Polsek Tanjung Agung Muara Enim Amankan 13 botol Miras dan 4 STNK Kenderaan







Muara Enim -Police Wat News ,-  Personil Polsek Tanjung Agung Polres Muara Enim melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan  (KRYD) pada hari Sabtu tanggal 01 Agustus 2020.

Kegiatan tersebut dipimpin Langsung oleh Kapolsek AKP Faisal P. Manalu, SH, S.I.K melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) / Razia  Stasioner  

Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat di depan Mako Polsek Tanjung Agung guna antisipasi tindak Pidana 3C, peredaran/penyalahgunaan narkoba, miras, senjata api ilegal, senjata tajam dan tindak Pidana lainnya.

Kegiatan ini rutin kita laksanakan pada malam minggu atau malam libur untuk menekan tindak pidana kejahatanan, ungkap AKP Faisal P. Manalu, SH., S.I.K.

"Yang didapat pada malam ini diamankan minuman keras berupa, merk Anggur merah sebanyak 3 (tiga) Botol dan merk Asoka sebanyak 10 (sepuluh) botol yang disita dari warung berinisial IC umur 38 Tahun, dan 4 tilang STNK roda 4," tambah AKP Faisal.

"Dan dilakukan peneguran terhadap pengendaraan sepeda motor yang tidak menggunakan helm dan tidak membawa kelengkapan kendaraan serta tidak menggunakan Masker," tutup AKP Faisal.

SB.Weli
Pewarta:Irin/Hr

Road Show Ketua MOI Jatim : Membangun Banyuwangi Melalui Publikasi Profesional (3)

DOK :MPW


BANYUWANGI , POLICEWATCH, - TEPAT pukul 16.30 WIB tim road show Agung Santoso ketua Media Online Indonesia (MOI) dewan pimpinan wilayah Jawa Timur meninggalkan kabupaten Jember menuju Kota kecil diujung timur pulau jawa yakni kab. Banyuwangi,(01/8/2020).

Disampaikan Agung, sapaan akrab Agung Santoso, Perjalanan Jember menuju Banyuwangi biasanya  ditempuh dalam waktu tiga jam, namun kali ini memakan waktu tiga jam setengah.

Kendaraan yang kami tumpangi terasa berjalan pelan ketika memasuki ruas  jalan gunung gumitir, belokan tajam, tanjakan di tambah padatnya kendaraan, lengkap sudah bahwa untuk menuju Kabupaten yang terkenal potensi wisata alam tersebut terasa nikmat dan sedikit membuat perut terguncang, terangnya.

*PROFESSIONAL*

Setiba di Banyuwangi, Pukul 20.30 wib, kami tim road show berada satu meja diskusi dengan para pemred media lokal Banyuwangi.

Teddy Syachbuddin, pemred dari media sidik kasus membuka pembicaraan ucapan selamat datang tim road show yang di pimpin Agung Santosa.

Setelah tim road show menerima berbagai masukkan tentang perkembangan media dan peran media dalam membangun Kabupaten Banyuwangi, sepakat bahwa ke depannya bahwa harus profesional  sesuai amanah UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), tambah Agung.

Alhamdulillah beberapa kabupaten/kota telah dapat kita kunjungi dalam Road Show kita kali ini, semoga kedepan bermanfaat untuk memajukan khususnya MOI yang lebih baik dan media - media online pada umumnya, pungkas Agung.

(Gus/Cafunk) 

LSM KAK Soroti Kegiatan Berkarang Di Sungai Pangi Kondisi Pandemi Covid 19 Tidak Patuhi Protokoler Kesehatan



Poto sejumlah kepala dinas kegiatan Berkarang Tampa patuhi protokol kesehatan suasana masih Pandemi Covid 19

LAHAT| POLICEWATCH.NEWS,- Kegiatan Bupati Lahat belum lama ini berkarang disungai Pangi, Desa Pagardin, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat menuai kritikan oleh LSM KAK (Komite Anti Korupsi) Drs. Rangga Guritno. Kegiatan Berkarang turut diikuti oleh sejumlah kepala dinas, Kabag, Kabid kini menuai kritikan pedas hal ini disampaikan oleh Rangga Guritno.

Menurut Rangga kondisi saat ini kabupaten lahat belum zona hijau apalagi akan menuju news normal, dengan berkumpul lebih dari 10 orang ini akan membahayakan penyebaran virus Covid 19, seperti  Orang Tanpa Gejala (OTG). 

Padahal Pemerintah kabupaten Lahat sudah menerapkan dalam menghadapi penyebaran virus Covid 19 agar tetap mematuhi protokoler kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan, 

Namun ini dilanggar bahkan mereka tidak menggunakan masker dan terlihat ada kepala dinas berenang, Poto bareng tanpa peduli tetap tidak melakukan jaga jarak, dalam kegiatan Berkarang disungai Pangi tersebut.

Dalam Poto viral ini menyebar terlihat ada beberapa kepala dinas tanpa menggunakan masker sangat disayangkan tidak mematuhi himbauan pemerintah pusat, padahal Pandemi Covid 19 ini pihak pemda lahat, selalu setiap hari meng update oleh juru bicara gugus tugas, penyebaran virus Covid 19, kata ' Rangga

padahal Gugus Tugas Kabupaten Lahat, telah menginstruksikan agar masyarakat tetap ikuti protokoler kesehatan, jaga jarak (social distancing). pakai masker, selalu cuci tangan, namun tidak dipatuhi dan tidak diikuti oleh pejabat yang lain kata " Rangga Guritno sebagai aktivis Ketua Komite Anti Korupsi Kabupaten Lahat,

Mereka sudah melanggar aturan dari Pemerintah Pusat, tampa menggunakan masker, dalam kegiatan Berkarang, dan tidak mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan tidak boleh ngumpul lebih dari 10 orang.namun ini tidak diindahkan oleh sejumlah pejabat pemerintah kabupaten lahat, nampak mereka dalam visual gambar salah satu oknum kepala BPBD, selaku panitia gugus tugas kabupaten lahat tidak menggunakan masker dalam kegiatan Berkarang.

Ini sangat disayangkan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Lahat malah berpoto dan ada beberapa pejabat Kepala Dinas ikut juga berpoto, yang mengikuti Berkarang, ini tidak memberikan contoh yang terbaik bagi masyarakat kabupaten Lahat tegas " Rangga.

Justru mereka sudah melanggar ketentuan dan Peraturan Social Distancing dan Tidak memakai masker dalam acara Berkarang di Sungai Pangi Desa Pagardin, Kecamatan Kikim Selatan.

Pewarta : Bambang MD



Kompak 240 Siswa SMA di Jepara Minta Dispensasi Nikah, Gegara Hamil Duluan

ilustrasi 


“Jumlahnya setiap hari naik terus. Pas Januari kemarin aja bisa sampai 50 pengajuan dispensasi nikah. Dan sampai dengan bulan Juni 2020, kalau ditotal sudah ada 240 pengajuan dispensasi nikah,”

 Jepara, Jateng, POLICEWATCH,-  : Sebanyak 240 siswa SMA di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah berbondong-bondong mengajukan permohonan dispensasi nikah selama periode Januari-Juni 2020.

Pasalnya, mereka kedapatan Hamdun (hamil duluan,red) sehingga ritual pernikahan dianggap menjadi jalan satu-satunya untuk menutupi kasus tersebut. Fakta itu terkuak tatkala para orangtua siswa menghadiri proses sidang dispensasi nikah di kantor Pengadilan Agama Jepara, Jawa Tengah.

1. Sehari ada 14-20 pemohon dispensasi nikah di Jepara
Ketua Panitera, Pengadilan Agama Jepara, Taskiyaturobihah mengaku dalam sehari dirinya mampu melayani permohonan dispensasi nikah 14-20 perkara.


“Jumlahnya setiap hari naik terus. Pas Januari kemarin aja bisa sampai 50 pengajuan dispensasi nikah. Dan sampai dengan bulan Juni 2020, kalau ditotal sudah ada 240 pengajuan dispensasi nikah,” kata Taski Seperti yang di himpun policewatch, beberapa hari lalu
.
2. Dalam kondisi hamil, banyak siswa usia 16 tahun meminta dispensasi nikah
Lebih lanjut, ia menyampaikan rata-rata pemohon dispensasi nikah berasal dari siswa kelas dua SMA. Usia mereka kebanyakan masih 16 tahun.


Dengan usia sangat muda itu membuat para hakim yang memutuskan perkara berada di posisi yang dilematis.

Di satu sisi, ia menjelaskan pernikahan usia dini telah merenggut kebahagiaan siswa yang notabene belum memiliki emosi yang matang. Namun, pada sisi lain pihaknya mau tak mau harus meloloskan permohonan dispensasi agar anak yang dilahirkan nantinya punya kejelasan asal usul orangtua.

“Kalau pas di sidang itu, kita sendiri sangat terenyuh melihatnya. Apalagi ketika bapak ibunya dihadirkan dan tahu kelakuan anak-anaknya. Suasana sidang berubah jadi haru. Tapi harus diloloskan (permohonan dispensasi nikah) untuk menghindari mudaratnya. Soalnya janinnya semakin membesar,” akunya.

3. Yang bikin miris rata-rata siswa kerap berhubungan seks di rumah
Lebih jauh lagi, ia bilang maraknya dispensasi nikah lantaran pengawasan orangtua di rumah cukup rendah. Taski menuturkan ada beberapa siswa yang mengaku telah berhubungan intim dengan pacarnya di dalam rumah ketika si orangtua sedang bekerja.


“Dari tahun ke tahun jumlah pemohonnya di Jepara selalu meningkat. Saat dimintai keterangan di dalam sidang baru ketahuan kalau si ceweknya sering berhubungan intim sama pacarnya di rumah. Kondisinya ya pas rumahnya sepi. Itu yang bikin kita geregeten,” terangnya.

4. Bupati Jepara diminta gencarkan sosialisasi bahaya seks bebas
Ia saat ini ia telah meminta agar Bupati Jepara dan instansi terkait gencar menyosialisasikan bahaya seks bebas di kalangan pelajar untuk menekan angka kehamilan diluar nikah. Sosialisasi harus dilakukan kontinyu di tempat-tempat umum seperti sekolahan dan sebagainya.


“Mestinya kita sama pak bupati dan jajaran teknis lainnya ketemu buat merancang seperti apart sosialisasi yang harus dilakukan biar angka kehamilan diluar nikah dapat diminimalisir,” tandasnya.

Pewarta : Ripai

Sadis dan Horor di Kapal Ikan China "12 WNI Tewas Mengenaskan" 4 Dibuang ke Laut




Jasad 3 ABK Indonesia yang "dikubur" ke laut. (foto net)


Red, POLICEWATCH.NEWS,-
  Kematian anak.buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di Kapal Ikan China menyeruak dalam sebulan terakhir ini,  Kisah horor penyiksaan dan kekejaman telah diungkap para pekerja dan aktivis yang membela mereka.

Termasuk diungkap oleh warga Korea Selatan soal jasad ABK yang dibuang ke laut dan kematiannya juga akibat penyiksaan, makan tidak layak serta kerja yang melebihi batas waktu.

Terkait dengan hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas kematian para anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal-kapal penangkap ikan China. Sikap Menlu Retno ini disampaikan saat berbicara dengan Menlu China Wang Yi.

Retno mengonfirmasi empat ABK warga negara Indonesia (WNI) tewas di kapal penangkap ikan berbendera China antara Mei dan Juni 2020. Kementerian Luar Negeri mengungkap jumlah kematian ABK WNI di kapal-kapal tersebut bertambah menjadi 12 orang sejak November 2019.

Dari total 12 korban, empat jasad di antaranya dibuang atau dilarung ke laut.


video trending di media Korea Selatan, yang mengungkapkan tentang jasad WNI ABK Kapal China yang dibuang ke laut. (Screenshot Youtube MBC News)



Indonesia Tuntut Penyelidikan Mendalam
Para aktivis mengklaim beberapa ABK, yang kebanyakan tidak membawa dokumen, dituntut bekerja dalam kondisi yang mengerikan di atas kapal-kapal nelayan China.

Menlu Retno menuntut penyelidikan setelah pembicaraan dengan Menlu Wang Yi.

“Saya menyampaikan kekhawatiran mendalam Pemerintah Indonesia tentang berbagai insiden yang menimpa awak kapal Indonesia di atas kapal nelayan China,” katanya yang dilansir sejumlah media asing pada hari Jumat (31/7/2020).

“Secara khusus, kami mendesak pemerintah China untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, diikuti dengan tindakan hukum, sehubungan dengan kematian, pembuangan jasad dan kondisi kerja yang tidak layak,” tandas Retno
Jenazah ABK WNI yang disimpan di dalam freezer kapal Lu Huang Yuan Yu 118. (foto net)

Disimpan di Freezer dan dibuang ke Laut
Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, seperti dilansir Express.co.uk, mengaku telah menerima informasi baru tentang empat pelaut yang tewas di dua kapal nelayan China pada Mei dan Juni.

Judha mengatakan jasad-jasad ABK Indonesia itu telah dilarung di Laut China Selatan dan Samudra Hindia awal bulan Juli.

Perwakilan Indonesia di Singapura, Beijing dan Guangzhou telah meminta jenazah-jenazah ABK WNI dipulangkan ke Tanah Air. Melarung jasad di laut hanya boleh dilakukan ketika tidak ada pilihan lain.

“Kami sangat prihatin, meskipun praktik ini diizinkan di dunia maritim,” kata Judha.

“Tapi ini harus menjadi pilihan terakhir ketika pemulangan (jenazah) tidak memungkinkan lagi,” katanya lagi.

Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, dilaporkan telah menghadiri sebuah pertemuan pada hari Selasa yang membahas nasib para ABK WNI. Namun tindakan apa yang akan diambil terkait dugaan penyiksaan dan pembunuhan ABK WNI, belum diketahui.


Heboh.....! Warganet: Itu Djoko Tjandra Apa Bukan Seh? Yang Ditangkap Miliki Alis Tebal




alis Djoko Tjandra jadi Sorotan pertanyaan warganet. (foto twitter)


Jakarta, Policewatch,-   Dunia medsos heboh dengan pertanyaan sepele tapi cukup “dalem”, “Sejak kapan Djoko Tjandra punya alis tebal?”. Alis yang menjadi pembeda antara Djoko Tjandra buronan dengan Djoko Tjandra yang ditangkap dianggap menarik untuk dibahas.

Sebagaimana diberitakan, ada yang berbeda dari penampilan Djoko Soegairto Tjandra setelah berhasil ditangkap polisi. Djoko Tjandra berhasil diamankan dari Kuala Lumpur, Malaysia berdasarkan kerjasama dengan Polisi Diraja Malaysia.

Mengutip situs Gelora.co disebutkan, Perbedaan yang paling menonjol selain usianya yang sudah bertambah 11 tahun yakni alisnya. Berdasarkan foto yang beredar sewaktu masih berada di Indonesia, terpidana kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali itu kini memiliki alis yang cukup tebal.
Padahal biasanya, umur yang bertambah membuat alis makin tipis berkat usia yang semakin tua.

 “Seiring bertambahnya usia, folikel rambut menjadi semakin tipis dan lembut tak hanya di kepala namun juga di wajah. Pertumbuhan rambut juga menjadi melambat ketika usia bertambah.”
“Ketika usia bertambah, kebotakan mungkin terjadi pada alis. Selain itu, mungkin juga munculnya uban di alis karena produksi pigmen yang menurun seiring waktu.”, demikian tulis artikel merdekacom yang diulas situs Gelora.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Djoko Tjandra. Alisnya terlihat semakin lebat dan hitam. Apakah dia menyulam alisnya?


Bagian dari Kamuflase selama buron, atau?

Penampilan berbeda alis Djoko Tjandra ini ramai dikomentari warganet twitter.
Membalas pernyataan dari Miss Anonymous @Zahra_02_ “Sejak kapan Djoko Tjandra punya alis tebal ? #CumaNanya,” akun Gan.di.indonesia @Gandi06430393 justru menpertanyakan itu Djoko Tjandra apa bukan yang ditangkap.

“Itu djoko Tjandra apa bukan seh yg ditangkep..klo iya knp alisnya jd tebal..apakah pake pinsil alis sengaja ato di disulam? Lalu knp? Apakah djoko Tjandra hombreng?” tanya Gan.di.Indonesia.

Pria bernama lengkap Djoko Sugiarto Tjandra atau Tjan Kok Hui lahir di Sanggau, Kalimantan Barat, 27 Agustus 1951. Ia kemudian dikabarkan mengganti kewarganegaraannya menjadi Warga Negara Papua Nugini demi menghindari kasus korupsi yang menjeratnya.

Djoko Tjandra ditangkap di Malaysia dan mendarat di Tanah Air, pada Kamis malam, 30 Juli 2020. Djoko tampak mengenakan kemeja oranye dan mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidungnya. Tangannya juga diborgol. Petugas pun menjaga ketat buronan kelas kakap itu.

Penjelasan Polri

Mengutip situs Gelora, disebutkan, Tim Inafis Bareskrim Polri melakukan pencocokan digital foto Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di KTP elektronik (e-KTP) dengan wajah Djoko Tjandra setelah ditangkap. Hasilnya, tingkat keidentikan keduanya mencapai 98,05 persen.


“Hasil pencocokan wajah oleh Inafis dan hasil memang benar Djoko Tjandra,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono pada Jumat (31/7/2020).

Hasil pencocokan wajah secara digital itu dibagikan kepada detikcom. Tampak dua foto wajah buron kasus cessie Bank Bali itu disandingkan.

Foto sebelah kiri adalah Djoko Tjandra dalam posisi setengah menunduk dengan baju tahanan berwarna oranye. Foto sebelah kanan merupakan pasfoto Djoko Tjandra untuk data e-KTP yang diambil di Kelurahan Grogol Selatan, Jakarta Selatan

Pewarta : Alim Bara

Buronan Kelas Kakap Joko Chandra Ditahan Di Bareskrim Mabes Polri

Poto : istimewa Proses penyerahan Djoko Tjandra dilakukan secara dan ditandatangi kedua penegak hukum.


JAKARTA| POLICEWATCH – Bareskrim Polri secara resmi menyerahkan terpidana kasus hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra kepada Kejaksaan Agung. Proses penyerahan Djoko Tjandra dilakukan secara dan ditandatangi kedua penegak hukum.

Penyerahan dilakukan di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (31/7/2020). Penandatanganan dihadiri oleh Kabareskrim Komjen Listyo Sigit, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Reynhard Silitonga, dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Ali Mukartono.

“Malam ini bahwa ada penyerahan terpidana kasus korupsi pengalihan cessie Bank Bali sesuai keputusan PK Mahkamah Agung Nomor 12/Pisus/2009 tanggal 11 Juni 2009 atas nama Djoko Soegiarto Tjandra,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono.

“Malam ini kita menyerahkan secara administrasi daripada terpidana kasus Saudara Djoko Tjandra,” sambungnya.

Sementara itu, Ali mengatakan Djoko Tjandra langsung dieksekusi malam ini ke rutan. Hari ini pula, status Djoko Tjandra sudah berubah menjadi terpidana atau penghuni Lapas.

“Hari ini pula kita lakukan eksekusi ke lapas. Dengan eksekusi ini, tugas Kejaksaan selesai. Dengan eksekusi ini, berubahlah status yang bersangkutan menjadi warga binaan,” ujar Jampidus Ali Mukartono.

Di kesempatan itu, Kabareskrim Listyo juga turut menandatangani surat penyerahan kepada Kejagung. Setelahnya, diikuti penandatanganan oleh Jampidsus Ali Mukartono dan Dirjen Pas Reyhanrd Silitonga.

“Setelah ini yang bersangkutan akan ditempatkan di Rutan Bareskrim Polri, lanjutkan pemeriksaan-pemeriksaan terkait dengan kasus terkait surat jalan rekomendasi, juga lidik aliran dana,” ujar Komjen Listyo.

Setelah itu, Djoko Tjandra turut menandatangani surat penyerahan tersebut. Djoko Tjandra akan langsung dibawa ke Rutan Salemba Cabang Mabes Polri.

“Hari ini pula kita lakukan eksekusi ke lapas. Dengan eksekusi ini, tugas Kejaksaan selesai. Dengan eksekusi ini, berubahlah status yang bersangkutan menjadi warga binaan,” ujar Jampidus Ali Mukartono.

Djoko Tjandra akan dijebloskan di Rutan Salemba Cabang Mabes Polri.

Djoko Tjandra ditangkap pada Kamis (30/7) malam di Malaysia. Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo atas perintah Kapolri Jenderal yang mana merupakan atensi langsung dari Presiden Joko Widodo.

Sumber : Humas Mabes Polri
Pewarta : Bambang MD
 

Cik Ujang Berkurban Kirim Doa 7 Mantan Bupati Lahat, Dan Bagikan 31 Ekor Sapi

Dok : MPW



LAHAT– POLICEWATCH -  Bupati Lahat Cik Ujang SH. Menyerahkan hewan Qurban  jenis sapi dengan bobot sekitar 400 kilogram. Hewan Qurban tersebut khusus diperuntukkan untuk seluruh Bupati Lahat yang telah meninggal dunia untuk masa jabatan sebelumnya.

“Sapi Qurban ini saya berikan khusus kepada seluruh Bupati Lahat yang telah telah meninggal dunia sebelum masa jabatan saya sebagai Bupati Lahat,” ucap Cik ujang SH

Ini adalah bentuk penghormatan serta rasa syukur saya dan keluarga kepada para Bupati pendahulu saya sebagai Bupati lahat”, lanjut Cik Ujang. Sabtu (1/8/20).

Do’a pemotongan hewan qurban tersebut dipimpin oleh Drs, Haji Ruslan.MM Kabag Kesra Pemkab Lahat di halaman Mess Pemkab Lahat.
Selain itu, pada Hari Raya Idul Adha tahun ini Cik Ujang SH, membagikan 31 ekor Sapi Qurban keseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat.

Hal tersebut dilakukan adalah bentuk rasa kepedulian Cik Ujang sebagai pemimpin kepada seluruh warga Kabupaten Lahat.

Sebagaimana disampaikan oleh Bupati Lahat  bahwa Hewan qurban berupa sapi sebanyak 31 ekor telah didistribusikan ke warga masyarakat yang berhak menerima di kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Lahat.

“Semangat Idul Adha atau hari raya qurban dalam situasi Covid 19 ini mesti kita tingkatkan, dalam upaya membangun Kabupaten Lahat yang masyarakatnya lebih maju, sejahtera dan bercahaya.

Keseimbangan pembangunan antara Hablumminallah wa hablumminannas ini yang akan membawa Lahat selalu di lindungi dan diberkahi Allah Swt 


Pewarta : Bambang MD

Matcik.SH Staf Khusus Bidang Pendidikan Pelantikan Kepsek SD Dan SMP Bentuk Penyegaran


Matcik.SH Staf Khusus Bidang Pendidikan Lahat


LAHAT| POLICEWATCH,- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Drs H. Suhirdin M.M mewakili Bupati Lahat Cik Ujang S.H,  melantik 56 Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah kabupaten Lahat. Selasa (28/07/2020) 

Bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Lahat Drs H. Suhirdin M.M menyampaikan
pelantikan para kepala sekolah merupakan penyegaran. kepada Seluruh 56 Kepala Sekolah (Kepsek) di Kecamatan Kota Lahat dan Merapi yang baru di Lantik, agar amanah dan penuh tanggung jawab kepercayaan yang sudah diberikan .

“ Selamat, kepada Bapak/ibu Sekalian sudah resmi menjadi Kepala sekolah yang baru dilantik, segera dilaksanakan tugas dengan sebaiknya, ini merupakan amanah dan tanggung jawab” bagi kepala sekolah yang baru dilantik, ujarnya " Suhirdin

” Semoga dengan penyegaran di masa covid-19 ini ada kepekaan teman - teman untuk meningkatkan mutu pendidikan karena bagaimanapun anak anak harus tetap belajar, serta harus sabar dan rajin, ada daring dan ada sebagian tatap muka butuh ketelitian ketekunan kawan kawan untuk membantu anak anak kita”, tukas Suherdin.

“Dan kepada anak anak dididik di pandemi ini, kegiatan belajar anak anak harus cuci tangan jaga kesehatan dan jangan sampai terlalu banyak keluar, karena kita tidak tau siapa yg sakit. Terapkan protokol kesehatan, jaga kesehatan dan banyak banyak membaca”, ucapnya

Sementara staf khusus Bupati Lahat Bidang pendidikan Matcik SH menyampaikan “untuk memperbaiki dan mengutamakan kemajuan pendidikan anak anak, Dengan adanya penyegaran kita harapkan terciptanya pendidikan yang berkualitas dalam proses belajar dan mengajar “, ujarnya .

“Kedepannya insyaallah kita akan sidak bagaimana proses belajar dan mengajarnya “, pungkasnya .

Tampak hadir di kegiatan Staf Khusus Bupati Lahat bidang Pedidikan Matcik SH, Perwakilan Kementrian Agama (Kemenag), Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaaan beserta jajaran yang melaksanakan, dan undangan lainnya. Dalam pelantikan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran dari gugus tugas kabupaten lahat 

Pewarta Bambang MD 



Bayar listrik Gratis,Warga Plakat Tinggi Kecewa

dok : mpw


Muba, Policewatch.News,- Musibah melanda negeri ini dengan munculnya Corona Virus Diseanse 2019 (Covid-19) membuat perekonomian masyarakat menjadi tidak stabil sehingga pemerintah khususnya pemerintah kabupaten Musi Banyuasin mengeluarkan suatu kebijakan salah satunya mengratiskan pembayaran listrik untuk pelanggan PT.Muba Electric Power (PT.MEP)yang ditujuhkan kepada pelanggan MEP RI  900 VA dan S2 900 VA untuk meringankan perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun awak media ini dilapangan pada hari Jum'at 31/07/2020.diduga pihak MEP manfaatkan kesempatan yang katanya gratis tapi nyatanya dilapangan listriknya menyala hanya tiga jam sehari semalam,sehingga masyarakat khususnya diwilayah kecamatan plakat tinggi kabupaten Muba merasa kecewa dengan pelayanan MEP.

Menurut salah seorang warga plakat tinggi yang tidak ingin namanya disebutkan dalam pemberitaan ini, Dia kecewa dengan pelayanan MEP karena selama listrik gratis diwilayah kecamatan plakat tinggi listriknya menyala tidak normal.

"Saya sangat kecewa dengan pelayanan PT.MEP selama di gratiskan nya  listrik nyala tidak normal  sehari semalam hanya tiga jam nyala lampunya dan lebih ironisnya lagi dimalam takbiran kecamatan plakat tinggi gelap gulita.saya berharap kepada instansi terkait untuk memberi solusi agar listrik di wilayah kecamatan plakat tinggi menyala secara normal layaknya kecamatan lain"harapannya.

Saat dikonfirmasi Humas PT.Muba Electric Power (PT.MEP) Melalui WhatShaPpnya 08136808×××× jum'at (31-07-2020) belum memberikan tanggapan dan hak jawabnya sampai berita ini diterbitkan.(Wahyudi)