Kapolda : Gangguan Kamtibmas Tak Menonjol

/ 3 Juni 2021 / 6/03/2021 08:05:00 AM

 Pewarta : BAMBANG



PALEMBANG,POLICEWATCH.NEWS – Kegiatan sosialisasi Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat Berskala Mikro (PPKM), tatap muka dan virtual yang dilakukan Polda Sumsel bersama dengan Kodam II Sriwijaya, kemarin Rabu 02/06/2021 berlangsung lancar.

Hadir dalam acara PPKM, Pangdam II Sriwijaya, Mayjend TNI Agus Suhardi, instansi lain serta tokoh agama serta tokoh masyarakat

Dalam penjelasannya, Kapolda Irjend Pol Prof Eko Indra Heri, menyebut kegiatan tatap muka dan virtual ini sendiri merupakan sebuah sarana kecil dalam menjalin silaturahmi, “Forum seperti ini kita lakukan untuk mencari solusi dalam rangka ikut serta membangun sumsel,” ujarnya. Mengingat masih dalam masa bulan Syawal, Kapolda juga menyempatkan diri untuk mengucapkan Idul Fitri. Selain itu, juga mengucapkan selamat Paskah, serta Hari Waisak. 

“Selamat atas kegiatan bersifat keagamaan. Dimana Isa Almasih juga bersamaan dengan hari raya Idul Fitri. Begitupun hari raya Waisak, juga dilaksanakan tidak berjauhan. Kita jaga toleransi antara umat beragama,” pintanya.  Pada kesempatan itu, Kapolda juga menjelaskan setelah melalui berbagai upaya dalam menekan angka penyebaran covid-19. Bahkan pelaksanaannya sampai sekarang. 

Dijelaskannya, selama penyelenggaraan PPKM ini juga gangguan kamtibmas tidak begitu menonjol. “Memang ada. Tapi tidak menonjol sepeti pada tahun sebelumnya,” terangnya. Menurut Irjen Eko, ini merupakan kerja keras dari semua pihak. “Tanpa tokoh agama, ustad, pendeta dan tidak akan seperti ini,” jelasnya. 

Terkait dengan adanya penyekatan pos keamanan dirinya mewakili Kapolda serta Pangdam II Sriwijaya, menyatakan permohonan maaf. “Tidak ada niat untuk mengganggu kenikmatan orang yang akan mudik. Tentu banyak yang protes. Syukur anak buah dilapangan tahan untuk menghadapi situasi dalam bentuk apapun,” terangnya. 


Begitupula adanya gangguan kenyamanan dalam menjalankan ibadah sholat Ied. Dia menjelaskan, bukan tidak boleh melaksanakan sholat Ied. Hanya saja yang tidak boleh itu beramai-ramai apalagi sampai berkerumun. “Tidak ada satu katapun, untuk jadikan kepentingan aparat, TNI dan Polri dan pemeritnah. Ini untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya. 

Sejauh ini, lanjut pria dengan bintang dua dipundak ini, Sumsel masuk dalam 11 besar penyebaran covid-19. “Alhamdulillah tidak masuk 10 besar, dalam konteks kenaikkan covid-19 pada hari raya Idul Fitri. Beberapa daerah, luar biasa pelonjakannya. Seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri, Riau cukup tinggi. Disamping daerah jawa. Kita, walaupun naik siginifikan tapi tetap dikendalikan. Saya yakin ini dapat dikendalikan lantaran komunikasi dan koordinasi,” bebernya. 

Ini menurutnya, membuat inisiatif berkumpul dengan Pangdam dalam rangka evaluasi. “Karena bisa jadi kedepan kita akan alami hal yang luar biasa,” jelasnya. Mengingat apapun permasalahan, menurutnya, Ketika menjadi satu akan dapat menyelesaikan permasalahan. “Masalah besak jadi kecil dan masalah kecil kita hilangkan. Kalau kita sudah bersama,” jelas Eko, diikuti tepuk riuh yang hadir. 

Pada kesempatan itu, Eko juga menyebut jika kamtimbmas, berupa curat malam hari, turun hamper separuh. “Tahun 2020 tercatat ada 814 kasus. Namun tahun 2021 turun menjadi 458 kasus. Sedangkan untuk curanmor memang naik. Hingga 100-an pencurian kendaraan bermotor. Sedang yang lagi naik daun saat ini adalah penipuan serta penggelapan,” paparnya. 

Terkait hal lainnya, yakni timbulnya cluster baru Eko menyebut yang harus diwaspadai adalah adanya orgen tunggal pada tiap hajatan, “Seperti kabupaten Muratara,  Perda sudah dilaunching serta akan dilaksnakan. Tetapi ada dua desa yang nutup jalan lantaran tidak mendukung. Mudah-mudahan tidak ada lagi penutupan jalan. Di OKI ada orgen tunggal salah satu gunakan narkob overdosis dan ninggal, ini tantangan kita semua. Orgen menarik, lampiaskan emosi dan apa saja. Dampaknya banyak bukan narkoba dan kerumunan saja. Karena itu perlu kita mengedukasi mereka,” jelasnya.
Komentar Anda

Berita Terkini