Di Back Up TNI dan Tim Terbaik Polri, Kapolda Sulteng Berkantor di Poso Buru Kelompok MIT
JPU KPK Bakal Ada Tersangka Baru " Ada Uang Ketok Palu untuk anggota DPRD Muara Enim
Komjen Pol Agus Andrianto Namanya Telah Dikantongi Jokowi, Calon Kuat Kapolri

Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H
Red, Policewatch,- Siapa yang tak kenal Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H, sosok Kabaharkam Polri, yang namanya disebut-sebut sudah jadi kandidat Kapolri baru untuk menggantikan Kapolri Idham Aziz yang akan mengakhiri jabatannya dalam masa pensiun pada awal Januari 2021
Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H, Namanya santer dibicarakan di lingkungan Istana saat ini,
Selain dia ada dua nama lain
Seperti Komjen Pol Boy Rafli Amar (Kepala BNPT) dan Gatot Edhy Pramono
(Wakil Kapolri).
Pergantian Kapolri masih
jadi pembicaraan hangat disejumlah kalangan saat ini, baik masyarakat maupun
politisi. Namun semua keputusan adan di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan DPR.
Berikut
Profil Komjen Agus Andrianto yang dirangkum policewatch.news 01 Desember 2020
Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H adalah LULUSAN AKPOL
1989
Komjen. Pol.
Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967
kini usianya 53 tahun adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 6 Desember
2019 menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Komjen Pol
Agus, lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelumnya,
dia menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara (Sumut).
AKABRI (1989)
PTIK (1995)
SESPIM
SESPIMTI (2012).
Pamapta Polres Dairi (1990)
Kapolsek Sumbul (1992)
Kapolsek Parapat (1993)
Kapolsek Percut Seituan (1995)
Mahasiswa PTIK (1995)
Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997)
Kasat Serse Poltabes Medan (1999)
Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001)
Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001)
Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003)
Pamen Polda Jatim (2005)
Kasat I/Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya (2006)
Kapolres Tangerang (2007)
Kapolres Metro Tangerang (2008)
Dir Reskrim Polda Sumut (2009)
Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011)
Analis Kebijakan Madya bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dlm Rangka Dik Sespimti)[1] (2012)
Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013)
Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid Pemberantasan BNN (2015)
Dirtipidum Bareskrim Polri (2016)
Wakapolda Sumut (2017)
Kapolda Sumut (2018)
Kabaharkam Polri (2019)
Bintang Bhayangkara Pratama
Bintang Bhayangkara Nararya
Pengabdian XXIV
Pengabdian XVI
Pengabdian VIII
Jana Utama
Ksatria Bhayangkara
Karya Bhakti
Bhakti Pendidikan
Bhakti Pendidikan
GOM VII
GOM IX
Seroja
Dharma Nusa
Bhakti Nusa
Operasi Kepolisian
Kebaktian Sosial
France Medal
Brevet Pelopor Brimob
Brevet Selam Polri
Brevet Para Penerjun
Brevet Penyidik
Nama-nama itu kini tinggal menunggu satu orang yang akan ditunjuk oleh Jokowi untuk diajukan ke DPR.
Diketahui saat ini Kapolri Idham Aziz akan mengakhiri jabatannya dalam masa pensiun pada awal Januari 2021, semua calon Kapolri memiliki kinerja yang baik, namun belum final di tingkat Istana.
Pewarta : M Rodhi irfanto
Sejumlah Massa Geruduk Rumah Mahfud Md di Pamekasan, FPI: itu Bukan Kami
“Ini tidak benar, sebab tidak ada laporan ke jajaran pimpinan FPI Jawa Timur. Yang saya tahu itu dari masyarakat, bukan FPI,”
Red,POLICEWATCH,- Sebuah video sejumlah massa mendatangi rumah yang dihuni oleh ibunda Menteri Koordinator Polhukam Mahfud MD di Pamekasan, Madura ramai di media sosial. Massa berdatangan menggunakan kendaraan truk, sebagian besar mengenakan peci dan sarung.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @m.bahrunnajach, terlihat massa berkumpul di depan rumah yang tertutup. Sebagian massa berteriak meminta pemilik rumah keluar.
Dugaan rumah tersebut merupakan kediaman Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur terdengar dari suara perekam salah satu video.
" Rumah Mahfud MD yang di Pamekasan digerebek massa," ujar perekam video
"Mulih, Fud."
Terdapat dua unggahan pada akun tersebut. Satu unggahan berisi satu video yang memperlihatkan sejumlah massa berdatangan menggunakan truk maupun berjalan kaki.
Sementara pada unggahan lainnya berisi dua video. Video pertama terlihat massa mengenakan sarung, peci, dan kemeja dominan putih sedang berjalan kaki.
Di video kedua, terlihat massa berteriak di depan rumah yang diduga milik Mahfud MD. Sebagian di antara mereka yang berteriak meminta Mahfud pulang kampung.
" Mulih Fud, mulih Fud (Pulang Fud, pulang Fud)," teriak massa.
FPI : itu Masyarakat, bukan FPI
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur Mahdi al-Habsyi membantah organisasinya menggeruduk rumah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md di Pamekasan, Selasa siang, 1 Desember 2020. Menurut Mahdi, tidak ada laporan dari FPI Pamekasan soal itu.
“Ini tidak benar, sebab tidak ada laporan ke jajaran pimpinan FPI Jawa Timur. Yang saya tahu itu dari masyarakat, bukan FPI,” kata Mahdi saat dihubungi.
“Ha-ha-ha, sampeyan dengar dari siapa? Apa sudah lihat videonya? Kan kedengaran di situ kalau yang datang masyarakat,” kata Haidar.saat di hub awak media
Belum jelas mengapa massa mendatangi rumah Mahfud sambil berteriak-teriak meminta yang bersangkutan keluar.
Sementara , Menko Mahfud MD membenarkan rumahnya di Pamekasan didatangi sejumlah massa. Namun dia memastikan masalah penggerebakan itu sudah selesai diurus.
" Oh iya itu. Sudah ada yang urus," kata Mahfud.
Mahfud juga memastikan keadaan ibu dan rumah keluarganya di Pamekasan dipastikan aman.
" Aman," ucapnya.
Pewarta : Dor
BPPRD Muba Terima Kunker BPPD Oki, Guna Belajar Menggali Potensi PAD.
H Armansyah : Kata Hati Prinsipal Mencari Keadilan
Pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) Yang Ke 9 Didesa Sukadami Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi
.
![]() |
| Dok:MPW |
Hari ini KPK Agendakan Pemeriksaan 3 Saksi di Kasus Jasindo
Kapolda Sumsel Ikuti Upacara Secara Virtual HUT Polairud Ke 70
Diduga Adanya Praktik-Praktik Nakal "PCR SWAB TEST COVID 19" RS HERMINA Tangerang
| Rumah sakit Hermina KS Tubun No 10 kel, pasar baru kec karawaci tangerang. |
Red, POLICEWATCH,- Sesuai anjuran Pemerintah jika memang masyarakat menemukan adanya praktik-praktik 'nakal' Pihak Rumah sakit yang mengakali data pasien Covid-19 demi mendapatkan keuntungan, Jika terbukti melakukan penipuan, maka dijerat pidana,” maka meminta untuk segera melapor ke dinas kesehatan setempat.
Untuk pelaporan bisa juga ke Halo Kemkes, ia menyampaikan sebagaimana ketika melakukan pengaduan yang lainnya, maka dibutuhkan data termasuk identitas yang jelas, kronologi kecurangan, bukti-bukti dan sebagainya.maka dapat melaporkannya melalui Halo Kemkes. “#Healthies, jika memang ada RS yang rekayasa pasien COVID-19, silakan melakukan pengaduan melalui : Halo Kemkes (kode lokal) 1500567 SMS ke 081281562620 Email kontak@kemkes.go.id
Kali ini NPS diduga menjadi korban kecurangan praktik-praktik 'nakal' Pihak Rumah sakit yang mengakali data pasien Covid-19 demi mendapatkan keuntungan, hal ini di sampaikan pihak keluarga kepada redaksi Media policewatch.news melalui WhatshApp 01/11/20
Kebetulan NPS adalah saudara (keluarga) dari Pemimpin Redaksi Media policewatch.news yaitu M Rodhi irfanto SH. mendengar kabar seperti itu beliau menyarankan kepada NPS untuk membuat Berita Acara Kronologi dan mengkonfirmasi RS HERMINA terkait kejanggalan hasil PCR SWAB TEST COVID 19
Saat Sitter yang menangani di konfirmasi melalui tlp seluler di 08228163xxxx beliau menyarankan untuk ke pihak kepala poliklinik karena beliau lagi off.
![]() |
| HASIL PCR SWAB TEST BERBEDA |
BERITA ACARA KRONOLOGIS KASUS KONFIRMASI COVID 19
Pada hari ini tgl 30 November 2020 telah terjadi kejagalan oleh rumah sakit Hermina KS Tubun No 10 kel, pasar baru kec karawaci tangerang.
Keterangan : Tgl 11 November 2020
NPS adalah Peserta BPJS Kesehatan Kelas 2 berniat datang ke klinik Nurbayan yang beralamat jln meteorologi No.38 Rt 001 Rw 001 tanah tinggi tangerang.,untuk meminta surat rujukan Rumah sakit yang dituju., pihak Pasien yang berinisial NPS memdapatkan rujukan Ke RS Hermina Tangerang
Tgl 12 November 2020 Pasien (NPS) datang ke rumah sakit Rs Hermina untuk melakukan pendaftaran sebagai pasien BPJS Kesehatan, setelah itu di arahkan, melakukan pemeriksaan ke Poliklinik bertemu dengan DR. bayu Dwi Febrianto, untuk konsultasi mengenai penyakit yang di derita yaitu KISTA OVARIUM dan langsung mendapat pemeriksaan penyakit yang diderita, dokter bayu mengarahkan untuk pengecekan Thorax dan pengambilan pengecekan darah.
Tgl 13 November 2020 Pasien (NPS) datang kerumah sakit hermina untuk pemeriksaan CT ABD dan Pihak RS Hermina menjelakan bahwa Pihak Pasien untuk mematuhi Protokol Kesehatan , agar pasien untuk melakukan PCR SWAB TEST COVID 19.
Tgl 14 November 2020 Pasien NPS dan suami datang kerumah sakit RS Hermina untuk melakukan PCR SWAB TEST COVID 19.
Tgl 16 November 2020 Pasien NPS datang kerumah sakit RS hermina untuk mengambil hasil swab test dan keterangan hasil NEGATIF.
Pihak Sitter Rs hermina menyampaikan bahwa persyaratan sudah lengkap untuk tindakan Oprasi dan setelah itu Oprasi akan di laksakan pada tgl 17 november 2020.
Selanjutnya pasien NPS dan suami nya jam 13: 00 bertemu dengan DR. Muhamad kamal ( anestesi ).
Pihak rumah sakit menghubungi pasien bahwa OPRASI ditunda dikarenakan adanya kejanggalan Kista OVARIUM Kanan dan kiri, Setelah itu pasien bertemu DR.bayu menyarankan untuk berkonsultasi terkait penyakit yang dideritanya kedokter Santi Spog.
Tgl 19 november 2020 Pasien NPS dan suami datang ke Rs Hermina kepoli eksekutif pembayaran pribadi untuk melakukan pemeriksaan kedokter santi, setelah itu melakukan USG Transvaginal, pengecekan sel telur dengan biaya pribadi Rp. 1.577.000 setelah itu dokter menyarankan baiknya oprasi setalah Haid.
Tgl 26 november 2020 pasien NPS dan suami datang Ke Rs hermina untuk mengambil hasil pengecekan sel telur dan kontrol ke Poliklinik BPJS Kesehatan.
Tgl 27 November 2020 pasien NPS dan suami datang ker RS Hermina untuk melakukan PCR SWAB TEST dengan biaya Pribadi Rp.900.000 dan suami Rapid TEST Rp. 150.000
Tgl 29 November 2020 Pasien nita dan suami datang ke Rs hermina untuk mengambil hasil PCR SWAB TEST dan TEST RAPID, untuk persyaratan tindakan OPRASI
Dan keterangan hasil Pasien NPS POSITIF dan TES RAPID Suami Non REAKTIF, pasien NPS merasakan kejanggalan dengan hasil PCR SWAB TEST yang nyatakan POSITIF , padahal pihak pasien tidak merasakan gejala apapun dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
Dengan kejanggalan itu dari hasil swab Test positif covid 19 dari RS Hermina. Akhir nya kami memutuskan untuk memastikan Swab Test ke RS Lain dengan hasil nya 12 jam tidak bisa di karenakan hari minggu sore.
Tgl 30 november 2020 Pasien nita ke Rs Lain untuk melakukan PCR Swab TEST jam 9:00 dengan hasil 12 jam dengan biaya pribadi Rp.1.900.000 dan ternyata hasil NEGATIF, kami sekeluarga merasa bertanya- tanya dengan hasil PCR TEST yang di nyatakan POSITIF oleh RS HERMINA.
Pihak Rs Hermina menghubungi terus -menerus via Telepon
Ada kejanggalan yang dimana Pihak Rs Hermina menghubungi terus -menerus via Telepon ke Pasien NPS Yaitu mulai
-Jam jam 09:25 pihak rumah sakit Hermina Tlp dengan No ( 021 55732830) menanyakan Pcr Swab Testt di rumah sakit mana.
-Jam 17:20 pihak rumah hermina tlp dengan No ( 021 5512362 ) menyarankan pasien untuk ISOLASI mandiri selama 14 hari
jam 17:25 Pihak sitter menghubungi suami menanyakan hasil PCR SWAB TES dari rumah lain dan pihak sitter Rs hermina menyampaikan kepada suami pasien dengan hasil PCR Swab test dengan apapun hasilnya datang Ke RS Hermina suruh suami nya sendiri datang ke Rs Hermina.
Hasil PCR SWAB TEST dari Rs Lain hasilnya NEGATIF pada jam 22:33 hasil PCR SWAB TEST dari Rumah Sakit lain hasil nya NEGATIF.
Dengan ini saya sebagai masyarakat tidak mampu dengan pasien BPJS Kesehatan atas pelayanan RS Hermina , kami meminta pertanggung jawaban pihak rumah sakit, agar PCR SWAB TEST dikembalikan. Karna kami merasa kecewa dengan hasil PCR SWAB TEST yang di yatakan POSITIF pihak Rs Hermina, sedangkan pasien Nita tgl 1 desember 2020 akan melakukan tindakan OPRASI KISTA OVARIUM dan pasien Nita PCR SWAB TEST di RS lain dengan Hasil 12 jam dan teryata hasilnya NEGATIF.
Yang menyatakan
( NPS )





