DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIQBU: Terkait Kompetisi Duta Bahasa Provinsi Maluku 2021 Dituding Tidak Profesional, Menyebakan Masyarakat Kabupaten Buru Hilang Kepercayaan Terhadap Kantor Bahasa Maluku.

/ 10 Juli 2021 / 7/10/2021 07:06:00 PM

 


NAMLEA.POLICEWATCH.NEWS:

 Terkait Kompetisi Duta Bahasa Provinsi Maluku 2021, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Iqra Buru (Uniqbu) Firman Gazali Djunaidi menuding tidak professional dan menyebabkan masyarakat Kabupaten Buru hilang kepercayaan terhadap Kantor Bahasa Maluku. Hal ini disampaikan via pesat Whatsapp kepada policewatc.news, Sabtu (10/07/2021).


"Menang kalah dalam kompetisi adalah hal yang normatif, tetapi dalam proses kompetisi harusnya dilakukan secara profesional dan transparan sehingga siapapun yang terpilih bisa menang tanpa harus merasa kalah dan tidak ada yang dikecewakan, karena esensi menjadi Duta Bahasa Provinsi Maluku 2021 adalah role model, pemersatu yang bisa bersinergi dengan semua peserta kompetisi untuk bisa bersama sama melestarikan bahasa diseluruh pelosok wilayah di dalam Provinsi Maluku", Ungkap Djunaedi.


Lebih lanjut dijelaska Djunaidi dalam pesannya, Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Maluku 2021 seperti pemilihan kucing dalam karung.

 

“Sebagai pimpinan Fakultas yang menugaskan mahasiswi saya Feni Ayu Lestari dalam mengikuti kompetisi Duta Bahasa Provinsi Maluku 2021, saya memantau dan selalu diinfokan setiap proses perkembangan seleksi yang dilakukan oleh Mahasiswi saya. Ketika proses test UKBI banyak kendala teknis yang dialami oleh banyak peserta termasuk Feni Ayu Lestari tetapi ada solusi yang diberikan panitia untuk mengulang proses test UKBI online”, terang Djunaidi.


Djunaidi juga menjelaskan, dalam tahapan selanjutnya adalah tahapan voting like pada akun Instagram ika.dubasmaluku yang mana setiap peserta termasuk Feni Ayu Lestari yang diinfokan dari panitia via Whatsapp yaitu “Teman-teman, sudah terunggah foto masing-masing finalis pada akun IG Ika.dubas, silakan infokan kpd teman/saudara untuk disukai sebanyak-banyaknya karena jumlah penyuka terbanyak akan menjadi juara favorit. Batas akhirnya sampai malam puncak tanggal 09/06/2021”.


"Setelah saya diinfokan dan meneruskan pesan tersebut dalam rangka menggalang dukungan kepada Feni Ayu Lestari, Seluruh Civitas Akademika Universitas Iqra Buru, Komunitas Seniman, Komunitas Budaya, Paguyuban dan seluruh stakeholder di Namlea untuk memberikan dukungan Vote Like di Instagram kepada Feny Ayu Lestari Keterwakilan dari Kabupaten Buru. Hasil yang diperoleh di akun Instagram Ika.dubas, perolehan Vote Feni Ayu Lestari mencapai 5.557 Like. Terunggul dari keseluruhan peserta. Namun pengumuman juara, tidak diumumkan kriteria penilaian berdasarkan standart Test UKBI maupun Vote Like disampaikan secara terang terangan kepada 30 peserta Finalis Duta Bahasa Provinsi Maluku. Saya kira selaku pimpinan Fakultas dan orang tua menugaskan mahasiswi saya melakukan kompetisi kami tidak berambisi untuk menjadi pemenang, ini adalah kesempatan untuk kami dorong mahasiswi kami mempersiapkan diri menghadapi tantangan digital 4.0. kekecewaan kami adalah prosesnya yang tidak transparansi dan tidak proffesional, mencederai kepercayaan kami terhadap penyelenggaraan kompetisi Duta Bahasa Provinsi Maluku ini. Apakah panitia kompetisi tahu bagaimana kita menanggapi serius setiap kompetisi, menugaskan mahasiswi kami seorang diri melewati lautan dan cuaca yang tidak bersahabat ditengah pemberlakuan PPKM dengan harapan mahasiswa kami bisa belajar berkompetisi secara proffesional, tetapi kenyataannya malah tidak ada pembelajaran yang mendewasakan. Ini kompetisi tingkat provinsi lho, hanya disebutkan lima pemenang tanpa ada dasarnya tentu sangat mengecewakan. masih jauh lebih transparan dan proffesional kriteria pemenang Lomba 17 Agustus di Kabupaten Buru", Keluh Djunaifi  kepada panitia yang dinilai tidak transparan.


Semua Proses dalam kompetisi yang dilakukan pada pemilihan Duta Bahasa Provinsi Maluku, sudah diinformasikan kepada seluruh stakeholder di kabupaten Buru yang memberikan dukungan Vote (Like)nya pada akun Instagram Ika.dubas kepada Feni Ayu Lestari. Beragam perspektif dan spekulasi negatif bermunculan atas proses kompetisi Duta Bahasa Provinsi Maluku. Saya pastikan kedepannya tidak akan ada lagi peserta dengan sungguh sungguh berminat mengikuti kompetisi yang dilakukan oleh kantor Bahasa Provinsi Maluku. Semoga ini menjadi perhatian bagi Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Khususnya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Karena framing kami terhadap penyelenggaraan kompetisi di Kantor Bahasa Provinsi Maluku Sudah tidak bisa dipercaya“. Tutup Djunaidi di akhir penyampaiannya kepada policewatch.news. (A.P).

Komentar Anda

Berita Terkini