Panglima TNI : Perkembangan Dunia Telah Menciptakan Dimensi Dan Metode Peperangan Baru

/ 6 Oktober 2019 / 10/06/2019 10:38:00 PM

Reporter : Taufiq.Sapta
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen. TNI. Muhammad Effendi, periksa barisan 
Foto: Taufiq.Sapta

Ambarawa (PoliceWatch.News)- Puncak perayaan HUT ke- 74 TNI dan HUT ke-69 Kodam IV/ Diponegoro berlangsung di Lapangan Pangsar Jendral Soedirman Ambarawa, Kabupaten Semarang, Sabtu (5/10/2019) berlangsung meriah.

Hadir pula pada puncak acara tersebut kapolda Irjen.Pol. Rycko Amelza Dahniel, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, para pejabat jajaran TNI Jateng dan DIY serta pejabat pemerintahan dan juga disaksikan ribuan masyarakat Ungaran, Salatiga dan Ambarawa (USA).

Acara diawali dengan demonstrasi aeromodeling dari TNI Angkatan Udara dilanjutkan upacara parade dan defile pasukan. Bertindak selaku Inspektur Upacara Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen. TNI Muhammad Effendi,SE.MM.

Amanat tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Marsekal Hadi Tjahyanto yang dibacakan Mayjen.TNI. Muhammad Effendi , sebagai alat Negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin komplek.

Panglima TNI mengungkapkan, perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Menurutnya dengan kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak distruktif di berbagai bidang,” ungkapnya.
Mayjen. TNI. Muh. Effendi saat menyerahkan tumpeng kepada anggotanya.
Foto: Taufiq.Sapta

“ Hak inilah yang telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas territorial dan masuk keberbagai dimensi,” ujar Panglima TNI.

Dicontohkan, perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perlu diketahui, konsep konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karenaperang perang tersebut terjadi dimasa damai. Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan nir militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.

Panglima TNI memerintahkan kepada para prajurit untuk menghadapi kompleksitas ancaman tersebut diperlukan Postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan Negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Pembangunan postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI.

Marsekal Hadi Tjahyanto mengajak kepada prajurit untuk meningkatkan solidaritas TNI dan memegang teguh nilai nilai keprajuritan serta kemanunggalan TNI dengan rakyat .Hal ini dimaksudkan agar kita selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa yang berBhinneka Tunggal
Ika.

Disisi lain diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan profesionalitas serta kualitas sumbervdaya manusia dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas kian komplek. Uai upacara tamu undangan dan masyarakat di suguhi agtraksi flupass dan demonstrasi PBB yang di kolaborasikan dengan tari perjuangan yang membuat takjub dan memberikan applaus
yang luar biasa.Usai acara tersebut dilanjutkan dengan syukuran yang ditandai dengan pemotongan tumpeng dan panggung hiburan.
Komentar Anda

Berita Terkini