Sejarah Dalam Istilah Ketupat,Zaman Wali Songo

/ 4 Mei 2022 / 5/04/2022 07:30:00 AM

Policewatch-Tangerang.

Sejarah  atau nama istilah dinamakan Ketupat pada Zaman Sunan Kalijaga,dan yang pertama kali memperkenalkan sejarah tersebut pada masyarakat Jawa,pada umumnya.

Sejarah para wali yang disebut wali songo yang diantaranya, Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Menurut sejarah,Arti Kata Ketupat.

Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.

Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.

Laku papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat,dalam arti bahasa jawa adalah merupakan,Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.

Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Sementara Laku Papat.

1. Lebaran.

2. Luberan.

3. Leburan.

4. Laburan.

Bagi umat muslim setelah berpuasa selama satu bulan penuh dan diahir puasa atau setelah selesai berpuasa dinamakan Lebaran.atau sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. 

Luberan,menurut Masyarakat jawa yaitu:Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin.

Pengeluaran zakat fitrah.

Sementara Leburan:

Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Disamping Luberan ada juga istilah Laburan, yang berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.yang arti dan maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin.

Selanjutnya FILOSOFI KUPAT - LEPET

KUPAT

Kenapa mesti dibungkus janur? 

Janur, diambil dari bahasa Arab " Ja'a nur " (telah datang cahaya ). 

Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia.

Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki.

Kenapa? karena hatinya sudah dibungkus cahaya (ja'a nur). 

LEPET

Lepet = silep kang rapet.

Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita kubur/tutup yang rapat.

Jadi setelah ngaku lepat, meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.

Inilah sejarah wali songo,betapa besar peran para wali dalam memperkenalkan agama Islam. Umat muslim sudah seharusnya memuliakan budaya atau ajaran yang telah disampaikan para wali di Indonesia ini.

Kami Dewan Redaksi dan Seluruh wartawan serta Jurnalis media policewatch.news

Menghaturkan selamat Hari Raya Iedul Fitri 1443 H,kepada seluruh pembaca dan follower policewatch.news

Mohon Maaf Lahir Batin dan Terus kita jalin dan Per erat Silaturrahim.."(H Abdul W SE)

Komentar Anda

Berita Terkini