Policewatch-Lombok Utara
11/12/2025.Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menegaskan bahwa kemampuan manajemen diri yang kuat adalah kunci utama agar perempuan dapat menjalankan peran ganda di keluarga, masyarakat, dan organisasi dengan stabil dan berkelanjutan. Pesan itu disampaikan saat ia menjadi narasumber Pelatihan Pengelolaan Organisasi Perempuan yang digelar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Utara, di Yeni Caffe Pantai Impos, Desa Medana, Kecamatan Tanjung.
Hadapi puluhan peserta dari berbagai organisasi perempuan, Ny. Heny mengungkapkan bahwa hanya aktif dalam organisasi tidak cukup — perempuan perlu membangun kapasitas diri untuk tidak terjebak dalam tiga masalah utama yang seringkali membebani: tekanan emosional, kesulitan mengatur waktu, dan hilangnya fokus.
“Perempuan hari ini dihadapkan pada tuntutan yang luar biasa. Tanpa kemampuan mengatur waktu, pikiran, dan emosi, kita akan cepat kelelahan dan kehilangan arah,” ujarnya dengan tegas.
Untuk mengatasi tekanan emosi, ia membagikan teknik sederhana namun efektif: menarik napas dalam lima detik saat emosi negatif muncul, agar dapat membuat keputusan yang jernih. Dalam hal manajemen waktu, ia mendorong penerapan blok waktu (time blocking) untuk memisahkan pekerjaan, aktivitas rumah tangga, dan waktu keluarga — serta menegaskan bahwa multitasking bukan kelebihan, melainkan penghambat produktivitas.
“Jangan paksa diri mengerjakan semua hal sekaligus. Berani pilih prioritas!” tegasnya.
Sebagai langkah praktis yang mudah diikuti, Ny. Heny memperkenalkan “The Power of 3”: menetapkan tiga tugas utama yang wajib diselesaikan setiap hari. Konsep ini dinilai mampu menjaga fokus dan mencegah perempuan terjebak dalam hal-hal yang tidak esensial. “Selesaikan tiga tugas inti, dan hari Anda sudah produktif,” jelasnya.
Dalam konteks kepemimpinan, ia menyatakan bahwa kepemimpinan diri adalah akar dari tata kelola organisasi yang sehat. “Perempuan tidak boleh hanya mengikuti arus. Kita harus menjadi pribadi yang terarah, mengatur diri, dan menjadi teladan,” katanya. Ia juga menekankan perlunya perempuan memperkuat adaptasi di era digital dan membangun kebiasaan belajar sepanjang hayat untuk tetap kompetitif.
Pelatihan ini diapresiasi Dinas Sosial Lombok Utara sebagai upaya kolaboratif meningkatkan kualitas organisasi perempuan di daerah. Peserta tampak antusias sepanjang sesi, terutama saat Ny. Heny membagikan contoh situasi nyata yang sering dihadapi di keluarga maupun organisasi.
Dengan pendekatan yang aplikatif dan mudah diwujudkan, Ny. Heny menegaskan kembali komitmennya mendorong perempuan Lombok Utara menjadi pribadi yang lebih tangguh, percaya diri, dan mampu berkontribusi signifikan bagi keluarga serta masyarakat.
( Mamen )

0 Komentar