REPORTER : NYAMAN
penjaga-warung-tewas-usai-berhubungan-intim |
POLICEWATCH, PEMALANG,- Warga dibuat heboh dengan temuan sosok wanita penjaga warung dengan
kondisi tewas tanpa busana.
Korban meninggal dunia setelah melakukan hubungan intim
dengan pelangganya di dalam warung.
Warga menyebut, jika warung tersebut hanya buka pada malam
hari saja.
Saat ini, diduga warung remang-remang yang menjadi lokasi penemuan jasad korban itu telah dipasang garis polisi.
Sebuah warung kayu yang dipasang
garis Polisi seolah menjadi magnet bagi mereka.
Pengguna jalan yang melintas di jalur lingkar Pemalang selalu
menoleh ke sisi kiri. Warung itu merupakan lokasi ditemukan jenazah wanita tanpa
busana, Rabu (6/11/2019) lalu.
Meski terlihat kecil, namun di dalam warung kayu berwarna
putih itu terdapat satu kamar selain ruang untuk berdagang.
Kamar kecil tersebut diduga menjadi Bilik Cinta bagi
para lelaki hidung belang yang sengaja mampir ketika melintas di jalur
tersebut.
Menurut Sani (25) penjaga warung yang ada di sekitar lokasi,
tempat ditemukannya jenazah Tumarni yang akrab di sapa "Mbak Rini"
hanya buka saat malam hari.
"Memang warung yang dijaga Mbak Rini bukanya malam hari," jelasnya kepada awak media, Kamis (7/11/2019) sore.
Kendaraan pribadi banyak yang mampir kalau warung itu buka.
"Ya kalau aktivitas di dalamnya saya kurang tahu, yang
jelas setiap buka banyak mobil pribadi mampir," kata Sani melanjutkan.
Mayat wanita penjaga warung ditemukan
dalam kondisi tanpa busana, Wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai wanita penjaga warung itu
tewas setelah mengajak berhubungan itim.
Terlebih, saat ditemukan jasad wanita penjaga warung bernama
Tumarni dalam kondisi tanpa busana di dalam warung yang terletak di Desa
Wanarejen Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang,
Jawa Tengah.
Bahkan, jasad korban Tumarni sudah banyak dihinggapi oleh
serangga, Wanita asal Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo tersebut
rupanya tewas setelah berhubungan intim, Polisi pun saat ini sudah menetapkan satu keluarga sebagai
tersangka dalam kasus tersebut.
Hubungan intim tersebut itu dilakukan di dalam warung milik korban.
Kapolres Pemalang AKBP
Kristanto Yoga Darmawan, menuturkan pelaku sempat ditawari berhubungan intim
saat berkunjung ke warung.
"Karena perselisihan usai berhubungan intim, pelaku
menghabiskan nyawa korban di tempat ia berhubungan intim," tuturnya Senin (12/11/2019).
Merujuk pada kasus itu, AKBP Kristanto menjelaskan, pelaku
dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 12 tahun.
"Untuk istri sirih dan anak pelaku masih dilakukan
pemeriksaan intensif karena mereka punya peran berbeda dalam kasus ini,"
tambahnya.
Seorang tersangka berhasil diringkus di Jakarta pada Minggu
(10/11/2019) disekitaran Pasar Senen.
Menurut Kapolres Pemalang AKBP
Kristanto Yoga Darmawan, pelaku tidak hanya satu orang.
Namun, sebanyak 3 orang yakni suami, istri dan anaknya.
"Pelaku ada tiga orang dan mereka merupakan satu
Keluarga, ketiganya punya peran masing-masing," paparnya
Diterangkan AKBP Kristanto, anak dan Istri pelaku diamankan
petugas Sabtu (9/11/2019) di wilayah Kabupaten Pekalongan.
Pemeriksaan yang dilakukan jajaran Polres Pemalang, di lokasi kejadian penemuan jenazah wanita tanpa busana di Jalan Lingkar Pemalang, beberapa waktu lalu. |
"Dari informasi anak dan istri siri pelaku, petugas
bergerak ke Jakarta," jelasnya.
Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan pelaku yang merupakan satu keluarga ini memiliki peran masing-masing dalam kasus kematian seorang wanita penjaga warung di Pemalang.
Menurut AKBP Kristanto, sang Eksekutor merupakan kepala
keluarga berinisial IR.
"Sementara Istri pelaku berinisial C melucuti pakaian
korban, serta membuang barang bukti," ucapnya.
Tak hanya Istri pelaku, menurut Kapolres Pemalang, anak pelaku berinisial OW ikut dalam tindak kriminal itu.
"Anak pelaku menjual telepon genggam korban usai
kejadian, uangnya untuk membiayai pelaku berangkat ke Jakarta," katanya.
Ia juga menuturkan, pencahayaan di warung kurang terang."Jadi terkesan remang remang kalau warungnya buka,
entah disengaja lampu dibuat seperti itu atau tidak saya kurang paham,"
jelasnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Pemalang,
Wahyu Sukarno, saat dihubungi lewat sambungan telepon, menjelaskan, di lokasi penemuan
jenazah acap kali digunakan untuk praktik prostitusi.
"Bahkan Satpol PP Kabupaten Pemalang beberapa
kali melakukan penertiban, namun mereka tetap membuka praktik seperti itu. Tidak
hanya satu warung bahkan ada beberapa," ucapnya.