Policewatch-Mataram
Dalam rangka menjaga keamanan dan kelancaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024, Kapolda NTB, Irjen Pol. Raden Umar Faroq, S.H., M.Hum., menekankan pentingnya sinergi dan netralitas semua pihak. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Rakor Gakkumdu) yang digelar di Mataram, Jumat (6/9/2024).
Rakor yang bertema "Sentra Penegakan Hukum Terpadu dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat" ini dihadiri oleh Ketua dan anggota Bawaslu Provinsi NTB, Kasi Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi NTB, serta beberapa pejabat utama Polda NTB.
Kapolda NTB mengawali Rakor dengan mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. "Segala yang kita miliki adalah anugerah, dan ini menjadi landasan kita untuk bekerja lebih baik dalam menghadapi Pilkada mendatang," ungkap Irjen Pol. Umar Faroq.
Ia juga mengingatkan tentang tantangan besar yang dihadapi masyarakat di era post-truth, di mana kebohongan sering kali dianggap sebagai kebenaran. "Dalam menghadapi Pemilu 2024, kita harus memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat. Jangan sampai kebohongan yang disebarkan lewat kampanye hitam, politik identitas atau isu hoaks mempengaruhi proses demokrasi kita," tegasnya.
Kapolda NTB menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan penyelenggara pemilu, serta kewaspadaan terhadap potensi intoleransi dan kerusuhan massal. "Semua elemen, termasuk aparat negara, harus menjaga netralitasnya. Kita juga harus siap menghadapi ancaman yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, seperti narkopolitik dan aliran dana gelap dari tim sukses," imbuhnya.
Lebih lanjut, Irjen Pol. Umar Faroq menekankan pentingnya kerjasama antara unsur Sentra Gakkumdu yang terdiri dari Bawaslu, Polri, dan Kejaksaan. "Persepsi dan pola penanganan tindak pidana pemilu harus disamakan. Ini penting agar kita bisa menjalankan tugas dengan efektif, dan memastikan pelanggaran pemilu bisa ditindak sesuai dengan aturan," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi anggota Sentra Gakkumdu. "Kita harus terus mengasah kemampuan, terutama dalam memahami dan menguasai peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar pelanggaran pemilu dapat dihadapi dengan cepat dan tepat," ucapnya.
Di akhir acara, Kapolda NTB kembali mengingatkan seluruh anggota Polri untuk selalu berpegang pada netralitas. "Netralitas Polri adalah kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Kita harus benar-benar memastikan bahwa tidak ada anggota yang terlibat dalam politik praktis," pungkasnya.
Mn