Mobil HRV Raib Di Doorsmer, Korban Minta Tolong Kepada Bang Hotman Paris, Ini Sebabnya!!

/ 16 Desember 2022 / 12/16/2022 11:34:00 AM

 



Media Police Watch news Sumatera Utara. Jum'at ( 16/12/2022 ).Korban modus penggelapan mobil Honda HRV prestige tahun 2017 dengan nopol BK 1334 DP di urban Doorsmer, Jalan Jamin Ginting, Medan Sumatera Utara. Korban kehilangan mobil ibu Yessi Yulius meminta tolong kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Bang Hotman Paris pasalnya, kasus hilangnya mobil yang ditaksir bernilai Rp. 360 juta itu di ketahui oleh pihak pemilik doorsmer berinisial AS dan orang pekerjanya berinisial RA. Dan hal tersebut sudah di laporkan ke Polda Sumut, namun dianggap tidak berjalan sebagaimana harapan korban. Sehingga korban bermohon agar kasus hilangnya mobil yang bersangkutan segera tuntas. 

Korban Yessi Yulius pun menjelaskan, hal terkait  penggelapan mobilnya tersebut sudah 2 bulan tidak ada titik terangnya setelah bolak balik dalam proses pemeriksaan dengan laporan no. STTLP/B/1916/X/2022/SPKT/POLDA SUMUT dan SP2HP no.B/XI/2022, berdasarkan bukti rekaman yang didapatkannya pada tanggal 25 Oktober 2022 malam sebenarnya pihak doorsmer melihat adanya sejumlah orang berada di lokasi doorsmer sebelum mobil itu dibawa pergi. Dari rekaman itu diduga kuat seperti ada transaksi antara orang orang yang bekerja di doorsmer bersama dengan orang lain dan setelah itu mobil dibawa pergi.

Menurut keterangan korban mengatakan, Sementara sebagian orang itu diduga kuat turut pergi menggunakan mobil berwarna putih dan becak motor, jelasnya kepada wartawan usai dikonfirmasi di kediamannya yang hanya berjarak 200 meter dari lokasi Urban Doorsmer tersebut, pada hari Kamis sore ( 14/12/2022 ). Kami minta keadilan yang seadil adilnya dan penegakan hukum yang jelas kepada Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Bang Hotman Paris, ucapnya berharap. Korban, Yessi yulius kembali menuturkan kepada awak media, Karena pihak penyidik Polda Sumatera Utara sudah sampai 2 kali berganti Juru periksa ( Juper ) serta melakukan investigasi ke lokasi kejadian atau olah TKP. Tapi belum membuahkan hasil termasuk membuka atau bahkan meminta bukti CCTV yang ada di urban doorsmer tersebut. serta ada dugaan kuat beberapa kejanggalan dari awal serta adanya bentuk intimidasi langsung kepada saya oleh oknum perwira polisi berpangkat AKBP dg inisial BS dan Sembiring dari Poldasu yang mana dikatakan beliau bahwa pelaku sebenarnya adalah mandor dari pemilik doorsmer tanpa ada hubungan dengan sang pemilik, ucapnya memperjelas.

Lanjut dikatakan oleh Yessi dengan heran, oknum polisi berinisial BS pun berkata bahwa pelaku sebenarnya berada di Pekan Baru, dan tidak ada keuntungan penjualan mobil itu untuk si pemilik doorsmer, disini kan sudah makin aneh? serta yang paling sangat aneh disaat tim opsnal dan penyidik Poldasu mengatakan bahwa bukti CCTV di urban doorsmer pada saat kejadian sudah tidak ada. Kok bisa ya tiba tiba gak ada?? Padahal itu adalah salah satu hal yang terpenting lho, ungkap korban merasa kesal. dan semakin kecewa disaat  sang pemilik urban doorsmer  dengan inisial AS tidak mengaku mengenalnya saat di konfirmasi langsung. padahal sebelumnya AS pernah membujuknya menawarkan jasa penitipan mobil dan menjamin keamanan mobil dengan disaksikan oleh pegawainya serta bahkan memerintahkan agar kunci ditinggalkan dengan alasan jika esok harinya untuk menggeser mobil apabila korban Yessi Yulius telat untuk mengambil mobilnya.

Dengan bujukan tersebut sehingga Kworban Yessi Yulius mau mengikuti untuk jasa penitipan mobil serta mencuci mobilnya dengan harga per hari sebesar Rp. 15.000, dengan tanda bukti bon kwitansi kepada Yessi tertanggal 25 Oktober 2022 siang pukul 13.14 wib.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Hadi Wahyudi yang dikonfirmasi via WhatsApp menyatakan, jika penyidik saat ini masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut dan itu sudah menjadi wewenang Dirkrimum Polda Sumatera Utara.

Saat Korban Yessi didatangi oleh awak media untuk konfirmasi, bahwa Ia hanya berjualan nasi Padang dengan mempunyai anak yang masih kecil kecil dan kendaraan tersebut yang juga di pergunakan untuk belanja ke pasar setiap harinya serta mengantar anak sekolah, disaat musim penghujan ini merasa sangat sedih jika mobilnya tersebut sudah tidak ada alias hilang. Sehingga selama dalam proses pemeriksaan berjalan, usaha rumah makan korban pun terpaksa harus beliau tutup demi untuk lancarnya pemeriksaan yang sedang berjalan.

Isak tangis korbanpun tidak tertahankan saat awak media yang bertugas mengunjunginya untuk meminta keterangan secara lengkap, selain itu korban juga sangat berharap agar mobil tersebut dapat dikembalikan kepadanya. jika hal tersebut tidak terealisasi maka korban nekat untuk berangkat ke Jakarta dan meminta pertolongan kepada Bapak Kapolri dan Bang Hotman Paris agar kasusnya ini dapat terselesaikan tanpa dipengaruhi oleh oknum polisi yang diduga kuat oleh korban membackup urban doorsmer tersebut.( Tim )

Komentar Anda

Berita Terkini