Pewarta : Rudy S/Begex
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib M. Rizieq Shihab |
Jakarta : POLICEWATCH,- Dengan kabar akan pulangnya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib M. Rizieq Shihab ke Indonesia Hal itu membuat Pemerintahan Presiden Joko Widodo Panik
Hal itu disampaikan Direktur HRS Center, Abdul
Chair Ramadhan terkait sikap pemerintah yang kontradiksi atas pemulangan Habib
Rizieq. "Pihak pemerintah melalui Jubir Kemlu menyatakan akan mencari
tahu, menelusuri lebih lanjut kabar tersebut.
Kondisi demikian tentunya
menimbulkan kontradiksi. Dipertanyakan, mengapa ketika IB HRS dicegah keluar
oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi, pihak Kemlu tidak melakukan upaya mencari
tahu dan kemudian melakukan pendampingan serta pembantuan sesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya," ujar Abdul Chair Kamis (15/10).
Padahal, selama ini Menteri Luar Negeri, Retno
Lestari Priansari Marsudi hanya mengambil sikap tutup mulut.
Publik pun hingga
saat ini tidak mengetahui apa pembicaraannya dengan Komisi I DPR setahun yang
lalu.
Dengan demikian kata Abdul Chair, upaya akan mencari tahu tentang
pencabutan larangan exit oleh pihak Kemenlu menunjukkan sikap inkonsistensi dan
menunjukkan kepanikan
"Kepanikan dimaksud merupakan akumulasi perasaan kolektif penguasa
dan penerima manfaat kekuasaan.
Kepanikan kolektif yang terjadi secara
berkelanjutan akan bermuara kepada ketidakseimbangan dan keterpurukan.
Rakyat
kini sudah semakin cerdas untuk menilai, Terpuruknya elit bukan masalah bagi
rakyat.
Rakyat mempermasalahkan keterpurukan dan kesulitan hidup sebab banyak
kebijakan yang mudharat," terangnya.
"Rakyat menanti kembalinya IB
HRS guna perjuangan bersama menyingkirkan berbagai mudharat yang telah
menyengsarakan hajat hidup rakyat. Saya yakin, haqul yakin, kepulangan IB HRS
adalah siasat Allah Yang Maha Kuat agar rakyat kuat, rakyat berdaulat dan NKRI
selamat," pungkas Abdul Chair