POLICEWSTCH.NEWS, PACITAN- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyalakan tanda bahaya. Ada potensi gempa bumi yang memicu terjadinya tsunami setinggi 25 meter di pesisir selatan Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan tak tinggal diam. Pemantauan aktivitas mulai dilakukan 24 jam. Personel juga disebar untuk memantau kesiapan jalur evakuasi. Masyarakat mulai disosialisasi agar lebih mawas diri dan tidak panik menyikapi hasil kajian dari BMKG belum lama ini.
Kepala BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengatakan, kajian BMKG mendapati adanya potensi pergeseran lempeng tektonik di pesisir selatan Jawa Timur. Kemungkinan terburuknya, fenomena alam itu bisa memicu gempa magnitudo berkekuatan 8 skala Richter (SR). Hingga memunculkan tsunami setinggi 25 meter yang berlangsung puluhan menit. ‘’Mari kita berdoa semoga (prediksi gempa) itu tidak terjadi,’’ tuturnya.
Pacitan yang berada di jalur ring of fire sejatinya acap digoyang gempa bumi. Namun, skalanya tak pernah lebih dari 3 SR. Pun, getarannya sering kali tak terasa. Seringnya diguncang gempa berskala kecil itu menjadi pertanda baik. Sebab, bisa mengurangi potensi gempa berskala besar. Alhasil, warga tak perlu panik saat gempa terjadi. ‘’Kita tidak pernah tahu kapan gempa akan terjadi. Masyarakat hanya perlu bersiap diri, tidak perlu panik,’’ tegas Didik.
BPBD juga mulai memberi edukasi seputar jalur evakuasi. Agar masyarakat semakin paham ke mana mereka harus menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi. Tanpa perlu menunggu peringatan maupun arahan evakuasi dari BPBD.
‘’Jangan tunggu pertolongan. Kalau dirasa gempa skalanya besar dan durasinya lama, lekas evakuasi diri,’’ imbaunya. (dor)
Sumber : Radar Madiun
