![]() |
Habib Rizieq Syihab |
Nah Bagi kamu belum jelas maksud dan konteks ceramah Habib Rizieq tersebut?
Red, POLICEWATCH,- Ceramah Habib Rizieq Syihab lagi-lagi jadi sorotan. Kali ini soal bagaimana menyikapi para penghina Nabi Muhamad SAW. Video ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) soal penggal kepala dan bunuh penghina Nabi Muhammad viral. Putri Gus Dur, Alissa Wahid sampai ngeri menyatakan ceramah Habib Rizieq itu bahaya sekali karena hasutan untuk kekerasan. Selain Alissa, guru besar hukum Universitas Indonesia, Jimly Asshiddiqie pun meminta ceramah provokatif itu supaya dihentikan.
Nah bagi kamu yang penasaran, video Habib Rizieq yang dikomentari Jimly dan Alissa adalah potongan ceramah saat tokoh sentral FPI itu mengisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Al Haromain, Pondok Rangon Cipayung, Jakarta Timur. Jadi potongan video itu adalah bagian akhir atau penutup dari ceramahnya yang disiarkan sekitar kurang dari sejam tersebut.
Nah apa saja fakta ceramah Habib Rizieq soal penggal kepala penghina Nabi Muhammad SAW? Ceramah penggal kepala itu bagian akhir
Perlu kamu tahu ya, video 40 detik yang viral soal penggal kepala penghina nabi itu cuma potongan bagian akhir dari video penuh ceramah Habib Rizieq yang hampir satu jam berbicara di Ponpes Al Haromain.
Dalam ceramah tersebut, Habib rizieq menyinggung soal berbagai riwayat penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Ada penghina nabi yang dibunuh ada pula yang tak dibunuh. Kenapa demikian?
Habib menceritakan berbagai kisah soal orang yang dibunuh, ditebas lehernya karena menghina Nabi Muhammad SAW. Salah satunya riwayat sahabat Nabi Muhammad SAW, Khalid bin Walid diutus Khalifah Abu Bakar untuk menagih zakat ke Malik bin Nuwairah.
Saat bertemu dengan Malik, Khalid memintanya untuk membayar zakat yang merupakan kewajiban dari Allah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Mendengar Khalid itu, Malik enggak mau bayar zakat dan malah menyindir Nabi Muhammad SAW dengan panggilan tak semestinya, yaitu ‘Muhammad sohibun’ yang diartikan ‘Muhammad temen ente?’, kata Habib Rizieq.
Menyadari jawaban itu, Khalid langsung emosi dan memenggal kepala Malik. Sahabat lainnya mengadukan tindakan Khalid ke Abu Bakar. dan setelah bertabayun, Abu Bakar tidak menghukumi Khalid.
“Kalau aku dengar Khalid sebut nama Nabi Muhammad SAW dengan sebutan begitu (seperti diucapkan Malik) aku sendiri yang tebas lehernya,” ujar Habib Rizieq menukilkan ucapan Abu Bakar.
Riwayat lainnya, seorang sahabat nabi yang buta tapi membunuh hamba sahaya perempuannya yang setia kepadanya.
Setelah Nabi Muhammad SAW menanyakan kepada sahabat tersebut, kenapa engkau membunuhnya padahal dia setia kepadamu tulus mengurus anak dan kebutuhan harianmu ? Sahabat itu menceritakan dia tak tahan kupingnya selalu mendengar ocehan hamba sahayanyaa tiap hari menggunjing dan menghina nabi.
“Hamba sahaya itu mempergunjingkan nabi, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Dan selama itu juga sahabat memberi nasihat, tolong jangan singgung, jangan hina nabi, tapi perempuan ini bandel. Akhirnya suatu ketkga usai pulang Salat Isya, di rumah mau makan malam, hamba sahaya itu ngoceh lagi mulutnya hina nabi. Waktu itu di pinggang sahabat itu ada pedang belati. Dia bilang cukup dong, kok hina nabi, nanti aku beri pelajaran, eh terus ngoceh dan akhirnya dia tusuk. Persis kena lambungnya. Mati itu perempuan,” ujar Habib Rizieq mengisahkan.
Kemudian paginya dia diinterogasi Nabi Muhammad SAW di hadapan sahabat. Setelah mendengar pengakuan si sahabat, nabi tak menghukum sahabatnya tersebut.
Habib Rizieq juga menceritakan soal perintah kepada Nabi Muhammad kepada sahabatnya untuk menyelesaikan biang hoax pada zaman nabi yakni Ka’ab bin Al Asyraf. Dia adalah pemimpin Yahudi yang memusuhi Nabi Muhammad. Nabi sendiri yang meminta sahabat membunuhnya.
Habib menyebutkan Ka’ab bin Al Asyraf ini kelasnya sudah buzzernya buzzer kalau zaman sekarang.
“Dia kerjaannya hujat nabi, dia buzzer, biang buzzer. Suka sebarkan hoax,” ujar Habib Rizieq. Akhirnya ada sahabat yang membunuh Ka’ab sesuai perintah nabi.
Riwayat lainnya, ada yang menghina nabi tapi tak dibunuh. Sebab ada beberapa kondisi tertentu. Misalnya seoran pengemis buta miskin yang tiap hari mencaci Nabi Muhammad SAW padahal tiap hari Rasulullah memberi sedekah uang kepadanya. Si pengemis itu tak dibunuh karena dia tak berdaya, bukan siapa-siapa, miskin dan buta.
Sahabat marah dengan kelakuan si pengemis itu, namun Nabi Muhammad SAW meminta sahabatnya jangan bersikap agresif. Nabi mengatakan biarkan saja, nantinya si pengemis juga akan sadar. Alkisah setelah nabi wafat akhirnya si pengemis itu bertaubat setelah tahu yang tiap harinya memberinya uang adalah Rasulullah.
Riwayat lainnya, nabi dan sahabat sedang siap berangkat perang dengan berkuda, di tengah perjalanan rombongan pasukan itu merusak pagar kebun seorang Yahudi. Si empunya kebun marah-marah dan memaki-maki nabi. Sahabat marah tapi oleh Rasulullah SAW ditahan, sudahlah ganti rugi saja, kan ini cuma urusan pagar bukan soal yang prnsip seperti akidah.
Tak semua penghina nabi boleh dibunuh
Habib Rizieq mengatakan belajar dari berbagai riwayat penghinaan pada Nabi Muhammad SAW itu, artinya ada konteksnya. Tak semua penghina nabi boleh dibunuh.
“Jadi ada saatnya, ada tempatnya, dan ada masanya. Ini yang mesti kita buka kepada umat. Supaya umat cerdas jangan cerita soal sabarnya nabi tapi tegasnya disembunyikan, atau sebaliknya, cerita tegasnya nabi, tapi arif bijaknya nabi disembunyikan. Kalau kita cerita soal tegasnya nabi tanpa cerita arifnya nabi, nanti umat salah paham jadi garang semua saudara. Tapi kalau kita cerita berimbang, ini arifnya cerdas pandainya nabi, umat jadi cerdas dan pandai cara contoh nabi kita tercinta,” jelas Habib Rizieq.
Imam besar FPI ini memnta umat Islam untuk mencermati sikap Nabi Muhammad SAW saat dihina seseorang dihadapannya langsung. Ada dua kemungkinan Rasulullah dihina, pertama karena urusan pribadi dan kedua lantaran urusan agama.
Kalau urusan pribadi, ujar Habib, nabi akan memaafkan. Rasullullah tak ambil pusing dan tak menuntut balas atas penghinaan yang diterimanya, begitu kata Habib.
“Kalau urusan agama, itu ditimbang lagi oleh nabi saudara. Dilihat lagi mudharatnya dan baru tentukan mana yang dibiarkan dan mana yang harus ditegakkan hukum. Beliau manusia cerdas. beliau sabar tapi tegas dan cerdas. Bagaimana perlakukan lembut, kapan tegas kapan marah, kapan ambil tindakan tegas terhadap para penghina nabi,” ujarnya.
Dalam ceramahnya, Habib Rizieq mengatakan berdasarkan ijtima ulama ahlu sunnah dan non ahlu sunnah, penghina nabi wajib dihukum mati. Namun demikian dalam praktiknya sejarah Islam mencatat penghina nabi ada yang bukan dari muslim.
Terkait hal ini, Habib Rizieq berdasarkan hukum yang dibuat Khalifah Abdul Aziz, maka jika orang kafir dzimmi penghina nabi maka saat itu perlindungannya dicabut.
Kafir dzimmi adalah orang kafir atau non muslim yang hidup dalam wilayah kekuasaan Islam. Dia tak akan mendapatkan perlindungan keamanan dan lainnya dari penguasa Islam.
Sedangkan kalau kafir harbi yang menghina nabi, maka saat itu wajib dibunuh. Kafir harbi adalah orang kafir yang memerangi kaum muslim.
“Kalau yang menghina (nabi) itu orang Islam, wajib disburuh bertaubat. Kalau nggak mau, ya dihukum mati saudara. Kalau orang kafir, yang hina nabi, kalau Kafir harbi dia perangi. Kalau dia Kafir dzimmi, berikan peringatan, batal dia punya perlindungan dan minta maaf,” ujar Habib Rizieq
Ceramah Habib Rizieq: Tegakkan hukum dong
Pada bagian akhir ceramahnya, Habib Rizieq menjelaskan kasus penghinaan Nabi Muhammad SAW dalam bentuk kartun di Prancis, yang membuat seorang siswa memenggal kepala si guru.
Dari sudut akidah, Habib Rizieq wajah si murid itu disambut pahlwan, sebab dia membela nabinya dari penghinaan.
Untuk konteks penegakan hukum penghina nabi di Indonesia, Habib Rizieq menekankan agar mereka ini harus ditindak oleh aparat hukum. Jangan laporan masuk malah tidak diproses.
Kepada pemerintah khususnya kepolisian kita kasih tahu kalau enggak mau terjadi peristiwa di Prancis, penghinaan nabi dipenggal, saudara, tolong kalau ada laporan penista-penista agama proses dong, betul?” kata Habib Rizieq.
Tokoh FPI itu ingin agar kepolisian memproses orang-orang yang telah menghina nabi, Islam dan ulama. Kalau tidak, ia mengatakan jangn salahkan umat Islam nanti bertindak melampaui hukum.
“Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses, betul? kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan. Takbir! Takbir!,” ucapnya
Penulis : M Rodhi irfanto