Bhayangkari Lombok Utara Kawal Penanganan Stunting, Tekankan Pentingnya Kerja Sama Lintas Sektor

/ 13 Juli 2025 / 7/13/2025 05:49:00 AM

 


Policewatch-Lombok Utara

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta,  menunjukkan komitmen nyata dalam percepatan penurunan angka stunting.  Ia tak hanya memberikan dukungan, tetapi juga terjun langsung memantau Mini Lokakarya Stunting di Posyandu Jambu Mete, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Rabu (10/7).  Kegiatan ini melibatkan Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Utara, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, puskesmas, bidan desa, Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan kader PKK.  Mereka bersama-sama membahas langkah konkret untuk penanganan stunting di tingkat desa.

Ny. Heny menekankan bahwa kehadirannya bukan sekadar simbolis. Ia ingin mendengar langsung permasalahan di lapangan dan memastikan bantuan tepat sasaran.  "Saya bersyukur bisa terlibat dalam program yang berdampak langsung pada masa depan anak-anak kita," ujarnya.

Data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Lombok Utara mencatat 2.941 balita stunting (13,51% dari total 21.980 balita).  Ini menjadi tantangan bersama yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.

Bhayangkari Cabang Lombok Utara, di bawah kepemimpinan Ny. Heny, secara aktif mendistribusikan susu segar, telur rebus, dan bubur balita kepada anak-anak stunting dan kelompok rentan.  "Saya lebih memilih memberikan contoh langsung, bahkan menyuapi anak-anak di hadapan orang tua mereka," kata Ny. Heny.  Ia percaya pendekatan ini lebih efektif daripada bantuan uang tunai tanpa edukasi.

Di lapangan, Ny. Heny menemukan berbagai kendala, seperti balita yang susah makan karena masalah gigi, dan anak-anak yang membawa jajanan tinggi gula ke posyandu.  Ia juga menyoroti masih adanya orang tua yang kurang menyadari seriusnya stunting, bahkan beberapa kader posyandu yang keluarganya memiliki balita stunting.  Temuan ini menjadi bahan evaluasi penting.

Selain intervensi langsung, Bhayangkari juga mendukung pencegahan sejak dini melalui skrining pranikah, edukasi pernikahan usia ideal, dan pembinaan pola asuh serta pola makan sehat melalui seksi sosial yang menangani program KB dan kesehatan anak.

Ny. Heny menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor.  Ia optimistis, dengan komitmen bersama, angka stunting di Lombok Utara dapat ditekan secara signifikan.  "Stunting bisa diatasi jika semua pihak bergerak bersama. Orang tua, remaja, kader, dan seluruh pemangku kepentingan harus berperan aktif," tegasnya.  Ia berharap langkah kecil di posyandu ini dapat menginspirasi masyarakat Lombok Utara untuk mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting.

 Mn

Komentar Anda

Berita Terkini