Bandung,policewatch.news-
Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Upgrading Pengurus dan Rapat Kerja Wilayah pada Sabtu 12 Februari 2022 di Kota Bandung.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Umum PW Pemuda Muslim Jawa Barat, Dedi Ruswandi. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum perdana setelah terbentuk kepengurusan baru hasil Musyawarah Wilayah IX Pemuda Muslim Jabar di Subang pada November 2021 lalu.
"Ini agenda perdana kita setelah Pengurus PW Jabar yang baru terbentuk. Dengan upgrading, harus menjadi reminder bagi semua jajaran tentang jati diri organisasi, tupoksi, persepsi ideologi, dan arah baru gerakan Pemuda Muslim Jawa Barat. Pengurus di-charge kembali agar menjadi komposisi yang ideal sebagai aktor, kreator dan agen perubahan Pemuda di Jawa Barat." tegas Dedi.
Ia menambahkan, "Sedangkan sesi RAKERWIL, para pengurus wilayah bersama para Ketua Cabang, saya persilakan hasil Muswil di-breakdown menjadi program-program unggulan yang signifikan kemaslahatannya bagi umat dan bangsa hingga 4 tahun mendatang." pungkasnya dengan gaya kalem.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan tersebut, pada sesi Upgrading PW Pemuda Muslim Jabar menghadirkan Narasumber M. Azizi Rois sebagai tokoh muda nasional yang aktif di lokal hingga internasional.
Dalam paparannya, Azizi menyampaikan bahwa dewasa ini kita semua dihadapkan dengan tantangan era disrupsi dan peluang bonus demografi.
"Era disrupsi merupakan tantangan yang bisa menjadi peluang atau menjadi ancaman untuk kita generasi muda saat ini. Belum lagi bonus demografi akan menjadi issue seksi sebagai objek pertarungan kepentingan ideologi, politik dan ekonomi yang berkepanjangan ke depan. Lantas, apakah Pemuda Muslim khususnya di Jawa Barat mau diam saja? Jawabannya, ya harus bergerak! Harus siap dan mampu merebut kejayaan umat Islam dan bangsa yang berakhlaq mulia!" tegas Azizi yang membakar semangat dan disambut pekikan takbir para peserta.
Selanjutnya, Azizi senagai Wasekjen Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia yang membidangi pergerakan pemuda ini menjelaskan,
"Maka, dalam menghadapi tantangan era disrupsi ini Pemuda Muslim Jabar sangat urgent untuk melakukan diseminasi ideologi dan penguatan shaf di internal, serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal. Dan untuk menyambut bonus demografi, siapkan generasi kita dengan kaderisasi yang kontinyu dan konsisten." tutup Azizi yang juga merupakan Direktur Tjokroaminoto Institute itu.(dera)
