Hening Pukul 10 Wita: Polres Lombok Utara Pelopori Semangat Nasionalisme Lewat Indonesia Raya Setiap Hari"



Policewatch-Lombok Utara

Setiap pagi pukul 10.00 Wita, suasana di area pelayanan Polres Lombok Utara berubah menjadi penuh keheningan. Seluruh aktivitas berhenti total, personel polisi dan masyarakat yang sedang mengurus urusan berdiri tegap, lalu bersatu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan semangat yang membara.

Budaya sederhana namun penuh makna ini telah menjadi bagian tak terpisahkan sejak Januari 2025, tak lama setelah AKBP Agus Purwanta menjabat sebagai Kapolres Lombok Utara. Langkah ini adalah tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto dan sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Revolusi Mental, serta Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan.

"Kami ingin setiap anggota kembali mengingat: apa pun yang mereka kerjakan adalah pengabdian kepada negara. Menyanyikan Indonesia Raya setiap hari adalah pengingat paling sederhana, tapi sangat kuat," ungkap Agus pada wawancara Jumat (5/12).

Menurutnya, penghormatan terhadap lagu kebangsaan setiap hari mampu menanamkan rasa memiliki terhadap bangsa dan institusi. Sejak diterapkan konsisten, perubahan positif mulai terlihat: kedisiplinan dan kekompakan personel meningkat, mereka menjadi lebih tertib, energik, dan memiliki tanggung jawab yang lebih mendalam. Rutinitas ini juga memperkuat nilai Tribrata dan Catur Prasetya sebagai jiwa pelayanan Polri.

Yang paling menakjubkan, masyarakat tidak hanya mengikuti, tetapi juga menunjukkan antusiasme. "Mereka merasa terhormat bisa ikut bersama. Banyak yang bilang momen ini membuat mereka bangga dan lebih dekat dengan polisi," jelasnya. Dengan demikian, Polres Lombok Utara tak lagi hanya ruang pelayanan, melainkan juga ruang edukasi kebkebangsaan

Meskipun di awal menghadapi tantangan membangun konsistensi, keteladanan pimpinan dan pengawasan berkelanjutan mampu mengatasinya. Agus menegaskan, Polres Lombok Utara siap menjadi pelopor budaya nasionalisme di daerah. "Revolusi mental harus dimulai dari institusi negara. Jika kita konsisten, masyarakat akan mengikuti," katanya.

Menutup wawancara, ia menyampaikan harapan kepada generasi muda Lombok Utara: "Semoga budaya ini menanamkan rasa bangga terhadap Indonesia. Menyanyikan Indonesia Raya adalah kebanggaan, syukur, dan yang mempersatukan kita semua – langkah awal membangun masa depan yang lebih baik."

Dengan komitmen ini, Polres Lombok Utara tak hanya menjalankan fungsi keamanan, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat karakter kebangsaan di tengah masyarakat.

Mamen


Dukung Pengawasan Hasil Hutan, Bea Cukai Batam Amankan 1.250 Balok Kayu Ilegal di Perairan Pulau Hangop

 



policewatch.news,Batam, 5 Desember 2025. Tidak hanya menjaga perbatasan negara, Bea Cukai Batam juga menegaskan peran pengawasan yang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Pada Rabu (3/12) dini hari, Tim Patroli Laut Bea Cukai Batam berhasil mengamankan KM Rasidin di Perairan Pulau Hangop, yang mengangkut muatan kayu balok tanpa dokumen resmi.

Dari pemeriksaan awal, diketahui kapal tersebut membawa empat orang awak kapal dan melaju dari Tanjung Samak menuju Batam. Karena tidak disertai dokumen resmi, barang bukti dan sarana pengangkut langsung diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pencacahan, jumlah balok kayu yang diangkut mencapai 1.250 keping.

Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, menyerahkan secara langsung barang bukti dan kapal kepada Lajahidi selaku Koordinator Polisi Hutan KPHL Unit II Batam, sebagai bentuk pelimpahan perkara untuk proses hukum lebih lanjut oleh otoritas yang berwenang di bidang kehutanan.

“Perdagangan kayu ilegal ini tidak hanya merugikan negara dari sisi penerimaan dan tata niaga hasil hutan, tetapi juga berdampak terhadap kelestarian lingkungan. Apalagi jika berasal dari penebangan pohon tanpa izin. Kegiatan ini bisa memicu bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.” jelas Zaky.

Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap isu lingkungan di berbagai wilayah Indonesia, pengawasan Bea Cukai Batam tidak hanya bertujuan menegakkan hukum, namun juga memastikan aktivitas perdagangan tidak merusak ekosistem.

Penembakan di PTPN IV Kebun Marihat Simalungun, Korban Luka Tembak di Kepala Kondisi Kritis di ICU

 



 Policewatch- Simalungun

Pihak pengamanan PTPN IV Unit Kebun Marihat diduga melakukan penembakan terhadap pelaku yang dicurigai melakukan pencurian sawit di areal Afdeling 4 blok 52, Rabu malam (04/12/2025). Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran publik mengenai prosedur pengamanan yang diterapkan.

Beberapa warga sekitar mengaku mendengar suara letusan senjata api sebelum salah satu diduga pelaku "ninja" (sebutan untuk pencuri sawit) ditemukan tergeletak dengan luka tembak. Korban yang teridentifikasi sebagai Rudianto saat ini masih dirawat di ruang ICU dengan kondisi kritis.

Reni, adik kandung korban, mengungkapkan bahwa peluru menembus bagian belakang bawah kepala dan masih lengket di dalam batok kepala. "Dia masih dirawat dan rumah sakit belum mau memberikan visum agar kami membuat laporan ke polisi," katanya. Keluarga berencana untuk merujuk Rudianto ke Rumah Sakit Efarina Kota Siantar untuk penanganan lebih lanjut dan akan melaporkan kasus ini ke kepolisian setelah mendapatkan visum.

Seorang warga di Pondok 8, lokasi kejadian, menyatakan bahwa malam itu kemungkinan ada orang yang mengambil sawit kebun dan ditangkap penjaga keamanan. "Dua orang diamankan, yaitu Josua dan Rudianto. Kemudian mendapat penganiayaan dan yang ditembak itu Rudianto," ungkap warga.

Hingga kini belum ada keterangan resmi yang menjelaskan kronologi pasti penggunaan senjata oleh pihak pengamanan. Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan apakah tindakan petugas telah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dalam menghadapi pelaku pencurian di areal perkebunan.

Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Alfases Sinaga, Asisten SDM PTPN IV Unit Kebun Marihat, lebih memilih tidak memberikan jawaban. Sementara itu, Manager Kebun Unit Marihat Andi Sahatman Purba tampaknya telah memblokir kontak awak media, sehingga tidak dapat dihubungi melalui panggilan dan chatting WhatsApp.

 (A.S)

Sengketa Lahan di Sukahaji Kota Bandung, Pancing Kericuhan Warga Bentrok dengan Oknum Ormas

 

Kericuhan pecah di atas lahan sengketa di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (3/12/2025) siang.


Bandung, policewatch.news- Kericuhan pecah di atas lahan sengketa di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (3/12/2025) siang. 

Puluhan warga yang masih menempati lahan tersebut terlibat bentrok dengan sejumlah orang yang diduga oknum ormas yang mengawal masuknya alat berat untuk melakukan pembongkaran rumah-rumah warga.

Rekaman video dari warga memperlihatkan suasana tegang saat kedua belah pihak terdorong masuk ke area sengketa.

Suara teriakan, lemparan batu, hingga ledakan flare dan benda mirip bom molotov terlihat dalam rekaman tersebut.


Kapolsek Babakan Ciparay, Kompol Kurniawan mengatakan bentrokan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, ketika rombongan yang mengawal alat berat berupaya memasuki lokasi untuk memulai proses pembongkaran bangunan yang masih berdiri.

“Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun beberapa warga maupun pihak lain mengalami luka-luka dan sudah mendapatkan penanganan medis,” kata Kompol Kurniawan, Kapolsek Babakan Ciparay, saat ditemui di lokasi, Rabu (3/12/2025).

Kapolsek mengatakan dalam bentrokan terasebut sejumlah orang dari kedua kelompok mengalami luka lemparan batu hijgga sajam.

"Dan saat ini korban luka sudah ditangani secara medis," kata Kapolsek.

Polisi memastikan situasi kini telah kondusif. Petugas kepolisian masih berjaga di lokasi sengketa untuk mencegah bentrokan susulan dan memastikan proses penanganan lahan berjalan aman.

“Kami pastikan kondisi sudah terkendali. Petugas tetap melakukan penjagaan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” pungkas Kurniawan.**Aep S**

Bea Cukai Batam Perketat Pengawasan, Tiga Kasus Pelanggaran Kepabeanan Terungkap di Perairan Batam


Policewatch-Batam,

 2/12/2025 – Bea Cukai Batam berhasil menggagalkan tiga upaya penyelundupan barang ilegal di jalur laut dan pelabuhan dalam serangkaian operasi yang dilakukan selama sepekan terakhir. Penindakan ini menunjukkan komitmen Bea Cukai Batam dalam memperketat pengawasan dan memberantas pelanggaran kepabeanan di wilayah perairan Batam.

Penindakan pertama dilakukan pada Minggu (30/11) dini hari, saat Tim Patroli Laut BC-1001 mengamankan Kapal Motor (KM) Dayat Jaya di Perairan Pulau Lepang. Kapal tersebut kedapatan mengangkut sekitar 110 karung bawang merah, 11 karung cabai merah, dan 14 kotak daging tanpa dilengkapi dokumen kepabeanan yang sah.

Pada hari yang sama, Tim Patroli BC-1001 kembali berhasil mengamankan KM Tiga Saudara di perairan Belakang Sidih. Kapal ini membawa muatan campuran berupa air mineral, beras, selang, kawat, dan bahan bangunan tanpa dokumen pabean yang sesuai.

Selanjutnya, pada Senin (1/12) pagi, Tim Penindakan Pelabuhan Roro Telaga Punggur berhasil mengamankan 44 paket barang kiriman tanpa dokumen kepabeanan yang ditemukan di dalam sebuah koper yang tidak bertuan di antrean kendaraan roda dua.

Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, menyatakan bahwa penindakan ini merupakan bukti keseriusan Bea Cukai Batam dalam memberantas penyelundupan dan pelanggaran kepabeanan. "Kami akan terus meningkatkan pengawasan di seluruh jalur laut dan pelabuhan untuk melindungi negara dari kerugian akibat kegiatan ilegal ini," tegas Zaky.

Seluruh barang bukti dan pelaku yang terlibat dalam tiga kasus ini telah diamankan dan sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Para pelaku diduga melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Bea Cukai Batam mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut serta dalam upaya pemberantasan penyelundupan dengan memberikan informasi jika mengetahui adanya kegiatan ilegal di wilayah perairan Batam.

 Elina

Ditpolairud Polda NTB Gelar Syukuran HUT Ke-75: Solidaritas untuk Korban Bencana dan Doa Untuk Negeri


Policewatch-Mataram 

Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Polairud ke-75 di Gedung Sasana Darma Polda NTB, Senin (1/12/2025). Acara ini diisi dengan kegiatan sosial dan spiritual sebagai wujud syukur dan kepedulian terhadap sesama.

Syukuran diawali dengan Sholat Ghaib, Istighosah, dan doa bersama untuk keselamatan bangsa, khususnya bagi korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Doa juga dipanjatkan untuk kelancaran tugas kepolisian di perairan dan udara NTB.

Sebagai bentuk solidaritas, Ditpolairud Polda NTB mengumpulkan sumbangan yang akan disalurkan kepada korban bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Dirpolairud Polda NTB, Kombes Pol Boy F.S. Samola, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa bencana alam adalah ujian bagi seluruh masyarakat. Ia mengajak jajaran Polairud Polda NTB untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

"Syukuran ini bukan hanya seremonial, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi dan meningkatkan semangat pengabdian. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita," ujar Kombes Pol Boy F.S. Samola.

Acara dihadiri oleh personel Ditpolairud Polda NTB dan Bhayangkari. Dengan semangat HUT Polairud ke-75, Ditpolairud Polda NTB berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perairan dan udara, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

 Mamen

Lombok Tengah Bersatu: Kodim 1620/Lombok Tengah Gelar Aksi Cepat Peduli Bencana Sumatera

 


 

Policewatch-Lombok Tengah

 Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, Kodim 1620/Lombok Tengah membuka posko bantuan untuk korban bencana alam di Sumatera. Aksi ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI dan masyarakat Lombok Tengah untuk membantu sesama yang sedang mengalami musibah besar akibat bencana alam yang melanda wilayah Sumatera.

Sejak dibuka, posko bantuan ini telah menjadi pusat pengumpulan berbagai kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh para korban. Barang-barang yang dikumpulkan meliputi beras, makanan siap saji, mie instan, minyak goreng, air mineral, selimut, pakaian layak pakai, serta obat-obatan yang sangat diperlukan untuk pertolongan pertama.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Lombok Tengah tidak hanya peduli dengan warga sendiri, tetapi juga dengan saudara-saudara kita di Sumatera yang sedang berjuang menghadapi musibah ini," ujar Komandan Kodim 1620/Lombok Tengah. Ia menambahkan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan bentuk solidaritas dan keperdulian nyata dari seluruh elemen masyarakat, TNI, dan pemerintah daerah.

Selain pengumpulan barang, Kodim juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pengiriman bantuan secara langsung ke lokasi bencana. Pengiriman dilakukan secara berkala dan bekerjasama dengan relawan serta organisasi kemanusiaan untuk memastikan bantuan sampai tepat sasaran dan segera dirasakan manfaatnya.


Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, mereka dapat menyumbangkan barang maupun dana melalui posko yang berlokasi di kantor Kodim 1620/Loteng dan seluruh Koramil di Lombok Tengah. Informasi lebih lengkap dapat diperoleh dengan menghubungi Peltu Lalu Abdur Rahman di nomor 081805356662 dan Peltu Lalu Surya Darma di 085237084238.

Aksi kemanusiaan ini diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan dan memberikan semangat baru bagi para korban. Dengan bergotong royong, Lombok Tengah menunjukkan bahwa kekuatan masyarakat dan TNI mampu memberikan harapan dan solusi nyata dalam menghadapi bencana besar. Mari kita ulurkan tangan, karena setiap bantuan sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang melawan derita dan kehilangan.

Bersama kita bangun kepedulian, bersama kita pulihkan luka negeri.

Mamen

Pesan Ketua Bhayangkari Lombok Utara : Duta Pariwisata Lombok Utara, untuk Lombok Utara mendunia

 



Policewatch-Lombok Utara

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara Ny. Heny Agus Purwanta tampil sebagai salah satu juri pada Grand Final Pemilihan Teruna Dedare Lombok Utara 2025 yang digelar di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Jumat (28/11/2025). Ajang tahunan yang digagas Dinas Pariwisata Lombok Utara itu menjadi wadah strategis bagi generasi muda untuk tampil sebagai duta wisata daerah.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, yang menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membawa nama daerah ke tingkat global.

“Di usia Lombok Utara yang telah 17 tahun, kami berharap Teruna Dedare bukan hanya menjadi ikon daerah, tetapi mampu menjadi duta wisata yang mengenalkan Lombok Utara hingga ke panggung dunia,” ujar Wakil Bupati dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Deda Dewi Tresni Budi Astuti, menyampaikan bahwa potensi besar Gen Z menjadi alasan utama pemerintah daerah mendorong pelibatan mereka dalam promosi pariwisata.

“Gen Z memiliki kemampuan komunikasi digital yang kuat. Kami ingin potensi itu dimanfaatkan untuk mempromosikan kekayaan Lombok Utara, tidak hanya pariwisata, tetapi juga budaya, sosial, dan potensi lokal lain hingga tingkat internasional,” katanya.

Sebagai juri, Ny. Heny Agus Purwanta memberikan perspektif tersendiri yang memperkaya proses penilaian. Ia menegaskan bahwa menjadi duta daerah bukan hanya soal penampilan, tetapi juga karakter dan komitmen sosial.

“Teruna Dedare harus mencerminkan kepribadian yang matang, beretika, dan mampu menjadi panutan. Seorang duta daerah harus memiliki kecerdasan, empati, serta integritas dalam mempromosikan Lombok Utara di panggung nasional maupun global,” ujar Ny. Heny.

Ia juga menambahkan bahwa Bhayangkari melihat pembinaan generasi muda sebagai bagian penting dalam memperkuat citra sosial daerah.

“Bhayangkari selalu mendukung kegiatan yang mendorong generasi muda untuk tumbuh sebagai pemimpin masa depan. Kehadiran kami di sini adalah bentuk kolaborasi untuk membangun karakter dan kepribadian anak-anak muda Lombok Utara, Beberapa PR yang masih harus diberikan kepada para duta, yaitu pengembangan diri berkelanjutan serta komitmen untuk memperkenalkan budaya Lombok Utara dengan lebih dulu mengenal potensi wisata dan budaya sendiri sblm membawa kepada wisatawan dan caln wistawan, dan saya belum melihat kebanggaan dan keberanian para finalis untuk memperkenalkan bahasa sasak sebagai bahasa kebanggaan masyarakat Lombok Utara, dalam ajang Grand Final ini” jelasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., Ketua GOW Lombok Utara, unsur Forkopimda, para OPD, dewan juri, serta undangan lainnya. Kehadiran berbagai unsur ini digambarkan sebagai bentuk sinergi dalam membangun kekuatan pariwisata dan identitas generasi muda.

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K menilai kegiatan semacam ini sebagai investasi jangka panjang untuk daerah.

“Teruna Dedare bukan hanya kontes, tetapi pembentukan karakter generasi yang akan membawa nama Lombok Utara di masa depan. Polri mendukung penuh upaya membangun generasi muda yang berkarakter, kreatif, dan berkomitmen terhadap kemajuan daerah,” ungkap Kapolres.

Dengan dukungan pemerintah daerah, Bhayangkari, Polri, dan seluruh pemangku kebijakan, Pemilihan Teruna Dedare Lombok Utara 2025 dipandang sebagai momentum untuk menegaskan posisi Lombok Utara sebagai daerah dengan potensi pariwisata dan budaya yang kuat.

Ajang ini diharapkan mampu melahirkan duta-duta muda yang bukan hanya cerdas dan berbakat, tetapi juga memiliki karakter, integritas, serta kecintaan terhadap daerah.

“Kami ingin Teruna Dedare yang terpilih mampu berbicara banyak bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Mereka adalah wajah baru Lombok Utara,” tutup Denda Dewi.

M

Siaga Penuh: Pemuda Kawal Tuntutan Keadilan Untuk Intan.


Policewatch-Batam.

28/11/2024.Kasus kekerasan rumah tangga yang melibatkan Majikan dan Asisten Rumah Tangga (ART) di Sukajadi, Kota Batam, kini masuk ke tahap penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), di Pengadilan Negeri Kota Batam. Untuk mengawal kasus ini, Koordinator Pemuda Flores Timur, Nus Ata Soge menyeruhkan keadilan untuk Korban, Intan.

Kasus viral, yang menyeret majikan dan Artnya, kini menjadi perhatian semua pihak di Kota Batam. Kasus kekerasan dalam rumah tangga, yang menodai nilai kemanusian kini, memasuki agenda penuntutan dari jaksa penuntut umum.

Dalam perkara ini, dari fakta persidangan, Majikan yang bernama Roslina, secara kejam menyiksa, Intan selaku Art di rumahnya di Sukajadi Kota Batam, selama hampir enam bulan berturut-turut. Selain penyiksaan fisik, Intan juga dipaksa untuk minum air kloset dan makan kotoran Anjing.

Menyikapi hal ini, Ketua Koordinator Pemuda Flores Timur, Nus Ata Soge, mengatakan terus mengawal kasus ini, sampai ada kekuatan hukum tetap. " Saya menyerukan kepada seluruh elemen pemuda untuk nemasuki masa siaga penuh menjelang pembacaan tuntutan pada 1 Desember mendatang. Fase ini adalah momen paling krusial dalam upaya kita menegakkan keadilan bagi intan & merlin" ujar Nus Soge.

​Nus juga menegaskan, telah melihat bukti kebiadaban Roslina di Persidangan. Kini, kita menanti Ketegasan Jaksa Penuntut Umum.  Maka, Nus Soge meminta, JPU agar tidak ragu untuk  menjatuhkan tuntutan hukuman terberat untuk terdakwa Roslina.

​Di sisi lain, saya mengharapkan agar JPU dan Majelis Hakim mempertimbangkan status merlin sebagai korban sekunder yang dipaksa menjadi pelaku dibawah tekanan ekstrem. Keadilan sejati harus memisahkan, Roslina sebagai dalang kejahatan. 

Nus juga mengajak ​ kehadiran para pemuda Folres Timur dan Nusa Tenggara Timur yang berada di Batam, untuk memberikan dukunga  Moral kita di Pengadilan.

Elina

Bhayangkari Lombok Utara Dukung Gerakan Nasional Eco Enzym: Pecahkan Rekor MURI dan Dorong Pengelolaan Sampah Rumah Tangga



Policewatch-Lombok Utara 

 Bhayangkari Daerah Nusa Tenggara Barat, Pengurus Cabang Lombok Utara, turut serta dalam gerakan nasional pengolahan limbah organik melalui pembuatan Eco Enzym yang berhasil mencatatkan sejarah baru. Sebanyak 59.800 anggota Bhayangkari dari seluruh Indonesia mengikuti Workshop Eco Enzym secara daring, Jumat (28/11/2025), yang dipusatkan di Mako Brimob Kelapa Dua, Jakarta. Kegiatan yang diinisiasi oleh Seksi Kebudayaan Pengurus Pusat Bhayangkari ini berhasil memecahkan Rekor MURI untuk pembuatan Eco Enzym serentak terbanyak.

Ketua Umum Bhayangkari, Ny. Juliati Sigit Prabowo, menekankan bahwa gerakan ini bukan sekadar pemecahan rekor, tetapi juga momentum perubahan dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Ia menyatakan bahwa Eco Enzym adalah solusi sederhana namun bermanfaat untuk mengubah kebiasaan rumah tangga dalam mengolah limbah dapur menjadi sesuatu yang bernilai.

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengesahkan pencapaian Bhayangkari sebagai rekor nasional. Direktur Marketing MURI, Awana Hargo, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan inspirasi bahwa gerakan nasional dapat dimulai dari rumah dan merupakan kontribusi nyata bagi masa depan lingkungan.

Dari Lombok Utara, Ketua Bhayangkari Cabang, Ny. Heny Agus Purwanta, mengikuti kegiatan ini secara daring bersama jajaran pengurus cabang. Ia menilai workshop ini sangat relevan dengan kondisi lingkungan di Lombok Utara yang menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

“Eco Enzym memberi kami solusi praktis untuk mengurangi limbah organik di rumah. Lombok Utara memiliki potensi limbah dapur yang besar dari sektor pariwisata tiga gili dan Senaru, yang dapat menjadi bahan baku Eco Enzyme. Edukasi ini sangat penting untuk diterapkan,” kata Ny. Heny.

Ia menambahkan bahwa Bhayangkari Lombok Utara berkomitmen untuk mempraktikkan pembuatan Eco Enzym dalam keluarga masing-masing, mengedukasi masyarakat sekitar, serta menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas lingkungan, hingga sekolah-sekolah untuk memperluas dampak gerakan ini.

Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Pengurus Pusat Bhayangkari, Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari, Ketua Pengurus Gabungan dan PCBS, serta seluruh pengurus daerah, cabang, dan ranting. Turut hadir Ketua Komunitas Eco Enzym Nusantara Jabodetabek, Ketut Budiarto, Ketua Umum Yayasan Upakara Bio Enzym Nusantara, Sugeng Waluyo, dan Customer Relation MURI, Lutfi S. Pradana.

Dengan pemecahan Rekor MURI ini, gerakan Eco Enzym Bhayangkari menandai lahirnya budaya baru dalam pengelolaan limbah organik di Indonesia, yang dimulai dari rumah dan membawa dampak besar bagi bumi. 

Mamen