Seluruh Elemen Bangsa Diharapkan Dapat Menjaga Harmonisasi Kebhinekaan

/ 2 September 2019 / 9/02/2019 08:43:00 AM


Reporter : M. Taufiq.Sapta
Dari kiri : Fakultas Hukum USM, Dr.M. Junaedi, Kesbangpol Prov Jateng, Ibnu Koencoro
,Komisi A DPRD Jateng, Amir Darmanto., Foto : M. Taufiq.Sapta
Semarang,(PoliceWatch.News)-Persatuan diatas perbedaan telah diletakkan oleh para tokoh pendahulu dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika . Menjadi kewajiban rakyat Indonesia untuk senantiasa menjaga kebhinekaan berjalan secara harmonis di negara kita tercinta ini. Sebuah Negara yang penduduknya sangat majemuk, kemajemukan yang kokoh dengan semboyan bhineka tunggal ika. Perbedaan suku,ras.agama,pekerjaan, budaya, makanan dan lain sebagainya menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa ini. Salah satunya dengan keragaman budaya dan kuliner makanan khas masing masing daerah menjadi keindahan dan kebanggaan bersama.

Dari perbedaan perbedaan tersebut kita tidak boleh saling menghina, saling fitnah dan jangan
pula saling menghujat.Terasa sangat penting untuk meerangkul seluruh elemen bangsa dalam
menjaga harmonisasi kebhinekaan agar terus memperkokoh ibu pertiwi ini. Sehingga penting
pula untuk meneladani para pendahulu dan pejuang bangsa yang telah meletakkan dasar dasar
kehidupan berbangsa untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia.

Anggota Komisi A DPRD Jateng, Amir Darmanto mengatakan,bahwa jawa tengah terukur
masih kondusif dibanding dengan daerah derah lain, hali ini tidak lepas dari peran serta
stakeholder, pemerintah, tokoh masyarakat. DPRD juga untuk melakukan komunikasi dua arah
jadi tidak ada sesuatu yang di justifikasi sebelum adanya klarifikasi. sehingga di jawa tengah
,kami berdoa agar jawa tengah ini kondusif,karena jawa tengah di jadikan kan target target
tertentu untuk memecah belah jawa tengah terukur kondusif ukurannya dibeberapa kabupaten
kabupaten, maupun kota, semarang tentunya walaupun ada demonstrasi tetap terjaga dan
kondusif,” tuturnya.

Menurut Amir, jawa tengah secara nasional menjadi pilar kebhinekaan,sudah semestinya kita
semua untuk bisa merawat dan menghargai semua perbedaan yang ada. Dengan menghargai
perbedaan, ras, suku, agama yang berbeda ini saya yakin keharmonisan antar masyarakat jawa
tengah akan semakin terjaga dengan baik,” ujarnya. Saat menjadi narasumber Dialog bersama
Parlemen Jawa Tengah dengan tema Harmonisasikan Kebhinekaan, yang disiarkan langsung
MNC Tri jaya FM di lobby Hotel Gets, jalan MT. Haryono no 312-316 Kota Semarang, Kamis
(29/8/2019 ).
Sementara itu Kepala Politik Dalam Negeri Kesbangpol Prov Jateng, Ibnu Kuncoro,SE,
mengungkapkan sangat luar biasanya keberagaman yang ada di jawa tengah,contohnya setiap
hari kamis minggu ke empat pegawai pemprov jateng di wajibkan mengenakan busana adat
nasional . Oleh Gubernur jateng Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai benteng pancasila karena
keberagamannya yang sangat luar biasa,” ungkapnya.

Ibnu menambahkan, kalau dilihat burung garuda yang didadanya ada lambang pancasilanya
yang mana sedang mencengkeram pita yang bertuliskan bhineka tunggal ika dengan kaki
kakinya yang kuat itu menjadi acuan idiologi kita karena Indonesia dibentuk memang berda dan
ada perbedaan itu,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama,Dosen Fakultas Hukum Universitas Semarang (USM), Dr. M.
Junaedi ,mengungkapkan bahwa dari sisi konstitusi ruang untuk memberikan aspek bahwa jawa
tengah bisa sebagai wilayah yang harmonis dari sisi kebhinekaan sudah ada, contohnya di dalam
UUD 1945 Negara mengakui, menghormati masuarakat hukum adat sepanjang tidak bertentangan dengan NKRI itu di jamin kuat oleh eksekutif dan legeslatif,ini menjadi cerminan atau barometer tersendiri, salah satunya wilayah salatiga menjadi ukuran dari wilayah wilayah
lain. Ini menjadi suatu kelebihan tersendiri,” ungkapnya.

Menurut Junaedi yang menjadi permasalahan bagaimana kita melaksanakan terus menerus. Sejatunya yang terjadi dinamika di masyarakat itu sudah dilaksanakan dengan baik di jawa tengah, tinggal bagaimana nanti kita merawatnya,” pungkasnya
Komentar Anda

Berita Terkini