Lapooran : Bambang.MD
JAKARTA,POICEWATCH.NEWS - Kader Demokrat di Tanah Air Dibawah Pimpinan Ketua Umum Agus Hari Mukti Yodhoyono ( AHY ) tetap Solid, Tak tergoyahkan,
Hal ini terbukti, dengan masuknya Popularitas AHY dalam Partai Demokrat Berlam menahodai lambang Bintang Mercy ini, AHY Masuk dalam urutan ke - 2 ( dua ) Calon Presiden ( Capres ) berdasarkan Hasil Survei terbaru Center For Indonesia Strategic Action ( CISA )
Melejitnya peringkat AHY tersebut, juga menjadikan Partai Demoktat menempati posisi dua besar partai penyadang Elektabiltas tertinggi.
Hal ini diketahui disampaikan Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa dalam rilisannya, Jum,at ( 03/09/2021) menyebutkan, AHY berada di peringkat ke-2 untuk Calon Presiden ( Capres) dengan elektabilitad tertinggi.
" Di posisi ke-2, masih dipegang oleh AHY yang terus menunjukan kosistensi kenaikan elektabilitasnya dengan 16,83 persen," tulis Herry.
Di jelaskannya, selain AHY, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga menunjukan peningkatan eletabiltas yang signifikan. Sedangkan, ketum Partai Gerindra yang kini menjadi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto elektabilitasnya mengalami penurunan.
" Airlangga Hartato meraih 7,58 %, Sandiago Uno 5,08%, Muhamad Iskandar 5 %, Puan Maharani 3,67%, Prabowo Subianto justru menunjukan penurunan Elektabilitas dari bulan Mei 2021, hanya memperoleh 10,08%, Yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 12,17 %," urainya.
Untuk posisi puncak partai politik ( parpol) Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia ( PDIP ) hingga saat inj masih menguasai peta elektoral di Indonesia. PDI- Perjuangan justru mengalami kenaikan eletabilitas sejak survey sebelumnya dengan mendapatkan 24,58%.
" Kenaikan elektabilitas juga membuat Partai Demokrat konsisten di peringkat ke-2 dan meraih 18,75%, hal yang sama juga menguatkan kembali Partai Golkar di posisi ke-3 yang berhasil mendapatkan 14, 25 %, serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67% ," tegas Herry.
Diberitakan sebelumnnya, hasil Survey CISA pada tiga bulan lalu, Juni 2021, elektabilitas AHY mencapai 15,51 %. Itu melampui elektabilitas partainya sebesar 13, 22 %.
Dalam rilisnya ( 03/06/2021), CISA menempatkan AHY sebagai tokoh dengan ekektabilitas tertinggi ke-2 setelah PDI-P (18, 91%).
Survey dilaksanakan pada 27 Mei-1 Juni 2021, dengan mewawancarai langsung 1.600 responden di 34 provinsi yang dipilih dengan multi stage randim samping. Margin of error 2, 85% dengan tingkat kepercayaan 95 %.
" Anies, AHY, Ganjar Pranowo dan Erick menempati 5 besar elektabilitas tertinggi dari yang lainnya.Kita cek ulang di lima besar daerah yang basis sampelnya terbesar juga," tukas Herry.
Hasilnya, ungkap pria yang juga pengamat pokitik, di Jawa Timur, Ganjar, AHY dan Prabowo cukup kuat elektabilitasnya.
Dominasi Ganjar masih sulit untuk di kalahkan di Jateng.Sedangkan Anies, Prabowo dan AHY memimpin di Jawa Barat.
Praktis Ganjar tumbang di DKI Jakarta, karena responden cenderung memilih Anies, AHY dan Erick Tohir. " Tetapi, di Sumatera Utara, peluang keterpilihan baik Anies, AHY dan Ganjar cukup proposional serta sisanya ada di Prabowo da Erick Tohir, " Herry menerangkan.
Terpisah, menanggapi hal tersebut, pengamat politik Adi Prayitno mengingatkan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk " terkunci" pada angka tertentu. " Politik masih bergerak dinamis karena itu angka elektabiltas masih bisa berubah - ubah, apalagi lembaga survey berbeda - beda dalam sampling, mengumpulkan data dan menarik analisa, jangan terpaku pada angka elektabilitas, lebih baik cermati trennya," ungkap Adi.
Dirinya mengakui bahwa tren elektabilutas Partai Demokrat dan Ketum AHY memang sedang tinggi . " Mereka diuntungkan oleh clear victory dalam kadus upaya kudeta kepemimpinan PD, baik secara politik maupun hukum, jelas adi.
Di sisi lain, AHY memiliki posisi yang unik. " Dia madih muda, memimpin partai besar, menunjukan kepemimpinanya yang tegas dan cekatan, selama krisis kudeta baik keinternal maupun ke eksternal ," tegas adi.
Sebagai tokoh diluar pemerintahan, AHY mempunyai kekuasaan tersendiri untuk pergi keluar daerah - daerah, beesilaturahmi dengan berbagai tokoh dan kalangan dan bersikap kritis pada pemerintah tanpa perlu bermusuhan dan berlawanan