 |
| Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo |
Jatim, POLICEWATCH,- Polda Jatim mendalami pernyataan Kasat Sabhara Polres Blitar
AKP Agus Hendro Tri Susetyo yang menyebut borok Kapolres Blitar AKBP
Ahmad Fanani. Agus menyebut Fanani mengabaikan sabung ayam hingga kegiatan
tambang pasir di masa pandemi COVID-19.
Pernyataan ini diungkapkan Agus saat menyerahkan surat
pengunduran dirnya sebagai anggota kepolisian. Namun Agus tidak jadi
mengundurkan diri usai mendapat mediasi dari Polda Jatim. Kesalahpahaman ini
juga disebut sudah damai.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko
mengatakan pendalaman ini penting untuk mengetahui kebenaran dari perkataan
Agus.
"Pasti didalami, benar apa tidaknya belum tahu, kan itu
statemen yang bersangkutan pada saat emosional sesaat tanpa ada bukti, cuma
omongan," kata Truno kepada detikcom di Surabaya, Senin (5/10/2020).
Truno menambahkan tugas seorang polisi, terlebih Kapolres
memang sudah diatur dalam UU. Salah satunya melindungi, melayani dan mengayomi
masyarakat. Truno menegaskan seorang Kapolres tidak boleh melakukan tindakan
yang kontraproduktif dengan hal tersebut.
"Sekarang begini saja, seorang Kapolres melakukan
kontraproduktif dengan tugas Polri. Dia kan harusnya melakukan pengamanan
harkamtibmas, memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman masyarakat,
jadi ndak mungkin juga," tambah Truno.
"Tidak akan mungkin seorang kapolres, Kapolres kan tugasnya
memanage untuk menciptakan harkamtibmas, melindungi melayani dan mengayomi
masyarakat, melakukan penegakan hukum," lanjut Truno.
Sebelumnya, Agus datang ke Polda Jatim, Kamis (1/10) dengan
membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan
tembusan ke Kapolri.
"Jadi saya datang ke Polda Jatim saya sengaja mengirim
surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda,
nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain.
Hari ini sudah saya ajukan
tinggal tunggu proses lebih lanjut," kata Agus di Mapolda Jatim, Kamis
(1/10).
Agus menambahkan hatinya tidak bisa menerima dengan
perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Tak hanya itu, Agus mengakui
dalam bertugas memang setiap anggota polisi tidak selalu sempurna. Namun, dia
tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota
lain.
"Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak
terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres
saya. Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat
yang lain," imbuhnya.
"Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan.
Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan.
Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Yang
terakhir, sama saya sebenarnya tidak separah itu. Hanya mengatakan bencong,
tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," ungkap Agus.
Pewarta : Muchdor