 |
| Zulfikar Hamonangan, S.H (Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat) |
Red, policewatch.news, _Zulfikar Hamonangan merintis karir politiknya sedari bawah. "Bang Zul", demikian ia akrab disapa, terkenal akan sosoknya yang low profile, humble dan berdedikasi. Tak jarang Bang Zul menunjukkan empatinya terhadap setiap permasalahan bangsa, termasuk terjun langsung ke lapangan untuk mewujudkan "Harapan Rakyat, Perjuangan Demokrat"._
Zulfikar Hamonangan lahir di Jakarta, 22 Januari 1976. Pria yang menamatkan strata satu di bidang hukum di Universitas Islam Azzahra ini merupakan mantan Komisaris Utama PT Gama Pembangunan Utama (2002-2018) dan PT Gema Jabker Intocom (2002-2018). Pada tahun 1997-2001, Zulfikar juga pernah menjabat sebagai General Manager di PT Arsindo Utama.
Selain profesional yang tekun, Zulfikar juga terbilang aktif mengikuti berbagai organisasi, di antaranya Ketua Pertimbangan DPP Pusat Angkatan Muda Penggerak (2018-2019), Ketua Penasihat DPC Peduli Masyarakat Kota Tangerang (2017-2019), Ketua HIBAT (2017-2019). Ketua DPC Advokat KAI Kota Tangerang (2017-2019), dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tangerang (2013-2015).
*Pengabdian di Parlemen*
Dua hal ini, ketekunan dan keaktifan dalam berorganisasi, pada akhirnya mengantarkan Zulfikar menjadi Anggota DPR-RI periode 2019-2024 melalui Partai Demokrat. Total perolehan suara yang dikumpulkan Zulfikar untuk mengantarkannya ke Senayan dari dapil Banten 3 yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan sebanyak 60.064 suara. Saat ini, Partai Demokrat mempercayakan Zulfikar untuk duduk di Komisi VII DPR RI yang ruang lingkup kerjanya adalah terkait energi, riset dan teknologi.
Sebagai orang yang terbiasa dengan dunia organisasi, kritis adalah salah satu karakter Zulfikar selain usianya yang terbilang masih muda.
Contohnya, saat Komisi VII DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP Virtual) dengan Direktur Pertamina (Persero) dan Direktur Utama PT. PGN Tbk terkait Dampak Pandemi Covid-19 dan Kontribusi terhadap Penanganan Covid-19, Zulfikar dengan tegas meminta langkah positif dari Pertamina untuk menurunkan harga BBM mengikuti harga minyak dunia. Permintaan Zulfikar ini didasarkan pada fakta bahwa ekonomi masyarakat bawah saat ini (sejak Covid-19) hancur lebur.
Selain terkait BBM, Zulfikar juga menuntut penyedia layanan listrik plat merah alias PLN meminta maaf kepada masyarakat atas terjadinya lonjakan tagihan listrik sampai tiga kali lipat semenjak pandemi.
Dalam bidang riset dan teknologi (ristek), Zulfikar juga tak segan-segan untuk mengkritik Menteri Riset dan Teknologi Prof. Bambang Brojonegoro. Menurut Zulfikar, ristek yang dilakukan tidak menghasilkan apa pun dan tidak mempunyai output yang jelas. Oleh sebab itu, Zulfikar memberikan tantangan kepada pemerintah untuk berkerjasama dengan swasta agar terdapat output yang jelas.
*Aksi Kemanusiaan AMPD*
Saat ini, di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Zulfikar terus mengembangkan orgasisasi sayap Partai Demokrat yang didirikannya yakni Angkatan Muda Penggerak Partai Demokrat (AMPD). Para kader AMPD dikenal masyarakat sering turun ke lapangan untuk melakukan berbagai aksi kemanusiaan. Zulfikar pun tak jarang terjun langsung bersama kader-kader muda tersebut.
"Jika politik tidak diisi oleh orang baik maka politik akan disi oleh orang jahat. Anak muda identik dengan intelektual, semangat yang tinggi untuk membangun bangsa dan negara," ungkap Zulfikar terkait pentingnya anak-anak muda terjun ke ranah politik.***
Sumber: Demokrat Newsletter
