.
![]() |
lahan dan sawah kekeringan |
POLICE WATCH,TASIK SELATAN,- Salah seorang petani Desa Mekarlaksana saat diwawancara di
lahan persawahan Kp,Cilumbu 3, Desa Mekarlaksana Kecamatan Culamega, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat Minggu (22/9/2019).
Kemarau panjang yang melanda Kecamatan Culamega Kabupaten
Tasikmalaya menyebabkan air kali sebagai sumber pengairan sawah para petani
mengering.Kondisi itu dialami para petani di Desa Mekarlaksana cinta bodas dan
Desa desa lain di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya
Padi, jagung, dan kacang yang ditanam tiga bulan sebelumnya
sudah mulai layu karena ketiadaan air. Hampir seluruh petak sawah sudah
mengering, tanah sudah mulai retak-retak.
" sudah tidak ada air yang masuk ke sawah. Ini sudah
tiga bulan air tidak ada. Saya dan kawan-kawan ini dari tadi pagi antre air,
sudah lima jam satu petak belum terisi air, air sangat kecil. Tahun ini kami
petani di sini terancam gagal panen," ungkap salim, salah seorang petani
Desa Mekarlaksana kepada Police Watch, Minggu (22/9/2019).
Ia menuturkan, musim kering tahun 2019 termasuk paling parah
dari tahun-tahun sebelumnya.
Mulai Maret hingga saat ini tidak pernah turun hujan. Hingga
bendungan besar di kali mengering.
Airnya ada tetapi sangat sedikit, sehingga tidak bisa
dialirkan ke saluran irigasi menuju puluhan hektar sawah. Belum lagi kondisi
bendungan yang sudah rusak.
Ia menyebut, sudah banyak para petani yang menyerah karena
kekeringan. Jagung, padi, dan kacang ada yang sudah dilepas. Daun-daunnya sudah
layu dan mengering.Ada juga yang pakai mesin pompa ambil air dari sumur untuk
siram jagung dan kacang," ujar Salim.pungkasnya(Yuda Dwi Angoro Korwil
Tasela)