Red, POLICEWATCH,- Telah beredar di media sosial Twitter unggahan foto
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Presiden Joko Widodo dan hasil pengecekan daftar
penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.
Foto-foto tersebut diunggah akun Twitter Muhammad Mustadi
@mathdroid pada 1 Januari 2021.
Dalam unggahan tersebut, akun Twitter @mathdroid menggunakan
Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Jokowi yang ia peroleh dari hasil pencariaan di Google dan mencocokkannya
dengan daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.
“Iseng,” tulis akun Twitter @mathdroid
Sebab ia peroleh dari pencarian di Google, ia mengaku tidak
tahu kebenaran KTP tersebut benar milik Jokowi.
“Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Goggle
‘Jokowi NIK‘,”
ucap akun Twitter @mathdroid, pada
Senin, 4 Januari 2021.
Usai memperoleh NIK KTP Jokowi
tersebut, ia melakukan pengecekan dengan daftar penerima vaksin Covid-19
gelombang pertama dalam wen pedulilindungi.id melalui suatu aplikasi.
Akan tetapi, hasil pengecekan yang dilakukan akun @mathdroid
tidak menemukan nama Jokowi dengan KTP tersebut sebagai gelombang pertama
penerima vaksin Covid-19.
Akun @mathdroid mengungkap, hasil pengecekan tersebut tidak
berarti penentu penerima vaksin atau tidak.
“Ada atau enggaknya data dari API ini bukan penentu ‘dapet
vaksin apa nggak’, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja,”
ujar akun Twitter @mathdroid.
Selain itu, ia juga membuat klarifikasi bahwa tidak ada data
penerima vaksin Covid-19 yang bobol.
“Gak ada data yang bobol, literally cuma cek apakah
pemilik NIK tertentu
ada dalam daftar atau nggak. Bruteforce cek NIK gak feasible juga
saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?”
kata akun Twitter @mathdroid.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pun memastikan kesiapan Presiden Joko
Widodo.
Dia mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan disuntik vaksin
Corona bersama masyarakat, dan meminta masyarakat tidak meragukan keamanan
vaksin Covid-19.
“Presiden kemarin bilang, nanti saya disuntik ramai-ramai
saja dengan rakyat. Jadi kelihatan,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan dalam PMJ.
Luhut mengatakan, saat ini masih ada pihak yang meragukan
keamanan vaksin Covid-19 karena memiliki efek samping. Dari kekhawatiran itu,
banyak pihak yang menginginkan Jokowi divaksin terlebih dahulu.
“Jangan berburuk sangka, jauhkan itu. Pemerintah berikan
yang terbaik kepada rakyat. Kalau presiden mau disuntik duluan hari ini juga
bisa. Tapi presiden gak mau, karena nanti dibilang maunya presiden sendiri
duluan,” tutur Luhut.
Sementara itu, proses distribusi vaksin Covid-19 gelombang
pertama tengah dilakukan oleh pemerintah ke 34 provinsi.
Hal itu disampaikan Juru bicara vaksin Covid-19 PT Bio
Farma, Bambang Herianto dalam Konferensi Pers Kementerian Kesehatan yang
disiarkan melalui kanal Yotube Kementerian Kesehatan RI pada Minggu, 3 Januari
2021.
“Betul, jadi mulai hari ini vaksin akan kita distribusikan
ke 34 provinsi,” kata Bambang Herianto, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal
Youtube Kementerian Kesehatan RI***
Sumber : Pikiran Rakyat