BREAKING NEWS
Gudang Bulog di OKU Timur milik Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) |
BATURAJA OKU - MEDIA POLICEWATCH.NEWS - Tim Sergap Mabes TNI
Rabu (23/1) memeriksa gudang Bulog di OKU Timur milik Bulog Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU). Dalam pemeriksaan yang langsung didampingi oleh Dandim 0403
OKU, Letkol. Arm Agung Widodo, S.Sos tersebut tidak ditemukan hal-hal yang
berbentuk pelanggaran.
Namun tim Sergap mendapati ada ribuan ton beras rusak,
bahkan sudah berbau busuk di lokasi gudang tersebut. Dandim saat dikonfirmasi
membenarkan adanya tim dari Mabes TNI turun untuk memeriksa gudang milik Bulog
itu.
“Memang ada tim Sergap langsung dari Mabes TNI datang untuk
memeriksa, terkait beras busuk itu beras tahun 2015 lalu yang tinggal menunggu
lelang saja. Tidak ada masalah dengan beras tersebut, lagian juga masalah beras
busuk ini sudah ada tersangkanya dan sudah dipenjara,” kata Dandim.
Sementara Kepala Sub Divre OKU, Deni Laksana Putra saat
dikonfirmasi Kamis (24/1) membenarkan jika ada 6000 ton beras busuk tertimbun
di gudang Bulog.
Kata Deni beras tersebut memang masih dalam proses lelang.
Namun pihaknya masih tersandung dengan aturan mainnya.
“Kita ingin proses lelang ini nanti tidak ada orang sini
yang ikut lelang, biarkan orang luar saja yang ikut lelang beras hanya bisa
untuk dijadikan pakan ternak tersebut,” kata Deni.
Deni menganggap, jika orang sini yang ikut lelang dan bahkan
menang dalam lelang tersebut, maka beras yang tidak layak itu bakalan kembali
masuk kedalam gudang Bulog. Dalam artian, beras tersebut bakal dioplos lagi
dengan beras bagus yang otomatis bakalan masuk lagi ke gudang Bulog.
Sementara itu Kanda Budi Aliansi Indonesia yang namanya
tidak asing lagi di Medsos, ikut angkat bicara, hal seperti ini sudah terjadi
burulang kali, yang namanya pengoplosan beras menir, busuk dan sebagainya itu
sudah dianggap biasa bukan lagi rasia publik, sayangnya pemeritah setempat
hanya tutup mata tutup telingga, dan pura pura tidak tahu.
Dalam hal ini pemerintah setempat harus mengambil sikap tegas
dan berani untuk mengambil sanksi, dan pihak yang dianggap merugikan Aset
Negara, itu urusan pihak yang berwajib untuk memproses secara hukum sampai ke
meja hijau.
Sudah dipastikan jika hal ini tidak cepat ditindak, nanti
beras ribuan ton yang rusak dan busuk akan dioplos kembali, dan beredar lagi di
masyarakat untuk diberikan kepada rakyat tergolong tidak mampu, coba banyangkan
beras yang sudah berbau busuk, kutuan, yang binatang saja enggan untuk
memakannya, diberikan kepada masyarakat miskin, sungguh pemerintah setempat
sudah berbuat dzolim. "Ujarnya"
Kanda Budi Aliansi berharap kepada Gubernur,Sumsel,
Bupati, DPRD, pihak terkait setempat,untuk serius dalam mengungkap kasus Bulog
OKU yang selama ini, sudah dinggap merugikan Aset Negara
dan mendzolimi rakyat kecil. Adapun dugaan Tim Aliansi
Indonesia hal tersebut bisa terjadi dikarenakan, 1. Pengadaan beras suplayer
tidak melalui Quality Control, 2. Situasi dan gudang Bulog sendiri yang tidak
memiliki daya dukung yang baik, 3. Masa edar beras tersebut sudah habis atau
kadar luasa, 4. Tingkat serapan beras Bulog tersebut kecil, sehingga
menyembabkan kelebihan stok.
Yang pasti kami sebagai sosial kontrol masyarakat, akan
mengirimkan surat resmi kepada Presiden RI dengan melampirkan berkas -
berkas kasus Boluq dari tahun 2015 sampai 2018 ditambah lagi dengan adanya
temuan 6000 ton beras busuk di Gudang Bulog OKU yang lagi viral di Medsos.
" Pungkasnya"