Diduga Oknum Yayasan Sunat Bantuan Pemerintah Untuk Siswa

/ 27 Mei 2021 / 5/27/2021 06:01:00 PM

 

 

Bu Desi




POLICEWATCH.NEWS, TULUNGAGUNG-  Banyaknya program pemerintah selama masa pandemi covid 19 sangatlah menunjang dan membantu bagi masyarakat yang terdampak, tapi bantuan tersebut ada yang tepat sasaran dan tidak tepat sasaran. 

Salah satu contoh bantuan yang di terima salah satu yayasan ponpes M,U yang beralamat  Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung dimana dana bantuan tersebut di duga di potong 50% persiswa oleh pihak sekolah dengan asalan untuk di bagikan  ke siswa yang belum mendapatkan bantuan. 

Salah satu orang tua wali murid sebut saja (S) saat menemui dan menceritakan ke awak media policewatch.news perihal anaknya yang mendapat bantuan dana Covid 19, sekitar 4 bulan yang lalu sebesar 1 juta rupiah tapi yang bikin saya tercengang bantuan tersebut saya terima cuma Rp 500 ribu.

Lebih lanjut beliaunya menceritakan,  selang beberapa bulan lagi turun lah bantuan ke dua dengan jenis bantuan KIP atau biasa di sebut kartu Indonesia pintar sebesar Rp, 500 ribu di potong potong lagi Rp, 200 ribu jadi Rp, 300 ribu

"Saya heran mas kenapa setiap bantuan dari pemerintah yang datang kenapa selalu ada potongan,"ujarnya dengan raut wajah yang kecewa.

Masih menurut wali murid jumlah anak yang menerima bantuan sekitar 20 siswa mulai MTS dan Aliyah. 

Sementara itu salah satu siswa inisial (N) saat di konfirmasi akan adanya pemotongan bantuan tersebut dirinya membenarkan pemotongan dana bantuan pemerintah tersebut.

Lebih lanjut (N) mengatakan awalnya beberapa siswa yang mau mengambil dana bantuan tersebut di suruh untuk mengisi formulir di ruang guru dan di pandu oleh guru yang bernama Ruroh dan Desi. 

"Saya dan beberapa siswa di suruh masuk ke ruangan guru untuk mengisi formulir pencairan dana bantuan, kami  hanya di suruh menulis apa yang di katakan Bu Ruro dan Bu Desi.

Setelah persyaratan selesai saya dan teman-teman di suruh masuk ke dalam mobilnya Bu Desi untuk menuju ke bank BNI yang berkantor di  Kecamatan Bandung, sesampainya di Bank dan setelah proses pengambilan selesai saya dan siswa-siswi yang lain di suruh untuk masuk lagi ke dalam mobil  Bu Desi, di dalam mobil tersebut Bu Desi menjelaskan bahwa saya cuma menerima Rp.500 ribu yang Rp.500 ribu itu biar Bu guru yang bawa. 

Masih kata siswa bantuan tahan dua program KIP prosesnya juga sama kartu ATM yang menyimpan adalah dari pihak sekolah saat melakukan penarikan dan persyaratan siswa di suruh memalsukan tanda tangan orang tuanya masing-masing oleh Bu guru Desi. Dari hasil bantuan dana KIP yang sebesar Rp,500 ribu siswa cuma di kasih Rp,300 ribu," ujarnya dengan raut muka kecewa.

Sementara itu pemilik yayasan M,U yang juga salah satu ketua partai dan anggota DPRD Kabupaten Tulungagung saat di konfirmasi awak media via telepon seluler dirinya baru tau akan hal ini namun beliaunya berjanji akan segera melakukan pengecekan ke para guru dan siswa apakah bener bantuan dari pemerintah itu di potong dari pihak sekolah," ujarnya. bersambung... *ady*

Komentar Anda

Berita Terkini