Dua Dusun Di Desa Kuta Dilarang Melintas Oleh Petugas Jaga Sirkuit Moto Gp

/ 21 Agustus 2021 / 8/21/2021 05:00:00 PM

POLICEWATCH-Lombok Tengah.

Sejumlah warga dari Dusun Ebunut dan Ujung Lauk, Desa Kuta, Kecamatan Pujut dilarang melaut ke pantai seger,terpaksa terhenti setelah dilarang oleh petugas penjaga sirkuit moto GP Mandalika.

Saat itu petugas penjaga melarang warga untuk tidak masuk kedalam lintasan sirkuit motoGP Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.21/8/2021.

Peristiwa terjadinya pelarangan warga tersebut pada hari Jum’at, 20/8/2021.beberapa warga dari Dusun Ebunut dan Dusun Ujung Lauk mau pergi menangkap ikan ke pantai Seger,akan tetapi karena belum ada akses jalan menuju ke Pantai Seger termasuk akses jalan menuju rumah, mereka masuk ke dalam lintasan sirkuit untuk menuju pantai Seger.

Pada saat melintas dikawasan moto GP, ada petugas dari ITDC dan Anggota TNI melarang mereka dan mereka diusir,dan  diminta keluar dari dalam lintasan sirkuit dan disuruh mencari jalan lain menuju pantai Seger.

Menurut Ketua Forum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kecamatan Pujut, Lombok Tengah "Alus Darmiah"menjelaskan
Sampai dengan saat ini puluhan kepala keluarga (KK) di Dusun Ebunut dan Dusun Ujung Lauk masih terisolir dan terjebak didalam lintasan sikuit MotoGP tuturnya.

Ia juga menambahkan, Wargapun saat ini masih kebingungan tidak tahu jalan keluar masuk ke dalam kampung halaman mereka sendiri.

Disatu sisi kami bangga mempunyai Sirkuit MotoGP, tapi disisi lain kami kecewa karena masyarakat terisolir sulit sekali bisa beraktivitas dengan normal, anak-anak yang mau ke sekolah, masyarakat yang mau ke pasar,warga yang mencari rumput,dan sebagian nelayan harus memutar ke Tunel 1 (terowongan yang ada dibawah lintasan sirkuit motoGP). kesalnya.

Sedangkan laut Seger berada di selatan. Kalau melalui Tunel 2, tidak bisa dilalui karena airnya tidak bisa kering. Kami seperti dipenjara, tidak ada jalan keluar masuk,ungkapnya.

Kami sangat menyayangkan sikap PT ITDC selaku pengembang KEK The Mandalika dan sikap dari Gubernur NTB termasuk sikap dari Bupati Lombok Tengah yang acuh, cuek dan tidak mau memperdulikan nasib puluhan KK yang terisolir dan terjebak di tengah – tengah sirkuit MotoGP Mandalika.kata" Alus"

Sebagai warga kami sangat kecewa dengan sikap kepala daerah dalam hal ini Gubernur NTB dan Bupati Lombok Tengah terhadap kondisi dan nasib warga yang masih terisolir.

Padahal ini sudah berkali-kali disuarakan oleh warga bersama kawan-kawan penggiat LSM, namun sampai saat ini respon gubernur dan bupati masih nihil.

Begitu juga dengan pihak Proyek PT PP acuh tak acuh, bahkan masyarakat sering bertengkar ketika mau melintasi Sirkuit. Paparnya.

Belum lagi disisi lain Kata " Alus" kesehatan warga juga terganggu akibat polusi udara dan debu akibat dari aktivitas kendaraan besar yang beroperasi ditengah – tengah proyek sirkuit MotoGP Mandalika,dalam hal ini siapa yang bertanggungjawab, terangnya.

Saat ini warga yang terisolir di Dusun Ebunut dan Ujung Lauk hanya bisa  bertahan di dalam kampung halaman mereka, untuk mempertahankan tanah dan bangunan mereka yang sampai dengan saat ini belum dibebasakan atau dibayar oleh PT ITDC.

Menurut perkiraan,di Dusun Ujung Lauk sekitar kurang lebih 40 KK dan di Ebunut sekitar kurang lebih 70 KK  untuk mempertahankan tanahnya.

Ini akibat tanah mereka belum pernah di jual kepihak manapun, namun PT ITDC sudah memasukkan ke HPL, ini aneh tapi nyata,” pungkasnya."MN".

Komentar Anda

Berita Terkini