Aktivitas Tambang Batubara Di Merapi Area Penyumbang Kerusakan Lingkungan Diduga DLH Lahat Main Mata

/ 8 Mei 2021 / 5/08/2021 01:47:00 PM


Laporan:Bambang MD


LAHAT, POLICEWATCH.NEWS- Aktivis Pemerhati Lingkungan Anak Padi yang getol menyuarakan masalah lingkungan dampak dari aktivitas kegiatan tambang batubara yang ada di Merapi Area, Seperti pencemaran lingkungan disungai Kungkilan terus menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat yang berdampak bagi kesehatan warga desa Muara maung, kini dibawah melalui diskusi sederhana bersama Gemapala sejumlah
dan awak media.

Kegiatan ini dikemas dengan tema " Bahaya Fly Ask dan Debu batubara Bagi Kesehatan" 

Acara berlangsung di Kantor Sekretariat Anak Padi di Jl. Lintas Sumatera Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (7/5/2021).

Diskusi kali ini membahas tentang kondisi lingkungan hidup di Desa Muara Maung dan Merapi Area, yang menurut warga setempat telah tercemar oleh aktivitas beberapa perusahaan tambang batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang setiap harinya membuat polusi debu di udara dan limbah lumpur di sungai.

Ketua Anak Padi Sahwan dalam diskusi kami dari tahun 2010 sudah beberapa kali memperjuangkan hak hidup yang layak sesuai undang-undang nomor : 39 Tentang HAM (Hak Azasi Manusia) dia layak hidup sehat, rumah sehat ujar " Sahwan kepada policewatch.news

Belum lagi kebisingan ratusan angkutan batubara setiap hari yang melintas di jalan umum ini yang kami dengar suara sehingga warga di pemukiman di pinggir rumah warga apabila Musim Kemarau debu batubara beterbangan (fly ask) sehingga akan membahayakan kesehatan manusia penyakit ISPA, (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan paru paru basah.

Lebih lanjut Sahwan mengatakan bahwa warga Desa Muara Maung, Merapi Barat, Kabupaten Lahat, warga kami menjadi korban aliran endapan lumpur ulu, Sehingga sejumlah kebun milik warga rusak parah saat banjir datang bercampur lumpur diduga adanya aktivitas tambang batubara, yang belum memperhatikan lingkungan yang lebih sehat,

Dampak Banyak nya tambang batubara di Merapi tidak sebanding dengan kepentingan masyarakat, lebih cenderung bahaya mengancam, apabila reklamasi penghijauan di bekas tambang disekitar nya tidak dilakukan penghijauan dengan penanaman pohon terang. ' Sahwan

Ia juga mengaku belum lagi pencemaran sungai Kungkilan hingga kini tidak bisa dimanfaatkan oleh warga sekitarnya, sehingga sampai melapor ke DLH Lahat hingga kini tidak ada tanggapan, dan laporan kami belum juga ditanggapi diduga adanya DLH Lahat, bermain mata  " ucapnya

Komentar Anda

Berita Terkini