Ditengah Pandemi Corona, Seorang Anak Sekolah Dasar Harus Berjualan Keliling Membantu Ekonomi Orang Tua

/ 17 Agustus 2020 / 8/17/2020 02:55:00 AM


Afis, murid sekolah Dasar Negeri kelas VI (Enam) disatu sekolah diDesa Pangarungan,

Police Watch news ,Sumatera Utara.-  Dimasa wabah virus covid 19 yang hingga sampai sekarang masih mengancam dan sangat membahayakan setiap jiwa manusia. Karena wabah virus covid 19 sampai sekarang belum sirna dari muka bumi. Tapi berbeda dengan masyarakat ekonomi lemah, mereka tidak peduli dengan adanya virus corona didalam kehidupan masyarakat. Karena sulitnya mencari rezeki dari pagi hingga sore namun yang didapat hanyalah cukup untuk biaya makan sehari terkadang tidak cukup.

Seperti yang dialami anak sekolah yang bernama Afis, murid sekolah Dasar Negeri kelas VI (Enam) disatu sekolah diDesa Pangarungan, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. Sudah selayaknya Afis mengikuti pelajaran sekolah seperti layaknya anak anak sekolah lainnya. 

Namun diduga karena lemah dan kecilnya pedapatan ekonomi yang didapat oleh kedua orang tuanya sehingga Afis berusaha untuk membantu ekonomi kedua orang tuanya dengan berjualan makanan seperti bubur jagung dan ubi serta makanan lainnya untuk dijajakan dengan mengendarai sepeda dayung BMX. 

Namun dengan mewabahnya virus covid 19 sehingga anak sekolah banyak belajar melalui seluler, dan Afis pun berjualan dengan mengendarai sepeda motor milik orang tuanya. Padahal diera tahun 2020 ini wabah virus covid 19 masih mengancam setiap jiwa manusia, namun hal ini tidak sedikitpun menggoyahkan niat tulus Afis untuk bekerja menjual makanan yang dibuatkan oleh ibunya yang berinisial P dengan berjualan keliling kampung. 

Pekerjaan tersebut digeluti Afis sudah hampir 3 tahun lamanya dengan cara menjajakan jualannya secara keliling. Mulai dari tingkat antar dusun kedusun bahkan sampai antar Desa yang ada diKecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. 

Begitulah keseharian Afis untuk menjajakan dagangannya agar berharap cepat habis dan mendapatkan rezeki yang lumayan dan dapat meringankan beban Kedua orang tuanya. Menurut pemantauan awak media Police Watch news bahwa anak seperti Afis tersebut sangatlah tidak layak untuk bekerja apalagi berjualan dengan jalanan yang dia tempuh diduga hingga mencapai puluhan kilometer hanya demi mendapatkan rupiah dan sangat beresiko tinggi terhadap keselamatan jiwanya. 

Seharusnya Afis cukup dengan belajar pendidikan. Apalagi pendidikan SD kelas VI (Enam) itu justru lebih extra belajar untuk menghadapi ujian nasional. Bukan mesti harus berjualan keliling hingga puluhan kilometer demi mencari rupiah.

Apakah jajaran Perintah daerah dan jajaran Dinas pendidikan baik itu jajaran sekolah setempat tidak melihat hal ini? Ataupun, sampai dimana perhatian pemerintah daerah setempat terhadap nasib Afis dan Afis Afis lainnya? Ataukah diduga sengaja membutakan mata terhadap masalah dunia pendidikan dan ekonomi? Dalam hal ini awak media Police Watch news akan segera menyambangi jajaran yang terkait tentang ekonomi dan pendidikan. (Alex Wijaya).
Komentar Anda

Berita Terkini