Bareskrim Polri memperlihatkan empat laskar ditembak setelah menyerahkan diri di dalam mobil dengan alasan ingin merebut senjata api petugas, Itu kan versi mereka
Red, POLICEWATCH,- Rekonstruksi peristiwa penembakan terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang dilakukan Bareskrim Polri enggan ditanggapi lebih jauh oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Dalam reka adegan ulang yang diungkap, Bareskrim Polri
memperlihatkan empat laskar ditembak setelah menyerahkan diri di dalam mobil
dengan alasan ingin merebut senjata api petugas.
"Kami menghormati rekonstruksi yang dibuat oleh pihak Polri. Itu kan versi
mereka," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik di Kantor Komnas HAM,
Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12).
Komnas HAM sendiri masih melakukan penelusuran data dan
fakta meskipun pihak kepolisian telah melakukan rekonstruksi pada Minggu malam
(13/12) hingga Senin dinihari (14/12).
"Kami masih dalam proses penelusuran, data, fakta, segala macam,"
ujar Ahmad Taufan.
Masih kata Taufan, Komnas HAM yang diberi mandat sebagai lembaga negara
independen akan menelusuri data, informasi yang dikumpulkannya sendiri.
"Nanti kami kroscek juga kepada pihak kepolisian, pihak lain, termasuk
saksi-saksi lapangan yang sudah kami temui," terangnya.
Berbeda dengan pihak kepolisian, pihaknya belum mau mengungkap temuan dengan
alasan agar penyidik lebih fokus dalam bekerja.
Sebab ia mengamini kasus
penembakan enam laskar FPI telah menuai pro dan kontra di masyarakat.
"Jadi saya kira, itu akan sangat berpengaruh pada tim
kami, terutama tim kami yang masih muda-muda ini. Karena itu kami berharap
sebaiknya sebelum dikumpulkan semua, dianalisis, dikroscek sana-sini, kita
tidak akan bicara tentang substansinya," tuturnya.
"Semua tahapan sudah kami lakukan. Kami sudah tiga hari tiga malam ada di
lapangan. Mengkroscek semua bahan dan informasi-informasi," pungkasnya
Pewarta: Sutomo