Evakuasi tim SAR gabungan bersama relawan dan masyatakat telah menemukan 17 korban meninggal akibat banjir dan banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Reporter : Jhon A Barus
POLICEWATCH.NEWS- Evakuasi yang dilakukan tim SAR
gabungan bersama relawan dan masyatakat telah menemukan 17 korban meninggal
akibat banjir dan Banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal,
Sumatera Utara. 11 titik longsor yang awalnya menutup beberapa ruas jalan di
Mandailing Natal juga sudah dapat diatasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo
Nugroho, melalui surat keterangan resminya menyampaikan bahwa alat berat
dikerahkan untuk membantu evakuasi korban dan membersihkan material longsor.
Jumlah korban meninggal dunia tercatat 17 orang hingga malam
ini, Sabtu (13/10/2018), yaitu 12 orang anak sekolah di Kecamatan Ulu Pungkut,
3 orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis dan 2 orang
yang kecelakaan mobil masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir.
korban meninggal |
Dari 29 anak sekolah SD Negeri 235 yang sekolah sore yang
diterjang banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut,
Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat (12/10/2018) sore, kondisinya 12 anak
meninggal dunia dan 17 anak berhasil diselamatkan. Semua korban adalah
anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
Dari 17 anak yang selamat, 7 anak diantaranya luka-luka dan
dirawat di Puskesmas setempat. Selain itu, 2 orang guru juga ditemukan
selamat.
Korban selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan sebagian terseret oleh banjir bandang.
Banjir bandang juga menyebabkan 12 rumah hanyut dan rusak
total, 9 rumah rusak berat dan 3 bangunan fasilitas umum rusak berat di Desa
Muara Saladi. Masyarakat mengungsi di rumah kerabatnya.
Sedangkan 2 korban meninggal yang ditemukan di dalam mobil
yang terjebur ke Sungai Aek Batang Gadis adalah seorang pegawai PT Bank Sumut
dan seorang anggota Polri yang sedang mengawal pegawai PT Bank Sumut. Korban
telah diserahkan kepada pihak keluarga. Sedangkan korban 3 orang pekerja
gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis juga sudah diserahkan pada
keluarga.
Hingga malam ini, tidak lagi ada laporan kelurga yang merasa
kehilangan anggota keluarganya di 11 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal
yang mengalami banjir bandang, banjir dan longsor.
Penanganan darurat masih dilakukan. Bupati telah menetapkan
status tanggap darurat banjir dan longsor di Kab Mandailing Natal Sumatera
Utara selama 7 hari (12 hingga 18 Oktober 2018). BPBD Mandailing Natal
bersama BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan
relawan menangani darurat bencana. Bantuan terus disalurkan kepada korban dan
masyarakat terdampak.
Sementara itu, evakuasi dan penanganan darurat bencana
banjir dan tanah longsor yang terjadi di luar Mandailing Natal juga terus
dilakukan BPBD bersama aparat setempat.
Di Kota Sibolga, 4 korban longsor sudah dimakamkan. Di Tanah
Datar korban tercatat menjadi 5 orang meninggal dunia, 1 orang hilang dan 1
orang berhasil diselamatkan. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi.
Sedangkan di Padang Pariaman ditemukan 3 orang meninggal
dunia dan Pasaman Barat 1 orang meninggal dunia.
Daerah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat
sudah memasuki musim transisi ke musim hujan.
Hujan dengan intensitas deras berpotensi terjadi sehingga
dapat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor. Pemda dan masyarakat
dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.