58 Rumah Belum Dialiri Listrik Diduga Kepala Desa Air Ternate telah Membayar Rp.87Juta Kepada Kepala Ranting PLN Air Buaya

/ 5 Juli 2021 / 7/05/2021 01:21:00 PM

 


NAMLEA, POLICEWATCH.NEWS,- Seorang diri Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa  Air Ternate (HIPPMAT) Cabang Namlea Ateng Facey melakukan aksi protes terkait belum menyalanya alira listrik di 58 (lima puluh delapan) Rumah pada Desa Air Ternate, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan. Aksi protes tersebut dilakukan dengan berorasi di Halaman Kantor Cabang PT. PLN Cabang Namlea, Senin,(05/07/2021). 

Ateng Facey dalam orasinya menyampaikan Bahwa 58 (lima puluh delapan) Rumah di Desa Airternate yang sebagian belum menyala atau dialiri aliraran listrik padahal telah dibayarkan Rp.87.000.000,- (Delapan puluh tujuh juta rupiah) oleh Kepala Desa Air Ternate kepada Kepala PLN Ranting Air Buaya.

"Instalasi listrik supasang kong (ko) meteran balong tu (belum itu) di kampong (kampung) Airternate tu (itu) manusia bukan binatang 58 rumah balong (belum) manyala PLN, rumah laeng (lain) yang menyala rumah laen (lain) mati padahal subayar 87 juta kira (padahal) dari 2019-2021", Ungkap Ateng Facey.

 Lebih lanjut dalam orasinya, Facey meminta penjelasan kepada Kepala PLN Ranting Air Buaya dan Kepala PLN Cabang Namlea terkait belum menyalanya 58 (lima puluh delapa) rumah di Desa Air Ternate padahal dibayarkan Rp.87.000.000,- (delapan puluh tujuh juta rupiah).

"Akibat dari PLN di Desa Airternate balong (belum) manyala (menyala) samua (semua). Kurang labih ada 58 rumah yang balong manyala, Kepala Ranting PLN Air Buaya kami sudah tidak menahan hidup dalam kegelapan, kami meminta pemerataan pendistribusian tenaga listrik di Kecamatan Kepala Madan, Desa Airternate. Mengingat dari tahun 2019 sampai dengan 2021 ada beberapa pelanggan PLN Ranting Airbuaya di Desa Airternate sebagian belum menyala dan sebagian sudah menyala", Keluh Facey dalam Orasinya.

Hasil pantauan media Ateng Facey karenan tidak dapat menemui Kepala PLN Cabang Namlea untuk menyampaikan protesnya dan meminta penjelasan terkait belum menyalanya aliran listrik di Desa Desa Air Ternate. Maka Ateng Fatsey pun meninggalkan Kantor PLN Cabang Namlea dan melanjutkan Orasinya di Simpang Lima Kota Namlea selama lima menit kemudian menuju Kampus Iqra Buru.

Sebelum beranjak meninggalkan Simpang Lima Ateng Facey berjanji hari Selasa, 06 Juli 2021 besok akan kembali melakukan aksi lanjutan dengan masa aksi kurang lebih 50 orang masa aksi, karena hari ini aksinya belum mendapat respon dari pihak PLN.

Sementara Media ini dapat menghimpun informasi bahwa pada tanggal 18 Agustus 2020 Kepala Desa Air Ternate, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan, Misira Boeng telah memberikan uang sejumlah Rp 87.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) kepada saudara Marten Tamaela yg saat itu sebagai Kepala Ranting PLN Air Buaya, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru sebagai biaya Pemasangan Baru (Meteran Listrik) dengan Daya 900 Wat untuk Pelanggan Baru sebanyak 58 Rumah di Desa Air Ternate.

Lebih lanjut informasi yang dapat di himpun diduga Uang sebesar Rp. 87.000.000,- yang dibayarkan oleh Kepala Desa Air Ternate kepada Sdr. Marten Tamaela merupakan Program Pemasangan Listrik Gratis dari Pemerintah. Namun sampai saat ini sudah hampir 1 tahun (11 bulan) belum juga dilakukan pemasangan meteran listrik daya 900 Wat oleh pihak Ranting PLN Air Buaya, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru. 

Sampai berita ini dipublikasikan belum ada tanggapan resmi dari Kepala Desa Air Ternate ataupun dari Pihak PLN baik Ranting Air Buaya atau PLN Cabang Namlea.


(Aam Purnama).

Komentar Anda

Berita Terkini