Refleksi Hari Anak Nasional 2022: Kasus Stunting pada Anak Sebagai Tolak Ukur Kesejahteraan Masyarakat

/ 23 Juli 2022 / 7/23/2022 03:36:00 PM

  


Garut-policewatch.news-Tanggal 23 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai hari anak nasional. Peringatan tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan presiden No. 44/1984 oleh Soeharto di masa kepemimpinannya. 


Momen ini menjadi sebuah refleksi tentang perlindungan dan kesejahteraan anak di Indonesia. Bagaimanapun juga, anak merupakan generasi sekaligus aset Negara yang akan menentukan bagaimana nasib masa depan bangsa. 


Namun, fenomena kasus pada anak hingga hari ini masih terus terjadi. Mulai dari stunting, gizi buruk, hingga kasus kekerasan pada anak yang menyebabkan trauma baik secara fisik maupun mental. 


Terlebih semenjak adanya krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi, anak-anak menjadi salah satu yang terdampak terutama dari segi pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satunya ialah permasalahan stunting yang hingga kini terus meningkat kasusnya di beberapa daerah. 


Dilansir dari katadata, hasil survey menunjukkan tingginya kasus stunting di Jawa Barat pada tahun 2021 yang mencapai angka 24,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka yang sudah ditetapkan oleh standar WHO yaitu sekitar 20%. 


Dari beberapa daerah di Jawa Barat yang tercatat, Kabupaten Garut menjadi wilayah dengan prevalensi balita yang mengalami stunting tertinggi hingga mencapai 35,3%. Sungguh ironi memang, anak-anak ini harus mendapatkan dampak dari kemalangan dan kurangnya kesejahteraan. 


Kasus yang terjadi pada anak ini terjadi bukan tanpa sebab. Jika menilik unsur kausalitasnya secara ilmiah, stunting terjadi akibat adanya kekurangan gizi kronis. Dan berdasarkan dugaan tingginya kasus stunting di Kabupaten Garut, terjadi karena minimnya pola asuh yang baik dan didukung oleh faktor ekonomi sosial masyarakat yang relatif rendah. 


Realita ini menjadi bahan renungan sekaligus dorongan untuk lebih memperhatikan kondisi masyarakat yang masih jauh dari kata sejahtera. Karena kondisi tersebut berdampak sangat buruk terhadap tumbuh kembang anak yang semestinya mendapatkan asupan gizi yang layak.  


Tingginya angka kejadian stunting pada anak menjadi tolak ukur kesejahteraan masyarakat. Hal ini berbanding lurus, karena kasus ini tidak mungkin terjadi jika masyarakatnya sejahtera. 


Dalam momentum Hari Anak Nasional ini, harapan yang sangat besar untuk kesejahteraan masyarakat dan anak Indonesia. Mari kita bersama menjaga dan melindungi generasi harapan masyarakat Indonesia.(dera)

Komentar Anda

Berita Terkini