Tampilkan postingan dengan label LAMPUNG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LAMPUNG. Tampilkan semua postingan

Rakor Forkopimda Wahdi Pesankan Beberapa Hal Berikurlt Salah Satunya Masalah Banjir

 



POLICEWATCH,NEWS, METRO LAMPUNG,-Pemerintah Kota Metro menggelar rapat koordinasi Pejabat Forkopimda bulan November tahun 2022, diikuti oleh para kepala OPD dan instansi vertikal, yang berada di Kota Metro di Aula Sekretariat Daerah dan secara virtual, Selasa 08/11/2022.

Walikota Metro Wahdi menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan dan peningkatan pelayanan untuk instansi vertikal yang berada di Kota Metro ini.

Kepada instansi vertikal terutama Kemenag Kota Metro Wahdi berharap peningkatan kompetensi dari kafilah. Sedangkan untuk PLN tetap waspada terhadap gangguan listrik selama musim hujan.

“Dinas Perhubungan juga harus selalu mengontrol kondisi lampu penerangan jalan, lihat juga kondisi kita karena harus efisiensi anggaran,” katanya.

Kemudian untuk BPJS ia berharap kerjasama dan pelayanan harus lebih ditingkatkan.

Sementara itu,Kepala BPS Kota Metro Wintarti Dyah Indriani melaporkan terkait pelaksanaan Regsosek yang dibahas oleh Sekda Kota Metro,Bangkit Haryo Utomo.

Bahwa pelaksanan Regsosek sudah masuk Minggu terakhir dan sampai saat ini laporan yg sudah masuk 80 persen dari target dari beberapa wilayah mengalami perkembangan pesat untuk penduduk dan lainnya.

“Kami juga sudah menggandeng Satpol PP dan Dinas Sosial yang akhirnya mendapatkan adanya 66 tunawisma di Kota Metro,” imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan beberapa kendala yang ada dilapangan saat petugas melakukan pendataan.

Kemudian Kepala Kemenag Kota Metro Jamaluddin menjelaskan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kompetisi di Kabupaten Mesuji.

“Berkaitan dengan pelaksanaan MTQ di Mesuji,ini adalah minggu terakhir untuk melatih TC dan tahun ini kami mengikuti 44 cabang kompetisi, semoga Kota Metro mendapat apa yang diharapkan,kemudian kami juga mempunyai program di Kemenag berupa Sertifikasi Halal Gratis bagi 300 pelaku usaha,” katanya.

Terkait masalah banjir,Wahdi juga mempertanyakan proses yang sudah berjalan dan bagaimana hasil akhir dari penyelesaiannya.

Menyikapi hal tersebut Plt. Sekretaris PUTR Robby K Saputra menjelaskan penanganan banjir yang akan dihadapi di bulan ini.

“Kami laporkan terkait koordinasi dengan Balai Besar way Sekampung saat ini kami sudah mengidentifikasi beberapa saluran anak sungai nanti kita akan berkirim surat, yang dalam surat itu kami sampaikan bahwa sungai tersebut tidak ada penanganan selama 15 tahun dan banyaknya sedimen dan keruskan dinding, kita memantau 10 titik banjir yang berada di pemukiman warga, dan akan kami usulkan kebutuhan anggarannya, kami juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk pengerukan lumpur dan sampah,” paparnya. 

Pewarta: S M

SIDAK PROYEK JEMBATAN SENILAI 5 M, NI KETUT DEWI NADI : BESAR ANGGARAN TAK SESUAI KUWALITAS PEKERJAAN

 




POLICEWATCH.NEWS,- LAMPUNG TENGAH, Masyarakat mengeluhkan kondisi jembatan penghubung Kecamatan Gunung Sugih – Kecamatan Kota Gajah yang cukup mengkhawatirkan saat dilintasi.

Padahal, jembatan tersebut sangat vital karena berfungsi tidak hanya untuk aktivitas lalu lintas masyarakat setempat, tapi juga Penghubung antar Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur.

Jembatan yang baru selesai dikerjakan sepekan lalu itu, terlihat beberapa badan jalannya retak bahkan ada yang ambrol. Jembatan senilai 5 miliar itu tampak dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.

Menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut, anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Ni Ketut Dewi Nadi St, bersama Ketua Fraksi Komisi dan Anggota DPRD Komisi IV Provinsi Lampung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi tersebut.

Dalam sidak itu dihadiri pula perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Lampung serta masyarakat sekitar.

“Kunjungan kami ini menindaklanjuti keluhan masyarakat berkaitan adanya pembangunan proyek Jembatan Way Billu di Desa Buyut Ilir yang memang tidak sesuai dengan speknya,” kata Dewi Nadi, Kamis (27/10/2022).

Dia melihat secara langsung kondisi jembatan dilapangan, terdapat badan jalan yang retak serta ambrol hingga sangat mengkhawatirakan pengendara.

Saat kendaraan roda empat melintas, getaran badan jalan terasa sekali, hal semacam ini sangat dikhawatirkan. “Sangat disayang sekali proyek yang menelan anggaran besar namun kondisinya jauh dari pada spesifikasi yang diharapkan,” ucapnya

“Sangat mengkhawatirkan lah jembatan yang besar anggarannya seperti ini tapi kualitas pekerjaannya tidak sesuai yang diharapkan,” tegas politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.

Pantauan dilokasi, badan jalan jembatan yang Ambrol ditemukan adukan material seperti ala kadar nya dan tidak sesuai dengan standarnya.

Dewi Nadi berharap, kedepan tidak terjadi lagi pekerjaan semacam ini. Karena yang diharapkan semua pembangunan di Provinsi Lampung khususnya Lampung Tengah berkualitas dan harus sesuai spesifikasi serta tingkat keamanannya terjamin.

“Karena ini kan untuk fasilitas umum kalau terjadi apa-apa dengan jembatan ini kan masyarakat yang dirugikan,” terang Dewi Nadi

Dewi Nadi pun mengajak Masyarakat harus mengawasi pembangunan infrastruktur baik itu jalan ataupun jembatan.

Jika memang dalam pekerjaan tidak sesuai atau ditemukan kerusakan jangan sungkan untuk melaporkan ke DPRD Provinsi Lampung.

“Setiap laporan yang masuk tentunya akan direspon karena infrastruktur yang disediakan pemerintah untuk masyarakat, jika tidak sesuai laporkan saja,” pungkasnya.

Rilis ,Kairul Anam

DPRD Bersama Pemkot Kota Metro Cari Solosi Penanganan Banjir

 


POLICEEATCH,NEWS, METRO LAMPUNG,-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk mencari solusi penanganan banjir di Bumi Sai Wawai. Hal tersebut menyusul terjadi nya banjir di sejumlah titik di Kota Metro usai diguyur hujan semalam.

Ketua DPRD Kota Metro Tondi Nasution mengatakan, Pemkot Metro dapat mencari solusinya agar kejadian banjir serupa tidak terulang.

“Jangan cari salah siapa-siapa. Kita anggap ini salah semua. Salah pemerintah, salah masyarakat. Tapi, yang lebih penting itu harus mencari jalan keluarnya. Mencari solusi agar tidak terulang lagi tahun depan. Semua harus sama-sama ngalah,” ujarnya Senin 24 Oktober 2022.

Dikatakannya, untuk mengatasi persoalan banjir, Pemkot Metro dapat membagi anggaran yang sudah ada.

“Mau nambah anggaran, kita dari mana. Sementara PAD kita ya segitu-gitu saja. Kita mengharapkan dana transfer dari pemerintah pusat, tetapi pusat sudah bilang akan mengencangkan ikat pinggang. Jadi anggap saja kita tidak ada pilihan,” katanya.

Menurutnya, anggaran infrastruktur di Kota Metro tidak pernah besar, dan untuk perbaikan membutuhkan dana yang besar.

“Kebutuhan kita banyak. Rehab jalan itu perlu, tangani banjir perlu, renovasi gedung pemerintahan yang kurang representativ perlu juga. Tapi ya kita harus bisa menahan diri,” ujarnya.

Tondi menyampaikan, pada saat pembahasan RAPBD 2023, pihaknya akan lebih selektif lagi memilih program kegiatan yang pro kepada masyarakat.

“Mungkin tidak bisa membuat masyarakat tertawa, setidaknya membuatnya tersenyum di akhir masa jabatan kami,” imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya meminta Pemkot untuk dapat pandai memilih program atau kegiatan-kegiatan yang menyangkut langsung dengan kebutuhan masyarakat. Jangan lagi memilih kegiatan yang kira-kira menghabiskan uang dan tidak ada hasilnya. Sehingga pihaknya meminta Pemkot untuk dapat memanfaatkan anggaran yang dirasakan dan berkelanjutan.

“Mungkin seremonial- seremonial bisa dikurangi. Atau kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan berulang kali dilaksanakan bisa dikurangi. Setiap kejadian kita harus bisa mengevaluasi,” tandasnya.

Ia menilai, saluran drainase di Kota Metro sudah cukup baik, hanya saja saluran pembuangan yang perlu diperhatikan. DPRD meminta Pemkot untuk sering-sering berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.

“Kita harus bisa membagi air,

wilayah utara dibuang ke mana, timur kemana, utara ke mana, harus jelas.

Ia menambahkan, DPRD berharap, pemerintah bersama-sama dengan masyarakat mencari solusi atas persoalan banjir ini.

“Jangan lagi menyalahkan si A, si B. Sekarang bagaimana program bisa dijalankan. Gak usah muluk-muluk, cari program yang kira-kira bisa dilaksanakan dalam waktu singkat. Tidak usah berharap penghargaan ini, penghargaan itu. Yang penting masyarakat dapat tidur nyenyak,” paparnya

Wahdi mengaku akan segera memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengkaji dan mencari solusi mengatasi permasalahan banjir di Metro ini.

“Iya kita tinjau beberapa titik banjir, memang dari sejak awal turun hujan deras tadi sudah saya pantau titik-titik yang rawan banjir. Tadi saya sudah lihat dan nanti dikaji lebih lanjut. Saya akan kumpulkan OPD terkait untuk mencari solusi masalah banjir ini,” katanya.

Ia meminta peran aktif masyarakat Kota Metro untuk menjaga lingkungan terlebih yang rumahnya berada di daerah aliran sungai (DAS). Sebab, salah satu penyebab banjir di yaitu meluapnya aliran sungai yang melintasi Metro.

“Masyarakat juga harus menjaga lingkungan dan yang kedua perlunya PBG yang artinya hati-hati dalam membangun. Jangan sampai merusak DAS, DAS tiga DAS dua, banyak DAS dua di Metro ini, ditengah kota kita, karena dulunya kan tanah pertanian,” pungkasnya 

Pewarta: S M