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak menggunakan mobil bak terbuka saat pergi berwisata saat libur lebaran karena dapat membahayakan keselamatan penumpangnya," kata Kapolres Lombok Tengah AKBP Eko Yusmiarto, S.I.K melalui Kasat Lantas AKP Puteh Rinaldi, SIK saat dikonfirmasi, Kamis (3/3).

AKP Puteh Rinaldi menjelaskan bahwa  pada hari kedua usai lebaran, banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu untuk berkunjung ke tempat wisata.  Namun, pihaknya menemukan bahwa masih ada masyarakat yang menggunakan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut keluarga.

"Tentunya itu sangat berbahaya bagi keselamatan para penumpang, karena mobil bak terbuka didesain untuk mengangkut barang bukan mengangkut orang, sesuai dengan undang-undang nomor 2 tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan," jelasnya.

Pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat  berhati-hati saat berkendara serta mengecek kendaraan sebelum digunakan.

"Kami berharap masyarakat dapat bekerjasama untuk menciptakan lalu-lintas aman dan nyaman selama lebaran, keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.

Mamen

Jalan Rusak di Pengadang: Korban Jiwa Menanti, Pemerintah Kabupaten "Lepas Tangan"?

 


Policewatch-Lombok Tengah

 Jalan rusak di Desa Pengadang, Lombok Tengah, bukan hanya sekadar masalah infrastruktur, tetapi ancaman nyata bagi keselamatan warga.  Lubang menganga yang tersebar hampir setiap 15-20 meter di sepanjang jalan utama desa ini telah menyebabkan kecelakaan dan kerugian, bahkan mengancam jiwa.  Kekecewaan warga semakin memuncak karena pemerintah kabupaten dinilai "lepas tangan"  dari tanggung jawab perbaikan jalan tersebut.

Rizal Samsul Mujahidin, perwakilan pemuda Desa Pengadang, mengungkapkan keprihatinan mendalam.  "Jalan ini adalah urat nadi perekonomian dan kehidupan warga.  Kerusakannya bukan hanya menghambat aktivitas, tetapi juga telah menyebabkan kecelakaan dan kerugian materi.  Kami khawatir akan ada korban jiwa jika pemerintah tidak segera bertindak," ujarnya dengan nada tegas.

Aksi protes warga dengan menanam pohon pisang di jalan rusak menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian pemerintah.  Aksi ini menunjukkan betapa frustasinya warga yang telah berulang kali menyampaikan keluhan, namun tak kunjung mendapat respon nyata.

Kepala Desa Pengadang, saat dikonfirmasi awak media policewatch, mengakui parahnya kerusakan jalan tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa jalan tersebut berada di bawah wewenang pemerintah kabupaten.  Pernyataan ini menimbulkan kecurigaan warga akan adanya pembiaran dan pengalihan tanggung jawab.  Warga merasa dilempar antara pemerintah desa dan kabupaten, sementara keselamatan dan kesejahteraan mereka terancam.

Kondisi jalan di Desa Pengadang menjadi cerminan buruknya pengelolaan infrastruktur di Lombok Tengah.  Ketiadaan tindakan nyata dari pemerintah kabupaten di tengah ancaman korban jiwa semakin memperparah situasi.  Tuntutan warga akan perbaikan jalan bukan hanya sekedar perbaikan fisik, tetapi juga perbaikan sistem pemerintahan yang responsif dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat.

Mamen

Jalan Rusak di Pengadang "Makan Korban"! Warga Tanam Pisang, Tuntut Pemerintah Bertindak!

 



Policewatch-Lombok Tengah 

Kondisi jalan di Desa Pengadang, Lombok Tengah, semakin memprihatinkan.  Kerusakan jalan yang parah, dengan lubang menganga hampir setiap 15-20 meter, telah memakan korban dan mengancam keselamatan warga.  Kekecewaan warga memuncak hingga mereka melakukan aksi protes simbolik dengan menanam pohon pisang di jalan yang rusak.

Rizal Samsul Mujahidin, pemuda Desa Pengadang, mengungkapkan keprihatinannya.  "Jalan ini merupakan akses utama warga. Kerusakannya sangat membahayakan, terutama pengendara sepeda motor. Penanaman pohon pisang ini adalah simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian pemerintah," tegas Rizal.

Ia menambahkan bahwa kerusakan jalan telah menghambat aktivitas warga dan mengakibatkan kerugian.  Rizal mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki jalan dan memberikan solusi konkret, bukan hanya janji-janji.  "Kami menuntut perbaikan jalan demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.  Kami berharap pemerintah segera bertindak sebelum ada korban jiwa lebih banyak lagi," serunya.

Sementara itu, Kepala Desa Pengadang, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, menyatakan bahwa jalan tersebut memang dalam kondisi rusak parah. Namun, ia menyatakan bahwa jalan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten, bukan pemerintah desa.  Pernyataan ini semakin menambah kekecewaan warga yang merasa dilempar tanggung jawab di antara instansi pemerintah.

Kondisi jalan yang memprihatinkan di Desa Pengadang ini menjadi sorotan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.  Aksi protes warga dengan menanam pohon pisang menjadi bukti nyata keresahan dan tuntutan mereka akan perbaikan infrastruktur yang layak dan aman.

Jurnalis 

Mamen

Kapolres Loteng Ajak Tahanan Halal Bihalal: Momen Lebaran untuk Menebar Kemanusiaan

 


 

Policewatch-Lombok Tengah

Dalam suasana Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah,  Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, S.I.K,  menunjukkan kepedulian kepada para tahanan dengan mengajak mereka  Halal Bihalal bersama personel Polres Lombok Tengah. Acara yang berlangsung pada Selasa (1/4) ini  menjadi momen penuh kebahagiaan dan kedekatan antara jajaran kepolisian dan para tahanan.

AKBP Eko Yusmiarto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polres Lombok Tengah terhadap para tahanan yang tidak dapat merayakan Lebaran bersama keluarga mereka.

“Meskipun mereka sedang menjalani proses hukum, bukan berarti mereka kehilangan hak untuk merasakan kebahagiaan di hari kemenangan ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres  membagikan makanan kepada para tahanan sebagai simbol  kepedulian sambut hari lebaran.

“Kami ingin mereka juga merasakan suasana Idul Fitri dengan penuh kedamaian. Ini juga sebagai bentuk rasa kemanusiaan dan pengingat bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri,” tambahnya.

Para tahanan tampak antusias dan terharu dengan kegiatan ini. Salah satu tahanan mengungkapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada Kapolres dan jajarannya atas perhatian yang diberikan.

“Kami sangat berterima kasih karena masih diperhatikan, meskipun kami dalam kondisi seperti ini,” ucap salah satu tahanan.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan doa bersama dengan harapan kedepannya dapat diberikan keberkahan dan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

''Kami berharap para tahanan dapat lebih termotivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik serta memahami bahwa hukum ditegakkan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,'' jelas Kapolres.

Mamen

Momen Istimewa: Keluarga Bani Habibun Rayakan Halal Bihalal di Situbondo

 


 

Piolicewatch-Sitobondo. 

Suasana haru dan penuh keakraban mewarnai Halal Bihalal keluarga besar Bani Habibun yang diselenggarakan di kediaman Hajah Sri Arwiyati/Haji Anas di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Selasa (1/4/2025).  Acara ini mempertemukan keluarga besar dari berbagai penjuru, termasuk dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan luar Jawa Timur.  Kehadiran Sugeng, finalis Dangdut Academy Indosiar 2017, turut menambah semarak acara tersebut.

Halal Bihalal, tradisi yang begitu melekat dalam budaya Indonesia, khususnya masyarakat Madura pasca Idul Fitri, menjadi momen istimewa untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.  Hajah Sri Arwiyati, dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran seluruh keluarga besar Bani Habibun.  Ia memanjatkan doa agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka semua.

Dengan penuh kerendahan hati, Hajah Sri Arwiyati mewakili keluarga besar Bani Habibun memohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan dan kekhilafan.  Ia menekankan komitmen keluarga untuk senantiasa menjaga silaturahmi, saling mendukung, dan mengingatkan dalam kebaikan.  Harapannya, keluarga Bani Habibun dapat menjadi pribadi yang lebih baik, penyayang, dan saling pengertian.

Acara ditutup dengan doa dan harapan agar Halal Bihalal tahun depan dapat kembali dilaksanakan, semakin mempererat ikatan kekeluargaan, meningkatkan saling pengertian, dan memperkuat kasih sayang di antara mereka.  Ungkapan "Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin" menjadi penutup yang khidmat dan menyentuh.

 Mamen

Kapolres Bangka bersama Forkopimda Lakukan Patroli Bersama Untuk Menciptakan Suasana Kondusif

 



Policewatch-Bangka Belitung 


Kapolres Bangka AKBP Deddy Dwitiya Putra bersama Forkopimda Bangka melakukan patroli untuk memantau langsung malam takbiran perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Minggu malam (30/3).

Kapolres Bangka AKBP Deddy Dwitiya Putra mengatakan, kegiatan patroli dilakukan diseputaran kota Sungailiat untuk memastikan malam takbiran perayaan Idul Fitri berjalan dengan aman dan lancar.

"Patroli pemantauan malam takbiran perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap kondusif di seputaran kota sungailiat", ujar AKBP Deddy Dwitiya Putra.

Lebih lanjut AKBP Deddy Dwitiya Putra mengatakan, kehadiran Polri dan juga Forkopimda Bangka sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Bangka selama perayaan Hari Raya Idul Fitri.

"Kami ingin memastikan situasi keamanan dan ketertiban tetap kondusif, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman saat merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini,"  jelas AKBP Deddy Dwitiya Putra.

Untuk kelancaran arus lalu lintas pada malam takbiran, pihaknya telah menurunkan ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait.

"Selama bulan Ramadhan kita terus melakukan pengamanan baik saat pasar takjil, sholat tarawih serta patroli subuh hingga dengan malam takbiran perayaan menyambut Hari Raya Idul Fitri ini berjalan dengan aman dan lancar," jelas AKBP Deddy Dwitiya Putra

Dalam kesempatan ini Kapolres Bangka AKBP Deddy Dwitiya Putra mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah kepada seluruh masyarakat Bangka yang merayakan.

Minal aidzin Wal Faidzin 

Mohon Maaf Lahir Dan Bathin.




Hendi okfriansyah