Policewatch-Monggas Kopang
21/09/2025.Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Monggas, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, menjadi lautan emosi dan inspirasi berkat ceramah dari dua ulama kharismatik, TGH Usman SPdI dan TGH Supardan Kasiran SAg. Ratusan jamaah hanyut dalam pesan-pesan yang menyentuh hati dan membangkitkan semangat, ditambah kehadiran sosok inspiratif dari TNI.
Acara dibuka dengan ceramah TGH Usman SPdI yang membakar semangat dengan tema syukur. "Syukur bukan sekadar kata 'Alhamdulillah' di bibir, tapi harus merasuk ke jiwa. Rasakan nikmat Allah dalam setiap napas," tegas TGH Usman, mengingatkan agar tidak sombong dan selalu gunakan kesehatan untuk kebaikan.
Kemudian, suasana berubah menjadi haru saat TGH Supardan Kasiran SAg naik ke mimbar. Dengan suara bergetar, beliau menyampaikan ceramah tentang pentingnya memohon ampunan dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Momen puncak terjadi ketika TGH Supardan menceritakan kondisi perempuan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
"Dulu, jika bayi perempuan lahir, mereka dikubur hidup-hidup. Betapa mengerikannya zaman itu," ucap TGH Supardan, hingga air mata menetes di pipinya. "Maka, perempuan zaman sekarang harus menjadi yang paling bersyukur karena dilahirkan di dunia yang penuh berkah ini, dan menjadi umat Allah SWT dengan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir."
Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, dan para sahabat adalah orang-orang yang hatinya terpaut erat dengan Allah dan Rasul-Nya. "Dengan menyebut nama Nabi dalam doa, insya Allah doa kita dikabulkan," tambahnya.
TGH Supardan juga mengajak jamaah untuk bersyukur atas kehidupan dan memohon ampunan atas segala dosa. "Kita harus banyak memohon ampun atas segala kekurangan kita," pesannya.
Kedua ceramah ini saling melengkapi, memberikan pemahaman komprehensif tentang syukur, cinta Nabi, dan ampunan Allah.
"Saya sangat terinspirasi. TGH Usman mengingatkan saya untuk bersyukur, sementara TGH Supardan menyentuh hati saya dengan kisah perjuangan Nabi dan kondisi perempuan zaman dulu," ujar Ibu Fatimah, salah seorang jamaah.
Kehadiran Hardi, pendiri Majelis Azzikroh yang saat ini masih aktif di TNI AD, juga menambah semangat peringatan Maulid kali ini. Sosok yang dikenal dekat dengan masyarakat ini turut memberikan motivasi kepada jamaah untuk terus berkontribusi positif bagi agama dan bangsa.
Dengan berakhirnya acara Maulid Nabi ini, diharapkan semangat syukur, cinta kepada Nabi, dan keinginan untuk memohon ampunan akan terus membara dalam hati setiap muslim, menciptakan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan penuh berkah. Air mata TGH Supardan menjadi pengingat yang kuat akan betapa berharganya nikmat Islam dan betapa besar cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Semangat dari Hardi, sang pendiri Majelis Azzikroh, menjadi inspirasi tambahan bagi seluruh jamaah.
Jurnalis
Mamen

