Tampilkan postingan dengan label BENCANA ALAM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BENCANA ALAM. Tampilkan semua postingan

Angin Puting Beliung Di Rancaekek Bandung Porak Porandakan Rumah Penduduk, Atap Pabrik Kahatex dan Pohon Tumbang, Hingga Macet 1,5Km



POLICEWATCH.NEWS -  BANDUNG - Situasi di kawasan Rancaekek, tepatnya di depan Borma dan Kahatek Bandung, mencekam setelah angin punting beliung mengamuk, Rabu (21/2/2024).

Dari video yang beredar luas, jalanan di depan Borma dan Kahatex terlihat berantakan.

Puing-puing atap bangunan berserakan. Sejumlah pohon tumbang dikoyak puting beliung.

Dampak bencana angin puting beliung ini, kemacaten parah tak terhindarkan.

Pengendara mobil asal Kota Bandung, Agus Jugana melaporkan, laju kendaraanya terhenti sudah nyaris dua jam.

"Macet parah, sudah 1,5 jam tidak bergerak," ujarnya melalui pesan singkat.

Dia juga membagikn sejumlah video peristiwa angin puting beliung yang didapatkan dari teman-temannya.

Borma (Puting beliung besar di depan Borma)" teriak seorang pria dalam video yang tersebar luas.

Agus sedang melakukan perjalanan dari Garut menuju Kota Bandung.



Kios-kios Hancur

Angin puting beliung menghancurkan deretan kios-kios dan lapak pedagang kaki lima di depan PT Kwalram, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Rabu (21/2/2024) sore.

Terlihat dari video yang diambil dari dalam angkot, kerusakan tarjadi menghancurkan semua lapak tersebut.

Pengambil video berada di dalam angkot yang melaju dari Cileunyi tujuan Cicalengka.

Tampak kios-kios hancur diterjang 

Angin Puting Beliung atap rumah warga beterbangan, terlihat warna hitam diangkasa beterbangan akibat amukan angin Puting Beliung,

Dan sempat terhenti kendaraan pribadi macet hampir 1,5 jam akibat amukan angin Puting Beliung menerjang sejumlah kecamatan, hingga saat ini belum bisa dirinci kerusakan akibat amukan angin Puting Beliung.(red)

Banjir 2 Meter di Kapuas Hulu Putuskan Akses Jalan, Macet Mengular Belasan Kilometer

 


Red, policewatch.news,Kapuas Hulu,- 8 desa di kecamatan Silat Hulu dan kecamatan Hulu Gurung kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terdampak banjir dengan ketinggian 10 cm-1 setengah meter menyebabkan 520 rumah warga terendam,Jumat (5/1/2024).

Kepala BPBD kabupaten Kapuas Hulu,Gunawan menjelaskan 8 desa terdampak banjir tersebut yakni desa Selangka dan desa Nanga Luan Kecamatan Silat Hulu dan 7 desa di kecamatan Hulu Gurung yakni desa Nanga Tepuai, Kelakar, Mubung, Sejahtera Mandiri, Landau Kumpang, dan desa Karya Mandiri dengan jumlah 670 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

“Selain banjir, tingginya intensitas curah hujan diwilayah Kapuas Hulu juga menyebabkan longsor di jalan Nasional di desa Parang kecamatan Hulu Gurung,” tuturnya.


Menurutnya banjir terparah terjadi di desa Tepuai kecamatan Hulu Guru dengan ketinggian banjir 1 sampai 1 setengah meter yang menyebabkan 6 fasilitas umum dan 350 rumah terendam,500 Kepala Keluarga dengan jumlah 900 jiwa terdampak serta aktifitas masyarakat lumpuh total.

“6 fasilitas umum yang terendam akibat banjir di desa Tepuai yakni SDN 1 Nanga Tepuai,SMPN 01 Hulu Gurung,PAUD Nanga Tepuai,Posyandu Nanga Tepuai,BKKN dan Kantor Camat Hulu Gurung,” katanya.

Gunawan mengatakan pihaknya telah melaksanakan monitoring ke sejumlah desa yang terendam banjir dan saat ini kondisi air berangsur surut namun warga diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada banjir susulan karena saat ini intensitas curah di Kapuas Hulu masih cukup tinggi

(Red/Hasan) 

.

Gempa 6,6 Magnitudo Mengguncang Tuban Jatim

 


POLICEWATCH.NEWS, TUBAN- Gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo guncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (14/4/2023) pukul 16.55 WIB.

BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunamiBerdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di titik koordinat 6.29 LS, 111.92 BT.Pusat gempa berada di 68 kilometer barat laut Kota Tuban dengan kedalaman 632 kilometer.

"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Masyarakat juga perlu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (Dr)

Banjir Kepung Kabupaten Lahat termasuk Desa Sirah Pulau Terendam Banjir dan 1 bocah tewas

 



POLICEWATCH.NEWS - SUMSEL - LAHAT - Banjir besar melanda wilayah Lahat, Sumatera Selatan, akibat hujan deras yang menyebabkan sungai lematang  meluap. Seorang bocah berusia 11 tahun tewas dalam musibah itu.

Banjir terjadi sejak Kamis (9/3) pagi. Hal ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi sejak kemarin. Sungai Lematang meluap sehingga masuk ke pemukiman warga setinggi pinggang orang dewasa. Tak hanya itu, jembatan di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang rusak sehingga akses Lahat-Pagaralam terputus.


Banjir yang mengepung di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lahat, sejumlah bangunan hanyut terbawa arus akibat 

Jalan di Desa Tinggi hari, Kecamatan Gumay Ulu juga tertutup longsor yang menyebabkan warga terisolir. Begitu juga akses kedua daerah itu lumpuh total.

Sejumlah ruas jalan di Kecamatan tanjung Sirih juga tak bisa dilalui akibat pohon tumbang. Lagi-lagi, transportasi dari Lahat ke Pagaralan dan sebaliknya tak bisa dilewati.


Penampakan video kondisi banjir di daerah itu menyebar luas di media sosial. Saat ini tim penyelamat gabungan masih berupaya menuju lokasi karena akses jalan tak bisa dilalui.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel M Iqbal Alisyahbana menyebutkan, data sementara terhimpun seorang bocah laki-laki inisial GG (11) tewas tenggelam dan terbawa arua sungai. Ratusan rumah, areal sawah, dan perkebunan di sekitar aliran Sungai Lematang terendam, bahkan beberapa rumah warga roboh dan terseret banjir.

"Pagi tadi banjir besar terjadi di Lahat akibat hujan deras dan sungai meluap," ungkap Iqbal.

Untuk kerugian, belum diketahui karena masih pendataan oleh tim gabungan TNI, BPBD, dan SAR setempat. Tim juga fokus melakukan evakuasi warga yang masih terjebak di rumah-rumah mereka yang terendam banjir.


"Mudah-mudahan tidak ada lagi korban tewas mengingat parahnya banjir kali ini," pungkasnya.

Sementara pantauan awak media  kamis (9/3) ratusan rumah warga desa sirah pulau ikut terendam banjir kiriman, akibat hujan deras barang barang perabot, isi rumah ikut terendam namun kerugian belum bisa ditaksir, kata salah satu warga rumah nya ikut terendam banjir.

Sementara itu di jalan lintas tengah sumatera di Desa Muara Maung, kecamatan Merapi Barat digenangi air sedalam 70 cm, hingga terjadi antrean panjang akibat meluapnya sungai lematang hingga ke jalan raya, sementara pihak Polsek Merapi barat, Koramil 0405 juga ikut membantu mengatur arus lalu lintas dan dibantu warga setempat agar tidak terjadi kemacetan. 

Jurnalis : Bambang.MD


#Banjir

Sungai Waeapo Dimusim Penghujan Akibatkan Longsor Lahan Warga dan TPU di Desa Waetina

 

Buru,Policewatch.news: Lahan Warga dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di sepanjang Bantaran Sungai Waeapo di Desa Waetina, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru longsor tergerus derasnya arus Sungai Waeapo.

Luapan Sungai Waeapo ini merupakan fenomena tahunan di musim penghujan seperti sekarang ini. 

" Bulan ini Sungai Waeapo kembali meluap, karena memang ini terjadi setiap tahun," ungkap Mualif, warga Desa Waetina kepada Wartawan Police Watch. News di lokasi Desa Waetina, Selasa (19/07/2022).


Akibat luapan Sungai Waeapo tersebut Tempat Pemakaman Umum ( TPU) dan Lahan Warga Desa Waetina disepanjang Sunga Waeapo longsor tergerus arus sungai.


"TPU dan Lahan Warga sekitar Bantaran Sungai Waeapo ini mulai tergerus longsor. Apa bila dibiyarkan seperti ini tidak menutup kemungkinan akan terus longsor, apalahi ini musim penghujan," lanjut Mualip.


Sementara Kepala Desa Waetina ketika dikonfirmasi menyampaikan, telah melaporkan kepemerintah Daerah Kabupaten Buru, serta telah menyampaikan proposal normalisasi sungai berulang kali namun sampai saat ini belum terealisasi.


"Pemerintah Desa Waetina telah menngambil langkah membuat proposal terkait normalisasi sungai dari Masa Pemerintahan Kepala Desa yang Definitif diusulkan ke Pemerintah Daerah, Kemudian dilanjutkan lagi Tahun 2019 Mengajukan Proposal lagi oleh Penjabat Kepala Desa, yang mana mengusulkan Proposal ke Pemerintah daerah lagi terkait normalisasi sungai, akan tetapi belum terealisasi, sehingga menyebabkan erosi luapan Sungai Waeapo semakin parah," tutur Novianto.


Pada kesempatan ini masyarakat Desa Waetina meminta kepada 25 Anggota DPRD Kabupaten Buru dan Pemda Buru agar persoalan ini menjadi atensi khusus sehingga dapat segera diatasi, sehingga tidak berkepanjangan dan longsor akibat luapan dan arus Sungai Waeapo semakin parah.


Diketahui bersama akibat tergerusnya lahan TPU Desa Waetina pada Bulan Juli 2021 lalu ratusan jenazah di TPU Desa Waetina terpaksa dipindahkan. (Aam Purnama)

Penyebab Gorong Gorong Terlalu Kecil Puluhan Rumah Warga Kampung 1 Desa Sirah Pulau Terendam Banjir

 


Pewarta : Bambang MD

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Guyuran Hujan Semalaman " Aik Nelong Tidak Bisa Menampung Debit Air sehingga Sejumlah Rumah Warga Desa Sirah Pulau Tergenang Air kata " Imran Anggota BPD Desa Sirah Pulau, banjir yang sebagian menggenangi rumah milik warga diduga gorong gorong dari salah satu perusahaan pertambangan batubara terlalu kecil, sehingga tidak bisa menampung debit air yang cukup deras  air meluap sebagian kerumah warga di Lembak mengakibatkan rumah penduduk sebagian tergenang air kiriman akibat curah hujan yang cukup tinggi serta kurang baiknya drainase saluran air yang tidak bisa menampung debit air kata " Imran kepada wartawan senin (10/1/2022)


Imran selaku warga desa Sirah pulau, mengaku akibat hujan dari tadi malam hingga sampai pagi ini, rumah warga yang tergenang dusun 1 yang cukup parah setinggi lutut orang tua, kami mengharapkan pihak PT.Bukit Asam selaku ring 1, dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki gorong gorong yang tidak bisa menampung debit air yang cukup deras akibat hujan semalaman, sementara untuk kerugian harta benda kata' Imran masih dirinci dulu belum bisa memastikan berapa jumlahnya.


Senada juga dikatakan Heryadi tokoh pemuda banjir yang menggenangi rumah warga dusun 1, Desa Sirah Pulau, banjir yang terjadi akibat kurang baiknya gorong gorong, yang tidak bisa menampung debit air cukup deras, tidak bisa mengalir ke " Aik Nelong" hingga tadi malam sebagian rumah warga air masuk kerumah warga kata " Heryadi, 


Ia meminta kepada pihak PTBA ring 1 Desa Sirah Pulau hari ini untuk meninjau lokasi banjir biar tahu penyebabnya dari perusahaan mana ungkap " Heryadi, kami mewakili warga Pemkab Lahat dapat membatu perbaikan drainase agar tidak terjadi banjir lagi, kami setiap tahun menjadi langganan banjir.

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 4 Pohon Tumbang dan Parkiran Motor Karyawan PT. Sakari Lestari Roboh





POLICEWATCH.NEWS, PASURUAN - Hujan lebat di sertai  angin kencang menerjang Dusun Talon, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mengakibatkan 4 pohon tumbang, dan parkiran karyawan  PT. Sakari Lestari roboh serta menimpa satu warung milik warga. senin (27/12/2021).

Hujan deras diseratai angin kencang mengakibatkan 4 pohon tumbang dan tempat parkiran karyawan sebuah perusahaan mebel di Desa Cangkring Malang roboh serta jalan menuju Desa Talon arah ke apollo putus total, pengendara sepeda motor dan mobil harus menunggu selama kurang lebih 1 jam untuk jalannya evakuasi kayu yang roboh.

Untuk parkiran karyawan perusahaan mebel yang roboh belum di ketahui jumlah kerugian yang pasti.

Sementara itu pihak Kecamatan serta Pemdes Gununggangsir mendapat laporan dari warga adanya pohon yang tumbang di tengah jalan, langsung bergerak cepat mendatangi lokasi untuk membersihkan ranting pohon yang tumbang di bantu warga dan pegawai BPBD serta pegawai dari PJU, pohon tersebut di Gergaji lalu di angkut menggunakan Truk dari Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan.



Ditempat yang sama Nanang selaku Seketaris Desa Gunung gangsir mengatakan, sekira jam 12.00 hujan di sertai angin kencang mengakibatkan 4 pohon tumbang dan menimpa warung milik warga", tegas Sekdes yang berpawakan gagah perkasa tersebut.



"Untuk membersihkan pohon yang tumbang tidak mudah, karena jalan tersebut adalah jalan umum yang dimana lalu lalang kendaran baik roda dua dan empat setiap harinya melintas.

Pihak Muspika juga melibatkan BPBD serta dinas Bina Marga untuk mengalihkan arus jalan sementara agar tidak mengganggu jalannya proses pengalihan kayu dan ranting yang berserakan. (Dr)

70 Rumah Milik Warga Kampung 1, Desa Sirah Pulau Terendam Banjir Kita Sudah Minta Bantuan PT.BA

 


Pewarta : Bambang.MD

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Akibat intensitas curah hujan tinggi dan buruknya drainase sekitar 70 rumah warga Desa Sirah Pulau, tergenang air setinggi 70 centi meter, dan sejumlah alat rumah tangga terendam dan tidak bisa dipakai lagi saat ini sedang dilakukan pendataan oleh warga setempat, kata " Heryadi salah satu warga kepada wartawan Senin (27/12)


Heryadi selaku warga setempat mengaku bahwa banjir yang menggenangi di rumah warga " aik 

Nelung meluap hingga masuk kerumah warga kampung 1, disamping itu adanya aktifitas kegiatan salah satu tambang disekitar pemukiman warga, terang "'Heriyadi.

Saat ini kita sudah melaporkan kepihak PT Bukit Asam TBK, dan rincian kerugian akibat banjir yang di alami warga kampung 1, kiranya PT.Bukit Asam TBK, dapat membantu kepedulian warga Sirah pulau yang rumahnya terkena banjir, baik kerugian materi.


Senada juga dikatakan Imran yang rumahnya ikut tergenang air setinggi 70 centi meter, dan sejumlah perabot rumah tangga rusak tv, kipas, kompor dan yang lain kata " Imran saat ini kita mendirikan posko bantuan untuk penanganan banjir di Desa Sirah Pulau, kami juga meminta secepatnya Pemkab Lahat untuk dapat memberikan bantuan, PT Bukit Asam, PAMA yang ada di ring 1 Desa Sirah Pulau, terang " Imran.

Kota Pasuruan di Terjang Badai, Sejumlah Pohon dan Pos Nataru Roboh Diterjang Angin



POLICEWATCH.NEWS, PASURUAN- Badai dan hujan deras menerjang Kota Pasuruan, Jawa Timur, di kabarkan 2 Pos pelayanan Natal dan Tahun Baru yang terletak di alun-alun Kota Pasuruan roboh di terjangan angin kencang dan beberapa pohon juga tak luput dari amukan angin kencang yang mengakibatkan tumbang. Minggu (26/12/2021).

Salah satu warga Burhan mengatakan, ada dua pos Nataru tenda yang terletak di depan alun-alun kota Pasuruan roboh disebabkan badai dan angin kencang.

“Dua pos Nataru roboh di terjang angin di sertai hujan deras, belum tau apakah ada korban jiwa tidak, semoga saja semua di beri keselamatan,"ujar Burhan.

Lebih lanjut Burhan mengatakan tak jauh dari alun-alun Pasuruan terlihat ada beberapa pohon yang roboh akibat kencangnya angin di sertai hujan deras.


"Sekitar 40 meter dari alun-alun kota Pasuruan terdapat pohon tumbang dan sekerang di beberapa wilayah kota Pasuruan banyak jalan yang tergenang,'tukasnya. (Dr)

Hujan Es Disertai Badai Menerjang Kota Malang



POLICEWATCH.NEWS, MALANG - Hujan es disertai badai menerjang Kota Malang, Jawa Timur, satu mobil jenis mini bus tertimpa pohon, beruntung tidak laporan ada korban jiwa. Kamis (23/12/2021) 

Beberpa warga juga panik dan menyaksikan adanya angin kencang disertai hujan es kecil-kecil seukuran batu krikil berjatuhan baik itu di genteng-genteng rumah milik warga maupun bertebaran di jalan. 

Dilaporkan di jalan tapak siring kota Malang sebuah mobil jenis mini bus tertimpa pohon yang tumbang akibat kencanganya angin yang menerjang pada saat itu.


Salah satu warga mengatakan saat berada di lokasi kejadian dan ia sempat mengabadikanya dalam vidio pendek, Malang hari ini di terjang badai dan angin kencang di sertai hujan es dan ada mobil tertimpa pohon, beruntung di dalam mobil yang sedan di parkir tidak ada penumpangnya.


"Sebelum datang hujan badai disertai es di kota Malang, suara petir beberapa kali terdengar menggelegar tiba-tiba saja anginnya kencang dan ada suara benturan keras, ternyata pohon tumbang dan menimpai sebuah mobil yang terparkir," ungkapnya.(Dr)

Delapan Puluh Rumah di Mayahan Grobogan Rusak Diterjang Angin Kencang

 Pewarta : Agung W




Grobogan, policewatch,-  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 80 rumah warga di Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami kerusakan imbas angin kencang pada Minggu (29/12) pukul 16.00 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap.

"Sebanyak 80 rumah warga mengalami kerusakan ringan yang sebagian besar terjadi pada atap rumah," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12).

Ia mengatakan berdasarkan laporan BPBD setempat, angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan lebat. Saat itu, lanjutnya, BPBD segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk melakukan kaji cepat rumah rusak.

Abdul menyebut, setelah angin mereda, warga lantas segera memperbaiki rumah secara bergotong royong. Selain itu, mereka juga membersihkan material atap yang berserakan.

Sampai saat ini, pihaknya belum menemukan adanya korban yang mengalami luka-luka imbas angin kencang tersebut.

"Tidak ada laporan korban luka-luka akibat peristiwa ini," ujarnya. 

Pihaknya pun mengimbau agar pemerintah daerah setempat dan pihak pihak terkait agar tetap waspada. Sebab, berdasarkan prakiraan cuaca pada hari ini, Senin (20/12) masih berpotensi diguyur hujan.

"Terpantau wilayah Kecamatan Tawangharjo masih berpotensi hujan ringan hingga lebat, sedangkan esok hari (21/12) cuaca terpantau berawan hingga hujan sedang," ucapnya.

"Menyikapi situasi selama musim hujan, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan waspada, khususnya menghadapi puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari 2022," imbuhnya.

Pihaknya menyarankan, apabila potensi angin kencang itu benar terjadi, warga diimbau untuk berlindung di tempat yang aman seperti di dalam rumah atau bangunan yang kokoh.

"Hindari berteduh di bawah pohon atau pun baliho saat angin kencang terjadi," ucapnya.

Semeru Kembali Keluarkan Awan Panas, Warga dan Relawan Panik

 

 

POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG–Gunung Semeru yang letaknya meliputi Wilayah Kabupaten Lumajang, Malang kini kembali mengeluarkan awan panas, relawan dan para petugas keamanan menghimbau semua warga untuk pergi ke kota Lumajang. Kamis (16/12/2021).

Sejumlah relawan berlarian turun dari lokasi lereng Gunung Semeru, Mereka berupaya menyelamatkan diri dari awan panas Gunung Semeru.

Hari ini Semeru kembali mengamuk dan mengeluarkan awan panas kembali, kami menghimbau kepada masyarakat untuk segera cepat-cepat meninggalkan lokasi bencana,” ucap kepala petugas keamanan.


Menurut dia, munculnya awan panas guguran sudah kami prediksi sebelumnya karena pada malam kemarin di kawasan tersebut turun hujan.

“Ketika relawan dan petugas yang sedang berjaga yang berada di titik lokasi pencarian, semua kru ditarik kembali,” ucap dia.

Kami menilai awan panas Semeru tersebut sangat berbahaya bila relawan dan masyarkat tidak segera meninggalkan lereng gunung sebab, kecepatan awan panas tersebut bisa mencapai 10 kilometer per detik.



"Segera kami tarik ke kota, yang lebih aman relawan dan masyarakat yang lokasinya dekat dengan kawah semeru,"tukasnya. (Dr)

NTT Dilanda Lagi Gempa Susulan Usai Lindu M 7,4

 

POLICEWATCH.NEWS, LARANTUKA -- Gempa susulan terjadi lagi di Nusa Tenggara Timur pada hari ini, menurut Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebutkan terdapat 291 aktivitas gempa susulan yang terjadi di Laut Flores, hingga Rabu (15/12/2021).

Gempa tersebut merupakan lanjutan dari gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,4 yang terjadi Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sehari sebelumnya, Selasa (14/12/2021), pukul 12.20 WITA.

"Hingga hari Rabu, 15 Desember 2021 pukul 09.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 291 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, melalui keterangan tertulis, Rabu (15/12/2021).

Berdasarkan lokasi pusat gempa di permukaan bumi atau episenter dan pusat gempa di kedalaman atau hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar aktif di Laut Flores.

Akibatnya, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Namun, peringatan tsunami resmi dicabut pada pukul 13.24 WITA.

Data yang dihimpung per Selasa (16.04), gempa bumi M7,4 tersebut dirasakan dan berdampak di tiga provinsi yang meliputi; Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Kabupaten Flores Timur, Sikka, Lembata, Manggarai, Nagekeo, Kepulauan Selayar, Buton, Wakatobi, Kabupaten Sabu Raijua, Kota Bau Bau dan Kabupaten Manggarai Barat.


Sementara itu Plt. Abdul Muhari Kepala Pusat Data dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, terdapat tujuh orang terluka dan ratusan rumah rusak akibat gempa tersebut. Selain itu, Kota Makassar dan Kabupaten Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Muna di Sulawesi Tenggara juga turut merasakan gempa dan terkena dampaknya pada. Selasa (14/12/2021) (Muchdor)

Gempa M 7,5 Mengguncang Flores, Warga Panik dan Berhamburan

 





POLICEWATCH.NEWS, LARANTUKA - Gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang Flores Timur, NTT, semua warga tampak berhamburan panik menyelamatkan diri dengan  keluar rumah maupun keluar gedung. Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB.

Salah satu warga Pasuruan yang tinggal di NTT- Flores saat di hubungi media Policewatch.news via telephone ia mengatakan saat terjadinya gempa di Larantuka semua orang panik dan berhambura keluar rumah dan keluar gedung sambil berteriak-teriak ada gempa- ada gempa.

"Semua orang di sini panik. Semua pada keluar rumah ada yang berlari, ada juga yang bawa sepeda motor,"ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dalam siaran pers nya ia mengimbau masyarakat di pesisir pantai perlu waspada tinggi dan mengungsi sementara waktu ke area perbukitan yang aman dan nyaman, jika sewaktu-waktu gempa memicu tsunami.


"Kita perlu selalu waspada, alangkah baiknya jika masyarakat rumahnya dekat dengan pesisir pantai, sebaiknya sementara mengungsi ke tempat yang tinggi atau ke perbukitan, meskipun Skala Rikhter-nya sudah turun, kita tetap waspada,"ujarnya.(Red)

Memasuki Hari ke 7 Pencarian Dampak Semeru, 47 Korban Tewas di Temukan

 






POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG - Aparat gabungan Basarnas dan team relawan dalam Operasi pencarian bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memasuki hari ketujuh, relawan sudah menemukan korban tewas akibat semburan awan panas dan lava panas ada 45 korban jiwa.  Jumat (10-12-2021). 

Kolonel Infanteri Irwan Subekti dari kesatuan 083/Baladika Jaya dan selaku Komando posko tanggap darurat bencana dampak awan panas dan guguran semeru mengatakan, telah ditemukan dua korban lagi yang meninggal dunia pada hari ketujuh operasi pencarian dan sampai hari ini total ada 47 orang korban jiwa.

"Sampai hari ini memasuki hari ketujuh pencarian serta penyelamatan, kami  menemukan lagi dua orang di Dusun Renteng, jadi total ada 45 orang korban semburan gunung Semeru,"ujar Irwan dalam konferensi pers secara daring yang diikuti dari Jakarta.

Lebih lanjut Kolonel Irwan mengatakan, jumlah orang hilang akibat erupsi Gunung Semeru dilaporkan ada sembilan orang.  Sedangkan korban luka tercatat 19 orang luka berat dan 19 orang  luka ringan. Penderita luka bakar saat ini dilaporkan memiliki penyakit pengikut lainnya.

Berdasar data Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru, dilaporkan terdapat 6.573 pengungsi. Kemudian, sejumlah 2.970 unit rumah rusak terdampak bencana tersebut.

Ia melanjutkan, sebanyak 33 unit fasilitas umum rusak, salah satu di antaranya yang paling terparah adalah putusnya Jembatan Perak atau Gladak Perak yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.

"Titik pengungsian sebanyak 126 titik, dengan rincian 24 titik pengungsian terpusat dan 102 titik pengungsian yang menyebar atau mandiri", ujar Irwan.

Sedangkan wilayah Kecamatan paling terdampak ada dua, yakni Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo.

Dijelaskannya, ada 10 titik pengungsian di Kecamatan Candipuro, 10 titik di Kecamatan Pronojiwo dan empat titik di Kecamatan Pasirian. Pengungsian lain di 102 titik tersebar di seluruh Kabupaten Lumajang.


 


"Upaya pencarian dan evakuasi dengan mengerahkan tiga unit tim search and rescue (SAR), yang masing-masing beranggotakan antara 75 sampai 100 orang dengan lokasi pencarian di Dusun Curah Kobokan, kemudian Kampung Renteng," pungkasnya. (Dr)

Semeru Kembali Keluarkan Awan Panas, Lumajang Waspada Level II

 





POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG – Setelah beberapa hari yang lalu Gunung Semeru yang terletak di perbatasan antara Lumajang dan Malang memuntahkan lava dan awan panas, hari ini Gunung Semeru pagi  kembali mengeluarkan guguran panas warga panik dan sempat berhamburan, warga lumajang masih waspada. Selasa (7/12/2021).


Dari hasil pantauan awak media, guguran awan panas ini muncul di saat pagi buta Jarak luncurnya diperkirakan kurang lebih 3 kilometer dari pusat kawah gunung semeru.

Desa yang tak jauh dari kawah gunung semeru,  warga segera berhamburan dan bergegas keluar dari rumah.


Menurut salah satu warga Sutaji mengatakan, jika ada himbaun dari pemerintah untuk mengungsi kami akan segera mengungsi, sampai hari ini belum ada himbauan dari Pemda Lumajang. 

"Terus terang kami merasa was-was dan ada kepanikan, sebab letusan tahun ini tidak seperti tahun kemarin dan tahun-tahun sebelumnya dan korban jiwa maupun luka-luka tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin.

Lebih lanjut warga mengatakan, kampung yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari kawah gunung Semeru seperti Desa Renteng kini kebanyak rumah warga tertutupi abu.


"Kami selalu siap waspada jika sewaktu-waktu Semeru mengeluarkan abu panas lagi," tukasnya.


Sementara itu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani mengatakan, pihaknya tidak meningkatkan status Gunung Semeru ke level selanjutnya. Hal ini didasari aktivitas Gunung Semeru yang tidak terlalu meningkat secara signifikan, meski masih mengeluarkan guguran awan panas.

Perlu diketahui, status waspada atau level II Gunung Semeru sudah ditetapkan sejak 12 Mei 2012. Menurut Andiani, pihaknya belum perlu meningkatkan status Gunung Semeru, tetapi tidak juga menurunkan status waspada.


"Dan status ini kami rasa belum perlu untuk ditingkatkan. Namun demikian, kami rasa juga belum waktunya untuk diturunkan. Karena kejadian guguran awan panas juga sebelum-sebelumnya sudah terjadi, tapi mungkin (dahulu) luncurannya tak sejauh seperti pada tanggal 4 Desember," katanya dalam jumpa pers daring, Senin (6/12/2021). (Dr)

Lantaran Ibunya Lumpuh, Rumini Gadis di Lereng Semeru Rela Mati Bersama Sang Ibu

 

POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG- Ketika Gunung Semeru memuntahkan lava pijar dan awan panas. Pada Sabtu 4/12/2021 yang lalu, Rumini seorang gadis (28) ia tinggal berdua bersama sang ibu lantaran ibunya sakit dan mengalami kelumpuhan ia Tak rela  meninggalkan ibunya saat erupsi Semeru menyerang Desanya, ia bersama ibunya tinggal di Dusun Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. 

Seorang warga yang tinggal Dusun Kobokan Bayu menceritakan, ketika itu Gunung Semeru memuntahkan lava pijar dan awan panas semua warga berlarian meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri sementara itu  Rumini (28) ditemukan meninggal dunia berpelukan dengan sang ibu, Salamah (71) yang sudah renta dan tak sanggup berjalan. Selasa(07/12/2021)

"Mungkin Rumini tak tega meninggalkan ibunya lantaran sang ibu tidak bisa berjalan, Rumini dilema antara lari menyelamatkan diri atau meninggalkan sang ibu,"ujarnya.

Lebih lanjut Bayu Gautama mengatakan, rupanya Rumini memilih untuk mendekap sang ibu berjuang hadapi terjangan erupsi dan material panas Semeru. Jasad keduanya ditemukan tim evakuasi, relawan dan warga di dapur rumah mereka sambil berpelukan.


"Kisah ini saya tuangkan lewat tulisan agar kita bisa mencontoh dari seorang gadis yang bernama Rukmini yang sangat  menyayangi ibunya, ia tak tega meninggalkan ibunya dan rela mati bersamanya. (Dr)

Letusan Semeru, BNPB Temukan 13 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Terluka

 





POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG- Letusan Gunung Semeru mengakibatkan puluhan orang terluka dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Kabupaten Lumajang temukan 13 orang meninggal dunia. Minggu (05/12/2021).

Adapun informasi perihal korban meninggal dunia di sampaikan oleh Letnan Jendral TNI Suhartoyo selaku Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) yakni dua orang korban berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur,"ujar TNI Suhartoyo.

Sementara sebanyak 41 orang yang terluka sudah mendapatkan penanganan pertama di Puskesmas Penanggal dan dirujuk ke RSUD Haryoto dan Rumah Sakit Bhayangkara.

"Ada 40 orang yang dirawat di Puskesmas Pasirian, tujuh orang di Puskesmas Candipuro, serta sepuluh orang di Puskesmas Penanggal,"ujar Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan rilisnya.

Lebih lanjut Suharyanto mengatakan saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang beserta tim gabungan masih melakukan upaya guna melakukan evakuasi warga korban erupsi Gunung Semeru. Tim gabungan juga terus mengupayakan pencarian warga sekitar yang hilang.

Sementara itu menurut laporan Wakil Bupati Lumajang, bahwasanya terdapat warga yang terjebak di kantor pemilik tambang saat ini sudah berhasil dievakuasi. Mereka kemudian ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan.

"Bencana erupsi Gunung Semeru ini telah mengakibatkan 902 warga mengungsi. Sebanyak 305 orang tercatat mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di wilayah Kecamatan Pronojiwo, 409 orang mengungsi di lima balai desa di wilayah Kecamatan Candipuro, dan 188 orang mengungsi di Kecamatan Pasirian. (Dr)

Pasca Semeru Memuntahkan Lahar Panas Ribuan Orang Diungsikan

 





POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG- Pasca meletusnya Gunung Semeru gabungan Search dan Tescue serta relawan peduli bancana yang di datangkan dari berbagai daerah di Jawa Timur terus melakukan evakuasi warga namun Pemkab Lumajang masih belum dapat memastikan berapa jumlah korban yang terdata. Baik itu orang yang mengalami luka-luka, terisolir dan meninggal dunia. Minggu (05/12/2021)

Dari hasil pantauan awak media sampai saat ini, masih ada warga yang terjebak dan menunggu dievakuasi di Dusun Curah Kobokan Desa Sapiturang Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro.

Junaidi salah satu warga mengatakan, sejak pagi tadi warga meminta untuk penjemputan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Alhamdulilah kami sampai hari ini dalam keadaan selamat.  Namun kami perlu di evakuasi karena masih banyak warga yang trauma dan terjebak di lokasi kampungnya.

"kami Dusun Kajang Kuning segera memerlukan evakuasi. Tapi kami belum tahu yang di Dusun Curah Kobokan. Karena lumpurnya tebal, kemungkinan masih banyak orang di sana”, ungkapnya.

Lebih lanjut Junaidi mengatakan, saat ini relawan gabungan terus menyisir lokasi yang dapat diakses kendaraan. Harapannya kami korban-korban yang terisolir di dua dusun tersebut dapat dievakuasi dalam keadaan selamat

"Relawan gabungan terus menyisir dan mengevakuasi warga karena ada beberapa orang dari luar kota Lumajang datang kesini untuk mencari keluarganya yang hilang,"pungkasnya. (Dr)

Dahsyatnya Letusan Gunung Semeru Mengakibatkan Kendaraan Warga Rusak dan Jembatan Penghubung Malang-Lumajang Putus

 





POLICEWATCH.NEWS, LUMAJANG–Dahsyatnya Letusan Gunung Semeru yang memuntahkan lava pijar dan abu panas, tidak hanya rumah dan kendaraan warga aja yang rusak jembatan Perak yang menghubungkan Kecamatan Candipuro – Pronojiwo atau jalur Jalan Nasional Lumajang - Malang terputus dan lumpuh total.

"Lumpuh total, jembatan perak yang menghubungkan Malang-Lumajang putus terkena lahar panas," ujar salah satu warga di Kecamatan Candipuro.

Lebih lanjut warga mengatakan, sejumlah rumah dan kendaraan warga juga banyak yang tertimbun abu Vulkanik letusan Gunung Semeru," ungkapnya.

Sementara itu Nugraha Yudha M Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang mengatakan, masyarakat yang ingin melintas jangan lewat Curah Kobokan karena sangat beresiko lebih baik putar balik,"ujarnya, Sabtu (04/12/2021).


"Kami telah menyiagakan sejumlah personel untuk mengarahkan kendaraan yang akan melintasi jalur Piket Nol. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan jalur yang tidakkah direkomendasikan oleh para petugas, berbahaya lebih baik memutar jalur saja," pungkasnya. (Dr)