Menurut data yang dihimpun oleh awak media dari berbagai sumber, jalan tersebut akses sentral warga dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi, karena beberapa warga dua Desa tersebut rata-rata berprofesi sebagai Petani Getah dan Sawit.
Menurut warga Desa Setempat Ahmad Toding yang rutin melintasi jalan tersebut mengatakan, kerusakan dibeberapa titik cukup parah, apalagi akses ini sering digunakan warga kami untuk membawa hasil perkebunan dan pertanian, apakah ini percepatan Pembangunan Infrastruktur yang Pemkab Muba katakan.
" Kami sudah mulai bosan berkutat dengan jalan berlumpur dan tergenang air seperti ini, karena dikhawatirkan warga masyarakat kami terancam tidak bisa membawa hasil perkebunan dan pertanian mereka," dikatakannya dengan kesal, Sabtu (6/02/2021).
Diceritakannya, Dari Desa Warga Mulya sampai di dalam Desa Tanjung Keputran rusak dan sulit untuk dilewati, seuntung karena wabah Corona ikak anak anak sekolah diliburkan. "Kalau tidak diliburkan pasti musim hujan ini pasti berkubang dengan lumpur, dan itu akses yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian warga," jelasnya.(Wahyudi)