POLICEWATCH-Dompu
Telah terjadi tindak pidana penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam jenis belati yang dilakukan oleh terduga pelaku "JA".
Menurut Kapolres Bima melalui Kasi Humas Polres "Ipda Handik Wijaksono" membenarkan.bahwa.Pada hari Rabu tgl 19 Mei 2021 Sekitar pukul 21.30 WITA bertempat di Rumah Sdri.SRI DEWI ASTUTI, 39 Thn, Alamat Ling. V Kelurahan Monta Baru Kecamatan Woja Kabupaten. Dompu telah terjadi tindak pidana penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam pisau jenis belati yg dilakukan oleh terduga pelaku" JA" alamat Lingkungan. VI Donggo Ana Kelurahan Monta Baru Kecamatan. Woja Kabupaten. Dompu.
Adapun atas korban M. YUNUS alias UNU laki laki umur sekitar 51 thn Islam pekerjaan Swasta alamat Lingk Renda RT.011 Kelurahan simpasai kecamatan woja dompu.
Lanjut Handik melalui saksi mata, " SAHRUL ( adik kandung Saudari. "SDA" bahwa pada saat Saksi duduk di emperan rumah dengan korban yang merupakan pacar kakaknya saudari," SDA" yang juga ditemani oleh sanak famili ( tetangga ) lebih kurang 10-15 orang,dengan tiba tiba muncul pelaku " JA" dan bertanya dgn menggunakan bahasa Bima "LAINA NGGOMI MA NGARA LA UNU" yg artinya Bukan Kamu Yang Bernama Unu, Merasa kaget dengan kedatangan pelaku semua yang ada ditempat itu lari berhamburan termasuk korban.
Setelah itu " SDA"selanjutnya saksi mengejar dan mencari tahu keberadaan korban yang pada saat itu lari masuk ke dapur rumah tetangga atas nama " HASAN" namu naas posisi korban dalam keadaan terduduk dan bersimbah darah yang tercecer dilantai dapur dan melihat pelaku memegang senjata tajam jenis belati dalam posisi ditangannya memegang belati diatas kepala.terang saksi.
Selanjutnya saksi bersama warga membawa korban ke Puskesmas Dompu Barat utk mendapatkan pertolongan medis namun melihat kondisi luka yg dialami korban pihak Puskesmas Dompu Barat langsung merujuknya ke Rumah Sakit umum Dompu.
Sekitar pukul 22.00 WITA Kapolsek Woja" IPDA ABDUL HARIS" memerintahkan Kanit Intelkam "AIPTU SUMAHARTO" bersama Kanit Reskrim" BRIPKA ABDUL HARIS" bersma anggota untuk turun ke TKP untuk olah TKP dan mencari tahu keberadaan pelaku yang masih melarikan diri dan kini pelaku seratus Buron " tutup "Handik"/ MN
