Sekitar 5.000 massa perguruan pencak silat Pagar Nusa berunjuk rasa di markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya |
Surabaya, POLICEWATCH, - Sekitar 5.000 massa perguruan
pencak silat Pagar Nusa berunjuk rasa di markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes)
Surabaya untuk menuntut penyelidikan kasus pengeroyokan yang
menewaskan rekan mereka.
Di halaman Mapolrestabes tidak dapat
menampung massa. Pedemo meluber hingga ke jalan raya. Lalu lintas di sekitar
lokasi pun akhirnya tersendat.
Pengurus Pagar Nusa Rantau Surabaya, Tri Yudi Efendi,
mengatakan kedatangan pihaknya adalah untuk mendesak polisi segera
menangkap pelaku pengeroyokan yang menewaskan salah satu anggota Pagar Nusa,
Wahyu Eko.
"Kita sudah empat kali aksi. Pertama itu laporan kejadian pengeroyokan 21
Maret, laporan lagi 26 Maret membawa saksi teman korban.
3 April laporan karena
korban meninggal dunia, waktu itu kita ke Polres dengan 100 massa.
Kita duduk
bersama tidak ada Kapolres. Ditemui Kasat Intel dan Kasat Reskrim," ujar
Efendi saat dikonfirmasi, Selasa (7/4)
Alih-alih mendapat titik terang, kata dia, kasus makin tak jelas usai pertemuan
dan empat kali aksi itu.
"Kita buat maklumat kalau sampai Senin (6/4) kemarin pelaku tidak ada yang
ditangkap satu pun, kita kembali dengan massa yang besar.
Senin tidak ada
kabar. Selasa ada 5.000 datang dari Jatim dan Jateng," katanya.
Efendi pun mengaku massa yang datang adalah para punggawa Pagar Nusa yang tiba
dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pagar Nusa sendiri perguruan pencak silat
yang berada bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Tak lama kemudian, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menemui
massa aksi.
"Pertama Kapolres menyampaikan belasungkawa.
Kedua pokoknya
dari Polrestabes Surabaya akan semaksimal mungkin kasus ini jadi atensi khusus
agar segera terungkap.
Bila perlu dari Pagar Nusa buat tim bersama bergabung
dengan Polrestabes," kata dia.
Setelah ditemui dan terjadi kesepakatan para massa aksi ini pun membubarkan
diri. Ia berharap polisi mengusut tuntas kasus ini. Karena sudah banyak
teknologi penunjang untuk menelusuri jejaknya.
"CCTV di mana-mana. Pelaku kumpul ratusan. Kalau serius ungkap kasus
ini," kata dia.
Sementara itu Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes
Surabaya AKBP Sudamiran. Namun, keduanya belum memberikan respons.
Tim (MPW)
Tim (MPW)