Reporter : Hamzah
Mahasiswa menggelar aksi dalam menyikapi pembeliaan mobil
dinas senilai Rp1,9 miliar oleh Bupati Pandeglang, Rabu (13/3/2019)
PANDEGLANG (POLICEWATCH.NEWS) – Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) PC Pandeglang bersama FK PPL Sindangresmi menggelar aksi di depan kantor Bupati Pandeglang dengan melakukan adegan teatrikal “tandu ibu hamil di jalan tak bertuan”. Aksi ini untuk menyindir kebijakan Bupati Pandeglang yang membeli mobil senilai Rp1,9 miliar di tengah kondisi infrastrukur di daerah yang buruk.
Dalam aksi tersebut mahasiswa menggambarkan seorang ibu
hamil yang akan melahirkan harus berjuang melintasi jalan rusak, di satu sisi
Bupati Pandeglang digambarkan tengah menaiki mobil mewah Toyota Land Cruiser
Prado menghindari jalan penuh tanah. Digambarkan juga masyarakat yang berada di
jalan rusak hanya mampu memandangi bupati dengan mobil mewahnya melewati
masyarakat.
Koordinator Lapangan, Ahmad Fauzi menuturkan, teatrikal ini
menggambarkan kondisi sosial masyarakat di wilayah Kampung Jeruk, Desa Pasir
Lancar dan Kampung Lebak Gedong, Desa Sindangresmi, Kecamatan Sindangresmi yang
setiap hari harus berjuang melintasi kondisi jalan penuh lumpur.
Ia juga menuturkan dua ruas jalan desa tersebut kondisinya
sudah rusak sejak tahun 1980 hingga tahun 2019 belum juga dapat perhatian dari
pemerintah dan terkesan telantar.
“Tidak ada yang memperhatikan kami, pada saat ada ibu hamil
yang berresiko tinggi ditandu untuk mendapatkan untuk mendapatkan pelayanan di
Puskesmas Sindangresmi, contohnya kasus ibu Rasmah yang ditandu jam dua malam
dan kejadian itu terulang kembali pada abah Tolib,” tandas Fauzi, Rabu
(13/3/2019).
Fauzi malah menganggap aneh dengan kelakuan bupati, pasalnya
pada saat APBD Pandeglang minim dan masih banyak kebutuhan masyarakat yang
belum terpenuhi Pemda malah mengeluarkan kebijakan yang tidak menggembirakan
pada rakyat dengan membeli mobil mewah.
Fauzi juga mempertanyakan kinerja OPD yang selama ini
dianggap tidak pro rakyat, padahal masyarakat mengharapkan anggaran itu
digunakan untuk mengutamakan kepentingan rakyat.
“Kami mendesak Pemkab Pandeglang tidak mengabaikan janjinya
untuk membangun jalan Ciberegbeg, kami juga mendesak Pemkab Pandeglang
mengalokasikan anggaran jalan ke Kampung Cijeruk,” desaknya