POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Setelah tepat pukul 18.00 wib angkutan batubara mulai keluar dari mulut tambang melaju kejalan raya lintas tengah sumatera mulai dari persimpangan Manggul hingga ke Desa Muara Laway Kecamatan Merapi Timur, hal ini diperparah jarak dari mobil angkutan batubara ke yang satunya hanya 5 meter bukan 60 meter yang diharuskan, belum lagi didominasi mobil pribadi sehingga akan menambah kemacetan ujar " Feri warga lahat yang akan ke Palembang kepada wartawan Sabtu (9/9/2023)
Kami selaku rakyat biasa dulunya kalau ke Palembang lancar dan nyaman, sekarang jalan umum didominasi angkatan batubara yang melintas di jalan dengan muatan 32 tonase, belum lagi angkutan batubara menggunakan petikemas lebih parah lagi terangnya
Kami harapkan kepada Gubernur Sumsel H.Herman Deru untuk dapat memberikan solusi yang terbaik bagi pengguna jalan seperti kami ini, agar angkutan batubara untuk menggunakan angkutan kereta api sehingga bisa mengurangi terjadinya kemacetan, yang lebih parah lagi disimpang PT.MIP depan Timbangan Terpadu di Desa Merapi sering terjadi kemacetan " imbuh Feri.
Pantauan awak media pukul 19.00 wib Sabtu (9/9) nampak angkutan batubara mengular membuat macet di simpang PT.MIP dari pihak pengatur jalan didahulukan mobil angkutan batubara yang keluar dari PT.MIP sementara ada tanjakan ini sangat membahayakan bagi kendaraan umum dari arah muara maung, titik kemacetan yang sangat parah disimpang muara maung hingga simpang timbangan terpadu di Merapi, (Bambang MD)
