ANIDA FARADILA BESAN: PANITIA PEMILIHAN DUTA BAHASA BELAJAR LAGI BAHASA INDONESIA DENGAN BENAR SEBELUM MEMBUAT KOMPETISI DUTA BAHASA.

/ 14 Juli 2021 / 7/14/2021 09:25:00 AM

 


MALUKU,POLICEWATCH.NEWS,_ Terkait Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Maluku, dan respon tudingan Dekan Fakultas Ekonomi terkait tidak proffesionalnya panitia dalam penyelenggaraan Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Maluku 2021 dan siaran Pers Klarifikasi Pemenang Favorit Duta Bahasa Provinsi Maluku tahun 2021, saya kira persepsi kami panitia belajar lagi Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, agar dapat dipersepsikan publik bahwa panitia kompeten dibidang bahasa sebelum membuat kompetisi duta bahasa. Dudukkan bahasa yang jelas, sehingga bahasa yang diteruskan ke stakeholder untuk minta dukungan suka (like) itu konsisten untuk dimengerti, Ungkap Aninda Faradila Besan Ketua HMJ Manajemen Uniqbu Kepada policewatch.news Via Pesan WhatsApp, Rabu (14/07/2021).

Lebih lanjut dijelaskan dalam pesannya bahwasanya, Bahasa yang disampaikan panitia yaitu “Teman-teman, sudah terunggah foto masing-masing finalis pada akun IG Ika.dubas, silakan infokan kpd teman/saudara untuk disukai sebanyak - banyaknya karena jumlah penyuka terbanyak akan menjadi juara favorit. Batas akhirnya sampai malam puncak tanggal 09/07/2021”, kata Ketua HMJ Manajemen Unqibu Anida Faradila Besan berkomentar menanggapi siaran Pers oleh Kantor Bahasa Maluku. Mari kita kaji satu satu, yang pertama dalam pemberitaan Dekan kami sebelumnya, ditegaskan bahwa kami tidak berambisi juara untuk kompetisi ini, ini kesempatan untuk kami mempersiapkan diri menghadapi tantangan 4.0 karena bahasa merupakan salah satu hal fundamental yang harus dipersiapkan dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan global.

Yang kedua “Teman-teman, sudah terunggah foto masing-masing finalis pada akun IG Ika.dubas, dalam informasi yang disampaikan panitia, kebenaran bahasa yang disampaikan saja sudah salah. Mari saya kasih tau kesalahannya, biar panitia bisa belajar untuk kedepannya lebih baik dalam mendudukan bahasa yang baik. Yang diinfokan adalah sudah terunggah foto, sedangkan yang terunggah adalah video masing masing finalis dengan durasi 1.3 detik. Foto dan video adalah dua hal yang berbeda dari sudut pandang tampilan di instagram.

"Yang ketiga siaran Pers Klarifikasi Pemenang Favorit Duta Bahasa Provinsi Maluku tahun 2021 panitia mendapat protes dari salah satu peserta karena dianggap janggal jumlah suka (like) dan Jumlah tayangan postingan yang tidak sebanding yang membuat panitia mengindikasi adanya ketidakjujuran.

Indikasi ketidakjujuran ini menggiring opini publik bahwa peserta Finalis atas Nama Feni Ayu Lestari dari Fakultas Ekonomi Universitas Iqra Buru berlaku tidak jujur dalam berkompetisi sehingga didiskualifikasi dari perhitungan jumlah like", Jelas Nida 


Nida juga mempertanyakan, Apakah suka (like) di instagram tanpa harus melihat sampai selesai video dalam bentuk foto, itu adalah bentuk ketidakjujuran? Kita membagikan link pada ika.dubas https://www.instagram.com/p/CQ-ydWzpgXX/ kepada banyak orang itu jelas video feni langsung kita like, bukankah itu yang disuruh panitia? via whatsapp: silakan infokan kpd teman/saudara untuk disukai sebanyak-banyaknya karena jumlah penyuka terbanyak akan menjadi juara favorit. Lantas dimana ketidakjujuran teman kami Feni? Indikasi itu harus dibuktikan dengan pendapat ahli yang ilmiah, bukan karena protes dari peserta, disinilah betuk tidak proffesional, tidak konsisten panitia.

Kami kecewakan adalah tidak konsistennya panitia terhadap bahasanya sendiri. kami sudah berhasil mendapatkan dukungan like terbanyak untuk Feni Ayu Lestari, tapi karena perbedaan jumlah tayangan dan like yang lebih banyak saja menyebabkan teman kami didiskualifikasi dari perhitungan juara favorit. Jika seperti itu, kedepannya sebaiknya panitia berpikir dulu tentang bahasa yang akan disampaikan dengan jelas syarat pemenang juara favorit ditentukan bukan hanya berdasarkan like, namun juga menambahkan syarat yaitu jumlah penanyangan postingan harus lebih banyak dari jumlah like. Sehingga pesan yang disampaikan kepada stakeholder dapat diterima dengan baik, Agar kedepannya jangan lagi ada peserta yang mengalami nasib seperti teman kami, yang telah didukung mati-matian oleh banyak orang namun gugur hanya karena standar lain yang tidak disampaikan lewat pesan whatsapp. 

Untuk kedepannya, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniqbu, tidak akan lagi mengikuti Event Duta Bahasa Maluku. Kami sudah terlanjur kecewa. Kerja keras kami mencari dukungan untuk teman kami dianggap tidak jujur. Kami betul-betul kecewa dengan peristiwa ini. Semoga kedepannya tidak ada lagi peserta duta bahasa yang didiskualifikasi karena peraturan lombanya tidak jelas,"Urai Nida melalui pesan whatsAppnya kepada wartawan mengakhiri penyampaiannya.

(Aam Purnama).

Komentar Anda

Berita Terkini