Reporter. : Bambang.MD
![]() |
| Dok : MPW |
PALEMBANG, (policewatch.news) - Kasus dugaan ijin tambang
yang tumpang tindih di PLTU Banjarsari, Desa Sirah pulau, Kecamatan Merapi
Timur, Kabupaten Lahat. kini terus digeber oleh penyidik Kejati Sumsel.
Hal ini dijelaskan oleh Kasi Penyidikn Hendri Yanto Kamis
(25/4) ditemui wartawan policewatch.news diruang kerjanya di lantai 6 Kejati
Sumsel, dia menuturkan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah
saksi-saksi untuk dimintai keterangan, termasuk mantan Bupati Lahat Saifuddin
Aswari sudah kita minta keterangan selaku saksi ujar " Hendri.Yang jelas
saya tidak bisa memberikan statemen banyak sejumlah wartawan datang kemari
namun saya belum bisa memberikan keterangan dikarenakan masih tahap
penyelidikan kata " Hendri Yanto yang pernah tugas di Babel.
Kita terus melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi jadi
sabar dulu pintanya.nanti juga kami akan menggelar ekspose untuk ditingkatkan
penyidikan dalam kasus ini terang " Hendri
Sebelumnya seperti dilansir dibeberapa media Online akhirnya
Mantan Bupati Lahat, akrab dipanggil kak Wari Kamis (4/4) penuhi
panggilan untuk menjalani periksaan di ruang Pidana Khusus Lantai 6 Kejaksaan
Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan.
Menurut informasi yang berhasil dilansir dibeberapa media
Online Ketua Dewan Pengurus Daerah Sumatera Selatan Partai Gerinda ini, tiba di
Kejati sekitar pukul 09.00 wib. dan baru dilakukan pemeriksaan sekitar pukul
01.00 wib diruang pidsus Kejati.
“Ya benar, saat ini Pak Aswari sedang menjalani pemeriksaan
di lantai 6,”ujar Nurhukman Kasa Staf Pidum bagian Oharda Kejati Sumsel kepada
wartawan yang menunggu disana.
Terkait apa yang menjadi perkara, dirinya tidak dapat
berbicara secara langsung.
“Silakan tanya langsung sama tim penyidik,”jelasnya.
Sementara, Kepala Kejaksaan Tinggi (kajati) Sumatera
Selatan, Ali Mukartono, SH MM mengatakan kepada sejumlah awak media,
pemeriksaan keduanya terkait dugaan adanya izin lahan yang tumpang tindih di
Kabupaten Lahat.
“Beliau dilaporkan karena adanya unsur aset negara yang
hilang dari PT. Bukit Pembangkit Innovative (BPI) di Kabupaten Lahat,”jelasnya
“Kami melakukan pemeriksaan karena laporan dari pihak yang
merasa ada asetnya yang hilang,”sambungnya.
Namun, Kajati belum bisa menjelaskan perihal pemeriksaan
secara rinci.
“Saat ini pemeriksaan masih berjalan, jadi kami belum bisa
memastikan berapa nilai kerugian. Untuk itu masih akan kami dalami
lagi,”ucapnya.

0 Komentar