Lama Tak Muncul di Publik Prabowo Unggah Poto Bersama Keris Kiai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro

 



Red, POLICEWATCH, - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lama tidak timbul ke publik sejak lawatan ke Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa beberapa waktu yang lalu

Tiba-tiba Prabowo muncul dengan mengunggah sebuah foto saat mengunjungi Museum Nasional yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tak jauh dari kantor Kementerian Pertahanan.   

Dengan memakai baju safari berwarna putih dan memakai masker, Prabowo tampak sedang memperhatikan keris peninggalan Pangeran Diponegoro yang ditaruh di dalam lemari kaca.

Prabowo terlihat serius mengamati keris lekuk sembilan yang bernama Kiai Nogo Siluman dengan warangka emas.  

"Pusaka Keris Peninggalan Pangeran Diponegoro yang disimpan di Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat." Demikian seperti ditulis di akun Instagram Prabowo, Senin (23/11/2020) malam.

Banyak komentar mewarnai postingan Prabowo tersebut. Salah satu komentar dari @fadhito_ menyinggung sikap diam Prabowo saat ini. "Pak, kami rindu bapak berbicara didepan rakyat."

Netizen lain, @mas_feb47 menilai soal sikap Prabowo yang menjauh dari ulama. "apakabar pak?kok jauh dari ulama ya skrg..ga inget dulu." 

Hingga berita ini diturunkan nyaris ada 100.000 yang menyukai postingan tersebut dan ada sekitar 1.300 komentar.

Keris Kiai Nogo selalu dibawa Pangeran Diponegoro ketika berperang melawan Belanda pada 1825-1830. Keris itu sendiri baru saja dikembalikan ke pemerintah Indonesia setelah sebelumnya selama hampir dua abad digenggam pemerintah Belanda. 

Secara simbolis keris milik Pangeran Diponegoro itu dikembalikan oleh Raja Belanda Willem Alexander serta Ratu Maxima saat berkunjung ke Indonesia pada Selasa (10/3/2020). Keris diserahkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat.

Prabowo sendiri diketahui sebagai salah satu penggemar Pangeran Diponegoro. Dalam beberapa kesempatan menyebut-nyebut kepahlawanan Diponegoro dalam melawan penjajah Belanda

Saat berkunjung ke Amerika 15-19 Oktober 2020, Prabowo menyempatkan diri berpose di depan lukisan raksasa Pangeran Diponegoro di KBRI Washington DC. Saat hari ulang tahun ke-69 Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, 17 Oktober. (*)

Arifin, Bantah Penurunan Baliho Habib Rizieq Dihalangi FPI

 

Dok; itsm

Red. POLICEWATCH,-  Ketua Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta, Arifin membantah, dalam penurunan baliho Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, dihalangi oleh anggota Front Pembela Islam (FPI).

Arifin mengatakan, anggotanya telah menurunkan baliho dan spanduk Habib Rizieq Shihab di pinggiran jalanan Ibu Kota. Namun spanduk itu dipasang kembali oleh oknum tertentu. Jadi, dalam pencopotan spanduk itu bukan dihalangi.

“Bukan dihalangin, sudah diturunkan dipasang lagi,” kata Arifin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 24 November 2020.

Dia mengatakan, pola seperti itu terus terjadi. Pengawasan di lapangan pun terbatas, karena harus mengerjakan tugas lain.

“Bahasanya salah kalau dihalangin, menghalangin itu kalau mau nurunin dijagain terus enggak bisa, kan jadinya begitu. 

Kalau amannya udah diturunin, kemudian besok lusanya dipasang lagi, itu bukan dihalangin. Bahasanya bukan dihalangin,” ujarnya

Karena itu, ia meminta semua spanduk harus diturunkan tidak hanya baliho yang bergambar Habib Rizieq Shihab. Tapi spanduk lainnya harus diturunkan, yang melanggar peraturan daerah (Perda).

“Saya sudah minta turunkan semua spanduk, semua spanduk jangan cuma spanduk HRS (Habib Rizieq Shihab) doang, semua spanduk yang melanggar perda kita tertibkan,” katanya.  

Sebelum itu, jajaran anggota Satpol PP bersama aparat TNI dan Kepolisian melakukan pencopotan terhadap baliho dan spanduk yang bertuliskan atau bergambar Habib Rizieq Shihab di Jakarta.

Pewarta: Sutomo

Lagi- Lagi Agustinus Panjat Papan Reklame Sambil Kibarkan Merah Putih

 

Dok : istimewa

Jakarta, POLICEWATCH,-  Pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Woro kembali berulah dan menjadi sorotan. Kali ini, dia memanjat baliho di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, untuk menyuarakan aspirasinya.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Sri Widodo membenarkan kejadian tersebut. Agustinus naik ke baliho berukuran besar pada pukul 07.30 WIB.

"Yang manjat itu Agustinus, pria yang suka manjat reklame di Jakarta," kata Widodo, Dalam aksinya, Agustinus memasang tiga spanduk yang diikatkan di tiang-tiang baliho yang memajang wajah Ketua Gerakan Pakai Masker.

Seperti dalam aksi-aksi sebelumnya, Agustinus juga membawa bendera Merah Putih yang diikat di kayu, lalu dikibar-kibarkan dari atas baliho yang dipanjatnya.

Motif Agustinus melakukan aksi panjat reklame sambil bawa-bawa spanduk untuk mencari sensasi, kata Widodo.

Petugas Lantas Polres Metro Jakarta Selatan mencoba membujuk Agustinus untuk turun dari atas reklame yang memiliki ukuran besar tersebut. Petugas menyampaikan imbauan menggunakan pengeras suara.

Agustinus diingatkan bahwa aksinya tersebut berbahaya dan dapat mengancam nyawanya apabila terjatuh dari atas reklame.

Sekitar pukul 09.10 WIB, Agustinus berhasil diturunkan menggunakan mobil derek (crane) milik Pemadam Kebakaran Kota Jakarta Selatan.

Evakuasi Agustinus Woro dari atas papan reklame tersebut dipimpin oleh Kabagbinops Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karo Sekali.

"Sekarang Agustinus dibawa ke Polsek Kebayoran Baru untuk kita mintai keterangan," kata Widodo.

Agustinus beberapa kali melakukan aksi panjat reklame dan baliho di Jakarta. Berdasarkan penelusuran jejak digital, aksi tersebut telah dilakukannya sejak 2016.

Aksi memanjat reklame Desember 2016, Agustinus menuntut keadilan terkait kematian keponakannya. Lalu September 2018 kembali melakukan aksinya meminta Komnas HAM mengusut kematian keponakannya.

Pada Februari 2017, Agustinus memanjat reklame di Simpang Empat Slipi, Jakarta Barat, lalu memasang sejumlah spanduk yang terkait dengan kematian keponakannya***

Peawarta: Sutomo

Topan Kades Cirebon Baru, Bersenergi Dengan Perangkatnya dan Madyarakat untuk Membangun Desa

Topan Kepala Desa Cirebon Baru


Bengkulu, POLICEWATCH,-  ,Kepala Desa adalah roda Pemerintahan yang paling bawah namun paling menentukan tentang masyarakat yang ada di suatu daerah, seperti ada ASN atau PNS atau pejabat negara yang jauh lebih tinggi dari jabatan nya tapi tinggal di wilayah kepala Desa tersebut, maka dia harus mengikuti semua aturan Desa yang telah ditentukan oleh kepala Desa tersebut.

Desa Cirebon Baru Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu adalah salah satu pemerintahan Desa yang patut di acungi jempol pasalnya sistem pelaksanaan pemerintahan di Desa dikerjakan dengan sistim kekeluargaan. 

Senin, 23/11/2020, sekira pukul: 08:30 wib, Topan Kepala Desa Cirebon Baru saat dikonfirmasi oleh MPB di Kantor Desa mengatakan, saya bersama dengan perangkat Desa melaksanakan tugas keperintisan  ini penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga semua  bisa kami kerjakan secara bersama, kalau saya ini (Topan, red) hanya berfungsi sebagai pengontrol agar semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan sempurna, kami semua berkerjasama untuk membangun Desa Cirebon Baru ini, setiap pembangunan yang kami laksanakan harus kami bawa kedalam rapat musyawarah Desa terlebih dahulu, mana yang lebih bermanfaat terhadap masyarakat Desa ini.

Lebih lanjut Topan mengatakan, sekarang kami sedang membangun  Drainase sepanjang 278,5 meter yang terletak di beberapa titik, drainase ini di bangun mengingat masyarakat disekitar itu selalu mengalami kebanjiran.

Masih menurut Topan, proyek pembangunan ini menggunakan dari anggaran desa melalui Dana DD tahun 2020, dengan besaran dana Rp. 143,762,380,75.- sekarang  pembangunannya sudah selesai dilaksanakan, ujar Topan.

Saat ditanya bagaimana cara Kades melaksanakan roda pemerintahan desa yang terkesan begitu akrab dengan rasa kekeluargaan,

Topan menjawab, saya (Topan,red) hanya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, dan saya harus menjaga kepercayaan itu dengan cara mengutamakan Musyawarah untuk mufakat, saya berikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas sesuai tupoksi masing-masing kepada setiap perangkat desa, sehingga akan timbul rasa ikhlas dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas masing-masing.pungkas Topan dengan penuh senyum.

Pewarta : (Habib)

Kapolres Lahat AKBP Ahmad Gusti Hartono memberikan Penghargaan Rewad Kepada Anggotanya

Kapolres Lahat AKBP Ahmad Gusti Hartono memberikan Penghargaan Rewad 

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Kapolres Lahat AKBP Ahmad Gusti Hartono, S.I.K. pimpin langsung apel upacara pemberian penghargaan dan reward bagi anggota persomlnil polres lahat yang berprestasi di bidang satuan tugas Polri.Senin (23/11/2020) bertempat di halaman Polres Lahat.

Turut hadir dalam acara pemberian rewad diantaranya Wakapolres Lahat Kompol Josy Andrianto, Sst., M.M., Kabag Ops Res Lahat Kompol Sunarso, S.H., Kabag Sumda Res Lahat Kompol M. Nuh, S.H., Kabag Ren Res Lahat Kompol Soerahmad, Para Kasat, Kapolsek yang anggotanya mendapat Reward, Perwira dan anggota Polres Lahat. 

Adapun anggota Polres Lahat yang mendapatkan reward sesuai dengan surat keputusan Kapolres Lahat nomor kep/ 25 / 2020 tanggal 19 november 2020 berjumlah 22 orang yang terdiri dari 21 anggota Polres Lahat dan 1 masyarakat sipil.

Diantaranya sebagai berikut : Soehari, Alex agustian, Dwi Winarto, Edy susanto, Sanda Wijaya, Andi Lala dan Gita Rolis dari Satreskrim Polres ungkap kasus tindak pidana curas yang di maksud dalam pasal 365 KUHP dengan Lp / B /206/VIII/2020 res lahat tanggal 16 agustus 2020, korban atas nama agus setiawan alamat desa Bangun Rejo kota Pagar Alam tersangka Egi Al Asyari Putra alamat Lahat Tengah. 

Selanjutnya Sp Gultim, Nifriansyah, Ade Saputra, Mangaraja dari unit reskrim polsek kota Lahat, ungkap kasus tindak pidana pembunuhan yg dimaksud pasal 340 subsider 338 Lp 09/V/sumsel tanggal 29 mei 2020 korban a.n. Yunita alias Eka
Tsk a.n. Ujang Nasri.

Kemudian Kunti wibisono, Sandi Wijaya dari unit Satresnarkoba polres lahat, ungkap kasus narkoba dengan barang bukti 137 gram sabu.

Amrun Prabu, Indra, S.H., Indra Jaya dari Satlantas Polres Lahat atas dedikasi dan dalam menginput kegiatan internal pada aplikasi Polisiku.

Wulandari oktariani, Arip Santoso, Roni Wahyudi, dari Bag Sumda Polres Lahat atas input data personel pada aplikasi pembinaan personel.

Hipdi Rismudi dan Dwi Prasetyo dari bag ren dan Ops Polres lahat dedikasi atas penyelesaian adninistrasi (dokumen)

Dan dari masyarakat sipil atas nana Ahmad Fikri Ariep, M.pd., atas partisipasi dalam tugas kepolisian bidang pembinaan personel.

Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti Hartono, S.I.K., M.H., mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota Polres dan Polsek yang sudah bekerja dengan baik untuk kemajuan organisasi dan pantas untuk mendapatkan reward sesuai dengan peraturan Kapolri nomer 3 tahun 2011 tentang pemberian penghargaan bagi anggota Polri.

Dengan adanya pemberian penghargaan kepada anggota di harapkan bisa memotivasi bagi anggota yang lain untuk lebih bersemangat dan iklas dalam menjalankan tugas terang " kapolres

Pewarta : Bambang/IWO

IPW : Kerumunan massa Rizieq "Dimanfaatkan Idham untuk Melakukan Rotasi" Dalam Rangka Menyongsong suksesi Kapolri 2021

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane


Menggeser kekuatan Geng Solo dan memperkuat Geng Makassar serta memberi peluang bagi Geng Pejaten 

Red, POLICEWATCH,- Indonesia Police Watch (IPW) menilai rotasi besar-besaran di struktur organisasi Polri membuat bursa pergantian Kapolri juga kini semakin dinamis, Setidaknya ada tiga bagian yang berubah dalam rotasi ratusan pejabat baru tersebut.

Diketahui, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis merotasi 637 posisi yang diisi oleh pejabat baru. Jabatan yang dirotasi mulai dari pangkat Komjen hingga AKBP.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai rotasi yang dilakukan Idham Azis kemarin terbagi menjadi tiga bagian. 

"Bagian pertama rotasi dilakukan setelah presiden Jokowi "berteriak" kenapa kerumunan massa Rizieq dibiarkan. Yang terkena rotasi adalah Kapolda Metro Nana dan Kapolda Jabar Rudy," kata Neta dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2020).

Selanjutnya, Neta mengatakan bagian kedua adalah rotasi yang diakibatkan banyaknya perwira polri yang pensiun, Di antaranya dari Pamen hingga Pati, termasuk Komjen Antam yang menjabat Sekjen kementerian kelautan.

Sementara itu, bagian ketiga mutasi akibat adanya puluhan pamen Polri yang mengikuti pendidikan sespimti.

Menurut Neta, mutasi kali ini menguntungkan gerbong polisi yang dekat dengan Idham Azis.

"Dalam mutasi ini ada sejumlah orang Idham Azis yang bergeser ke posisi strategis, antara lain menduduki jabatan Kapolda Metro dan Kapolda Jatim. IPW menilai teriakan presiden tentang kerumunan massa Rizieq dimanfaatkan Idham untuk melakukan rotasi dalam rangka menyongsong suksesi Kapolri, dalam hal ini menggeser kekuatan Geng Solo dan memperkuat Geng Makassar serta memberi peluang bagi Geng Pejaten," ungkapnya.

Dengan demikian, menurut dia, peristiwa kerumunan massa Habib Rizieq dimanfaatkan untuk mengubah peta kekuatan di internal polri untuk menyongsong suksesi Kapolri pada Januari 2021. 

Meski penentuan calon Kapolri adalah hak prerogatif presiden Jokowi, tapi masing masing kekuatan di internal polri berusaha mencari peluang dan bermanuver menyuguhkan calon calon terbaik dari kubunya. 

"Penyuguhan calon calon terbaik itu dilakukan dengan cara menempatkan figur figur tersebut di posisi strategis. Sekarang ini bursa calon Kapolri masih terlalu cair, sehingga sulit memprediksi siapa yang akan menjadi calon kuat, apalagi setelah tergusurnya salah satu calon kuat kapolri dari posisinya sebagai Kapolda metro jaya," jelasnya.

Dijelaskan Neta, masih cairnya bursa calon Kapolri ini dikarenakan masih akan adanya mutasi jenderal tiga yang pensiun pada Desember mendatang.

Pada posisi Desember ada dua posisi jenderal bintang tiga yang kosong, yakni pensiunnya Sestama Lemhanas dan Kepala BNN. 

"Dengan demikian akan ada dua jenderal bintang dua polri yang naik menjadi bintang tiga. Siapa pun yang naik tentu berpeluang untuk masuk dalam bursa calon Kapolri. Jumlah jenderal bintang tiga polri saat ini ada 13 orang yang 7 di antaranya berada di luar institusi kepolisian. Dari 13 itu hanya beberapa saja yang bisa ikut bursa. Sisanya tidak bisa ikut karena faktor angkatan dan lainnya," pungkasnya.

Pewarta : M Rodhi Irfanto

Maizal Alfian : Pencopotan 2 Kapolda Diduga Upaya 'Membersihkan Kelompok' Tito Karnavian di Polri

 

Irjen Pol Nana Sudjana (kiri) dan Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) 

Red, POLICEWATCH,- Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) Maizal Alfian menyayangkan pengggantian Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, Sebab selama ini kedua jenderal bintang dua tersebut memiliki prestasi dan karir yang sangat bagus.

Maizal berpandangan, ada aroma Pilpres 2024 di balik pencopotan jabatan Nana Sudjana dan Rudy Sufahriadi.

“Wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jabar adalah kunci karena memiliki wilayah yang strategis,” kata Maizal berdasarkan keterangannya pada Senin (23/11/2020).

Selain itu, pencopotan jabatan Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi sebagai salah satu cara ‘pembersihan’ orang-orang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.


Tito yang pernah menjadi Kapolri itu dinilai memiliki kans menjadi calon Presiden RI di ajang Pilpres 2024 mendatang, Kedua perwira tinggi itu dianggap memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tito.

Hal ini dilihat dari rekam jejak yang bersangkutan ketika tugas di tubuh Polri, Nana pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jatim pada 2014.

Selanjutnya pada tahun 2015, Nana menjabat sebagai Wakapolda Jambi, lalu tahun 2016 menjabat sebagai Wakapolda Jawa Barat, Setelah itu di tahun yang sama menjabat sebagai Dirpolitik Baintelkam Polri saat Tito Karnavian menjabat Kapolri.

Pada tahun 2019, Nana kembali dipromosikan menjadi Kapolda NTB dan akhirnya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 20 Desember 2019, Nana pun sempat disebut-sebut menjadi salah satu calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Januari 2021.


Sedangkan Irjen Rudy Sufahriadi, pernah bergabung dalam satuan elit pemberantas teroris, Densus 88.

Rudy sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Pada tahun 2005, Rudy ditunjuk menjadi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah, Dia juga sempat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007, Rudy kemudian menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007.

Selanjutnya Rudy diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2009, Rudy menjadi perwira menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010, Lalu, Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai dengan tahun 2016.

Pada 2016 sampai 2018, Rudy menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah, Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018 pada era Tito Karnavian sebagai Kapolri.


Tahun 2019, Rudy diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri, Setelah itu, Rudy resmi menjabat menjadi Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019.

“Tentu dapat disimpulkan bahwa Nana dan Rudy mempunyai kedekatan dengan Mendagri Tito Karnavian,” ujar Maizal.

"Saat ini ada upaya pembersihan kelompok Tito Karnavian. Apalagi dengan jabatan baru Nana sebagai Korsahli Polri dan jabatan baru Rudy sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri yang sangat tidak prestisius,” tambahnya.

Seperti diketahui, Polri melakukan mutasi terhadap dua Kapolda imbas dari kerumunan massa di acara yang dihadiri Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Keduanya dicopot dari jabatan karena dinilai tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, Jabatan Kapolda Metro Jaya kemudian diemban Irjen Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jatim.

Sedangkan Kapolda Jawa Barat diserahkan kepada Irjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri.

Bukan cuma itu, Kapolri Jenderal Idham Azis juga menggeser jabatan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto dan Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy***

Pewarta : M Rodhi Irfanto

BUPATI LAHAT HADIRI UPACARA PEMBUKAAN DIKMATA TNI AD GELOMBANG II 2020


LAHAT - POLICEWATCH.NEWS - Bupati Lahat Cik Ujang.SH menghadiri Upacara pembukaan dikmata TNI AD gelombang II Tahun 2020 sekaligus  Peresmian Monumen Rindam II Sriwijaya, bertempat di Lapangan Upacara Secata Rindam II Sriwijaya Lahat, Senin ( 23/11/2020 )
Adapun usai pelaksaaan upacara pembukaan dikmata TNI AD gelombang II Tahun 2020 juga diadakan pemotongan pita dan penandatanganan monumen rindam II Sriwijaya oleh Bupati Lahat Cik Ujang.SH, kemudian juga dilanjutkan acara ramah tamah dan silaturrahmi bersama.

Dan setelah acara ramah tamah Bupati Lahat Cik Ujang, SH berkunjung ke barak Secaba guna melihat langsung keadaan siswa saat menjalani latihan , 
Cik Ujang mengatakan tetap semangat dan jangan patah semangat " ucapnya

Pewarta : Bambang/ IWO

Pangdam II Sriwijaya Berikan Ucapan Selamat Ulang Tahun Kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri Ke 56 Tahun Berupa Kue Dan Tumpeng


PALEMBANG - POLICEWATCH.NEWS - Keluarga besar Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya memberikan kejutan kepada Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri S., MM yang hari ini tepat berusia 56 tahun.Senin (23 /11/2020.)

Kejutan ini diberikan langsung oleh Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi didampingi oleh para Pejabat dilingkungan Kodam II Sriwijaya di Halaman Gedung Promoter Mapolda Sumsel, dengan memberikan ucapan dalam bentuk kue dan tumpeng yang bertuliskan selamat ulang tahun untuk Kapolda Sumsel.

Kapolda pun mengucapkan terima kasih atas kejutan dan bentuk perhatian dari Keluarga Besar Kodam II Sriwijaya pada pagi hari ini senin (23/11) 

Kata Kapolda mudah - mudahan ini dapat semakin mempererat kekompakan dan rasa kekeluargaan yang selama ini telah terjalin dan harapan saya semoga nantinya kerja sama serta sinergitas TNI Polri dalam menjalankan tugas dapat terus terjalin dengan baik karena menjadi tugas kita bersama untuk menjaga stabilitas keamanan dan keutuhan NKRI yang kita cintai bersama, " ujarnya.

Pewarta : Bambang/IWO

BCL Ditangkap Polisi karena Narkoba Asal Tiongkok, China.

 

ilustrasi


POLICEWATCH, Bandung,- BCL ditangkap polisi karena narkoba di apartemen Bekasi. Penangkapan itu dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung.

Apartemen itu dijadikan tempat pembuatan tembakau sintetis yang merupakan narkoba jenis baru. Dari pengerebekan tersebut, polisi berhasil amankan 150 kilogram tembakau sintetis.

"Rencananya 150 tembakau sintetis siap edar itu, bakal untuk pasokan ke Jawa dan Bali," kata Kapolrestabes Bandung Kombes PolUlung Sampurna Jaya, saat gelar ungkap kasus, di Mapolrestabes, Senin (23/11/2020).

Dari penggerebekan itu, polisi menangkap dua pria berinisial BCL dan BCH. Penangkapan ini berawal dari ditangkapnya tiga orang berinisial HF, HS dan AR, yang kedapatan tengah mengambil paket tembakau sintetis seberat dua kilogram.

Mereka ditangkap sebuah hotel, di Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, pada 18 November 2020, kemarin.

Dari penangkapan ketiga orang tersebut, polisi melakukan pengembangan, untuk mengetahui pemilik tembakau sintetis seberat dua kilogram tersebut.

"Barang tersebut diketahui berasal dari Jakarta. Nah di tanggal yang sama, anggota pun bergerak ke Jakarta, untuk pengembangan," katanya.

Di Jakarta, polisi lakukan penangkapan terhadap dua orang lainnya yang berinisial BCL, dan BCH.
Mereka mengakui jika, tembakau sintetis dua kilogram tersebut, milik mereka. Tembakau sintetis itu, dibelinya dari dua orang di Bandung.

Polisi pun kembali ke Bandung, untuk pengembangan lanjutan. Di Bandung, tepatnya di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, polisi amankan seorang bandar tembakau sintetis berinisial SM.

"Kita kemudian melakukan pemeriksaan terhadap bandar tersebut. Dari pemeriksaan keduanya, diketahui mereka dapat pasokan tembakau sintetis dari Bekasi," ucapnya.

Dari keterangan itu, tim dari Reserse Narkoba, yang dipimpin langsung AKBP Ricky Hendrasyah, bergerak ke Bekasi. Di sana, polisi lakukan pengepungan terhadap satu unit apartemen. 

Saat digerebek, polisi baru mengetahui, jika kamar apartemen tersebut, dijadikan tempat pembuatan tembakau sintetis. Di Bekasi, polisi amankan dua orang berinisial AN dan RD.

AN dan RD ini, diketahui merupakan peracik tembakau sintetis. Mereka telah tiga bulan memproduksi tembakau sintetis.

Dari keterangan AN dan RD, mereka bekerja untuk seseorang di Bandung. Di situ, polisi lakukan kembali pengejaran terhadap bos besar dari jaringan tembakau sintetis itu.

"Alhasil pengejaran di Bandung, kita tangkap bandar besarnya. Dia berinisial AA," ucapnya

Kepada penyidik kepolisian, AA mengaku mendapat bahan pokok racikan tembakau sintetis tersebut, dari Tiongkok, China. Barang baku tersebut, dikirimnya melalui pengiriman paket.

Pengungkapan ini, juga merupakan kerjasama SatresnarkobaPolrestabes Bandung, bersama Polda Jabar dan Bea Cukai Soekarno Hatta, Jakarta.

Adapun barang bukti yang diamankan diantaranya bahan baku tembakau sintetis, seperangkat alat produksi tembakau sintetis, dan ribuan paket tembakau sintetis siap pakai.

Pada kasus ini, para tersangka disangkakan Pasal 114 ayat (2), Pasal 132 ayat (1) dan/ atau Pasal 112 ayat (2) UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan sanksi pidana Hukuman Mati atau pidana penjara paling lama 20 tahun penjara.

"Dengan diungkapnya home industri tembakau sintetis ini, kita dapat menyelamatkan satu juta orang lebih," pungkasnya.

Pewarta : Asep Entus