مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
Gus Zaenal |
Red, POLICEWATCH.NEWS,- Di Zaman seperti ini Kesehatan sangatlah mahal biayanya , Meski teknologi yang saat ini semakin maju dan perkembangan
jenis obat-obatan semakin lebih bagus, kenyataanya obat yang berasal dari bahan
alam atau yang biasa disebut dengan obat herbal semakin banyak digunakan untuk mengobati
berbagai macam penyakit dan menjadi salah satu penyembuhan alternatif yang
paling digemari.
Banyak yang menggunakan obat-obatan herbal dengan alasan
bahwa obat ini lebih aman dibandingkan dengan obat kimia. Negara yang paling
terkenal dengan penyembuhan alternatif dengan menggunakan obat-obatan herbal
adalah China.
Seperti diketahui, obat-obat tradisional ini telah membantu
menyembuhkan banyak orang dengan penyakit yang berbeda, meskipun beberapa obat
tersebut tidak memiliki klaim terapi, obat-obatan herbal masih menjadi pilihan
utama yang paling aman dan efektif untuk digunakan.
Namun, sebelum menggunakan obat-obatan herbal sebaiknya Anda
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengambil
salah satu produk herbal.
Macam-macam Obat Herbal dan Khasiatnya
Berikut berbagai jenis obat herbal yang bisa Anda gunakan
untuk mengobati berbagai penyakit:
1. Temulawak
Temulawak |
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam
keluarga jahe(zingiberaceae), merupakan tanaman obat herbal asli
Indonesia. Penyebaran tanaman temulawak banyak tumbuh di Pulau Jawa, Maluku dan
Kalimantan.
Karakteristik temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang,
mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak.
Tinggi tanaman antara 2-2,5 milimeter, daunnya panjang bundar seperti daun
pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang.
Tanaman ini bisa tumbuh subur di dataran rendah dengan
ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah
8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning.
Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap
atau cokelat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan
sedikit pahit dan agak pedas.
Temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh
nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan
pegal-pegal. Namun akhir-akhir ini juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan
lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara
kesehatan dengan meningkatkan kekebalan tubuh.
2. Kunyit
Kunyit |
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat
tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis, tanaman kunyit
tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas kebun. Diperkirakan berasal
dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga yang mengatakan bahwa
kunyit berasal dari India.
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu
karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal,
dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan
obat herbal, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak,
peternakan dan lain-lain.
Di samping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat
sebagai anti-inflamasi, antioksidan, anti-mikroba, pencegah kanker, anti-tumor,
dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. Keji beling
Keji beling |
Keji beling atau orang Jawa menyebutnya dengan nama sambang
geteh, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan remek daging, reundeu
beureum, dan orang ternate menyebutnya dengan nama lire. Tumbuhan ini memiliki
banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral
lainnya.
Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan
glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu
ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini bisa
direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari
dan bisa dikonsumsi secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh
gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan mengoleskan daun keji beling
pada bagian yang gatal tersebut. Sementara untuk mengatasi diare (mencret),
disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah
jam, kemudian airnya diminum. Prosesnya yang sama untuk mengobati batu
ginjal.
Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan
cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk
mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambeien (wasir) dan maag dengan cara
dimakan secara teratur.
4. Sambiloto
Sambiloto |
Sambiloto atau Andrographis paniculata, adalah sejenis
tanaman obat herbal dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan
Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika.
Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun
hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis
paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide,
yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik.
Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi
oleh Gorter pada tahun 1911, andrographolide memiliki sifat
melindungi hati (hepatoprotektif) dan terbukti mampu melindungi hati dari efek
negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktivitas
enzim-enzim metabolik tertentu, sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat
medis.
Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang
mencantumkan sambiloto sebagai obat herbal, dimana sambiloto disebut dengan
nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati,
sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena
senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).
5. Tempuyung
Tempuyung |
Tempuyung atau Sonchus arvensis L termasuk tanaman
terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi, daunnya
hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergerigi tidak
beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergerigi itu terpusar membentuk roset
dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.
Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat
menghancurkan batu ginjal, di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar
cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu
ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan
kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang
merupakan pembentuk batu ginjal.
Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama
urine, untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung
segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan
sebagai lalapan bersama nasi, dalam sehari Anda bisa memakan lalap itu sebanyak
tiga kali.
6. Beluntas
Beluntas |
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang
banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk
telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda berwarna hijau kekuningan dan
setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di
tanah dengan kelembapan tinggi, di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat
tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar-guludan (petak
tanah) di perkebunan.
Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan
nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), luntas (Jawa Tengah), dan lamutasa
(Makasar). Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat-obatan
herbal untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare.
Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk mengobati
sakit kulit, di samping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh
masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat
yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat
herbal mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna
membuktikan khasiatnya secara ilmiah.
Nah, itulah macam-macam obat tradidional yang bisa Anda coba
untuk menyembuhkan berbgai macam penyakit. Selamat mencoba ya, Sedulur Sehat!
Sumber : Metode Kesehatan Herbal Islami