KONSEP PENSIUN ALA RASULULLAH MUHAMMAD SAW

/ 27 Juni 2022 / 6/27/2022 07:08:00 AM

 Religi policewatch.news

Edisi 02

                                                            Team Redaksi

H.Abd Wahid irvanto

_Bismillahirrahmanirrohim_  

Pembaca,pecinta rubrik Religi policewatc.news, Kebanyakan dari kita sudah terpola untuk berpikir ingin hidup tenang di hari tua, duduk-duduk tanpa beban, hanya bermain dengan cucu, reunian jalan-jalan ke sana ke mari.

Kita ingin hidup di zona nyaman...Atau kita hanya berpikir menghabiskan masa tua hanya dengan shalat dan membaca QurAn dari waktu ke waktu, tanpa kegiatan lain...Itulah mindset kita.

Setidaknya itulah fenomena yang terjadi di sekitar kita, Ketika kita belum memasuki usia pensiun pun, kita kerap sudah merasa bukan saatnya untuk aktif, Kita kehilangan gairah, Bahkan mungkin kehilangan arah,

mau apa..?
mau ke mana..?
untuk apa...? 

Hanya ingin hidup tenang di zona nyaman. Hanya ingin bersenang-senang, tak ingin bergerak.

Kita bahkan cenderung hanya ingin memikirkan diri sendiri. Makin tak peduli dengan sesama.

Kita merasa sudah saatnya istirahat...

Bukankah begitu??

Seperti itu pula dulu Abah berfikir.

Sebenarnya, adakah Islam mengajarkan pola pikir semacam itu tentang hari tua..?

Alhamdulillah, Alloh memberi jawaban dengan mempertemukan penulis pada seseorang, sambil membaca Al Qur'an Surah Al-Insyirah: 7-8.

"dan apabila engkau sudah selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh sungguh urusan yang lain. Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."

Lalu Penulis teringat,, kitab Sirah Nabawiyah

Bahwa Rasulullah memulai hidup baru di usia 40 tahun. Demikian pula sahabat-sahabat beliau, seperti : Abu Bakar Siddiq yang lebih muda 2 tahun enam bulan dibanding Rasulullah Muhammad SAW.

Di usia itu, Rasulullah dan para sahabat memasuki perjuangan baru, meninggalkan kenyamanan yang selama ini mereka rasakan...

Harta, mereka infaqkan, Martabat manusia mereka perjuangkan, Bukannya bersantai dan stagnan, tapi mereka makin aktif dan dinamis.

Di usia tua Rasulullah, tidak hanya sibuk dengan shalat dan membaca al Quran maupun ibadah Ritual,justru, Pada  usia 53 tahun beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW makin aktif membina hubungan dengan sesama manusia. 

Membangun masyarakat madani (civil society) di Madinah, Tidak hanya hubungan dengan Allah, tapi juga hubungan dengan manusia.

_(hablum minallah wa hablum minannas)_

Beliau makin bermasyarakat, makin terlibat dalam kehidupan sosial

Artinya, memasuki usia pensiun bukan alasan kita untuk melepaskan diri dari kehidupan sosial dan hanya sibuk dengan diri sendiri.

Hingga akhir hayat, Rasulullah tidak pernah diam dan tidak juga ingin beristirahat.

Beliau juga tidak meninggal dalam keadaan kaya, tidak juga dalam keadaan pensiun karena beliau tetap memimpin umatnya.

Pensiun beliau saw adalah kematian...
Begitu juga sahabat-sahabat Rasulullah yang lain. Mereka pensiunnya setelah wafat. 
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, contohnya. 

Bahkan Abu Ayyub al-Anshari berangkat  berperang menghadapi Byzantium pada usia 93 tahun.
Konsep pensiun yang umum dipahami masyarakat membuat kita lupa bahwa *bertambah usia itu berarti kesempatan hidup kita makin berkurang.
Manusia sukses versi Islam itu menurut hadits adalah:
“Manusia terbaik di antaramu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
Bertambah usia, justru kita harus makin merambah dunia. Berbagi dan menjadi sosok bermanfaat.
Bukan berpikir untuk hidup santai dan sekadar menghabiskan waktu luang dan lain hal yg kurang manfaat.

Lagipula, makin pasif seseorang, makin cepat pikunlah ia, Alhasil, jika memang kita ingin mempersiapkan hari tua, selain menyiapkan uang agar tidak berkekurangan, yang lebih penting adalah menyiapkan apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bermanfaat bagi sesama di hari tua, sampai saatnya menutup mata..

Tak ada kata terlambat untuk memulai hidup baru.

Tua bukan alasan untuk putus asa dan berhenti. Merasa tua dan berpikir  "bukan saatnya lagi untuk hidup aktif dan dinamis adalah bukan pilihan yang tepat"

Justru,  kita harus lebih hidup dan bersemangat.
Tidak ada kata pensiun untuk menjadi manusia sukses di mata Allah SWT.

TIDAK ADA KATA PENSIUN UNTUK INSAN MANUSIA YANG INGIN MENIKMATI SURGANYA ALLAH SWT

Nitizen policewatch.news, 
MARI KITA TERUS BERSAMA, BAHU MEMBAHU, SILIH ASAH SILIH ASIH SILIH ASUH, BERIKHTIAR, MENUNTUT ILMU SAMBIL MENEBAR KEBAIKAN, BERAMAR MAK'RUF & NAHI MUNKAR, HINGGA AJAL MENINGGALKAN JASAD KITA

Yaa Allah, yaa Kariiim, persatukanlah kami dalam ketaatan padamu Ya Allah agar kami memperoleh ridho Mu dan Husnul Khotimah

AamiƬiin yaa Allah Yaa Robbal 'aalamiiin.


             



Komentar Anda

Berita Terkini