PTPN IV Gunung Bayu: Aroma Korupsi Menguar dari Kebun Sawit yang Terbengkalai?

/ 23 Januari 2025 / 1/23/2025 05:11:00 PM


Policewatch-Simalungun

Bau busuk korupsi diduga kuat  menyelimuti PTPN IV Regional II Unit Kebun Gunung Bayu, Simalungun.  Bukan hanya kelalaian, tetapi indikasi kuat  pencurian aset negara terungkap dari kondisi memprihatinkan perkebunan sawit yang terbengkalai dan tidak terawat.

Ribuan pohon sawit belum menghasilkan (TBM)  dibiarkan mati sia-sia,  ditumbuhi gulma setinggi badan orang dewasa, dan diserang hama.  Kerugian negara akibat kelalaian dan dugaan penyimpangan anggaran ini diperkirakan mencapai angka fantastis,  mengingat potensi produksi sawit yang hilang.

Asisten Afdeling 4, Heru,  tidak hanya lalai dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga  menunjukkan sikap arogan dengan memblokir kontak wartawan yang mencoba mengkonfirmasi.  Aksi ini  menunjukkan adanya upaya untuk menyembunyikan  sesuatu yang sangat  pelik dan  menguntungkan oknum tertentu.

Asisten Kepala (Askep), Herry Wahyudi,  ikut bermain mata dengan diam seribu bahasa.  Keengganan keduanya untuk memberikan klarifikasi  semakin menguatkan dugaan  adanya  konspirasi jahat untuk  mengeruk keuntungan dari  aset negara.

Sumber internal kebun membongkar  praktik curang yang lebih mengejutkan.  Pemeliharaan TBM yang seharusnya ditangani oleh vendor pemenang tender,  justru dikerjakan oleh karyawan kebun dengan anggaran yang  digelembungkan.  Hal ini mengindikasikan adanya  mark-up anggaran dan  penggelapan dana yang  sistematis.

Dugaan korupsi di PTPN IV Gunung Bayu  bukan hanya  merugikan negara secara finansial, tetapi juga  merusak citra BUMN dan  mencederai kepercayaan publik.  Aparat penegak hukum  harus segera bertindak tegas dan  mengusut tuntas kasus ini.  Jangan sampai  aset negara yang  bernilai triliunan rupiah  dirampas  oleh oknum-oknum  rakus dan  tidak bertanggung jawab.  Transparansi dan  akuntabilitas  mutlak diperlukan  untuk mencegah  terulangnya  skandal serupa  di masa mendatang.  Publik menuntut  keadilan dan  pertanggungjawaban  dari  pihak-pihak yang terlibat.

 AS

Komentar Anda

Berita Terkini