Rame Rame Bancaan 17 Saksi Bakal Dipanggil Jaksa Tidak Hanya ASN , Staf Dan Honorer Disebut Dalam Kasus Dugaan Korupsi 1,1 M

/ 13 September 2021 / 9/13/2021 07:20:00 AM



Laporan : Bambang.MD 


LAHAT,policewatch.news - Kasus dugaan korupsi perjalananan dinas fiktif terus digeber oleh pihak kejaksaan negeri lahat untuk mengungkap siapa pelaku niat kejahatan menggroti uang negara hingga ditaksir kerugian negara mencapai 400 juta, dalam keterangan pers oleh Kepala Kejaksaan Negeri Lahat belum lama ini dalam konfrensi pers.

Sementara itu dilansir dari lama SN Kasi Pidana Khusus Anjas "  mengatakan, dari keterangan pegawai Dinas Perpustakaan yang dipanggil beberapa waktu lalu menyebutkan, tidak hanya ASN yang melakukan praktik dugaan korupsi tersebut. Tapi banyak pihak yang terlibat dalam dugaan kasus ini.

“Pada praktik modus dugaan kasus korupsi ini, ada nama staf dan honorer yang juga kita lingkar. Tidak semua ASN. Di sini kami akan mendalami, apakah mereka memang ikut atau bahkan nama mereka hanya dicatut (fiktif) banyak pihak yang terlibat dalam dugaan kasus ini,” jelas Anjas."

"ditanya Sejumlah awak media kapan jadwal pemanggilan Kepala Dinas Perpustakaan Lahat dan Bendahara, anjas enggan menjelaskan dengan rinci, dia menegaskan sekitar  ada tujuh belas saksi bakal dipanggil dalam pekan ini terkait kasus perjalanan dinas fiktif di Dinas Perpustakaan Kabupaten Lahat,

Menurut Anjas Kasi Pidsus bahwa barang bukti yang disita 1 koper setelah dilakukan penggeledahan beberapa hari lalu ia menjelaskan berisikan berkas yang akan dijadikan petunjuk kami dalam membuka kasus ini yang saat ini masih tahap penyidikan " ungkapnya

Berita sebelumnya,Tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Lahat, mengenakan seragam rompi merah geledah Kantor  Dinas Perpustakaan Lahat, penggeledahan itu terkait penyidikan dugaan dana APBD fiktif SPPD tahun 2020 sebesar Rp. 1.114.000.000,-

Kedatangan tim penyidik Kejaksaan Lahat, sekitar pukul 09 : 10 WIB, pada hari ini, Kamis (09/09/21) yang dipimpin langsung Kasi Intel, Faisyal B SH dan Kasi Pidsus Anjas, SH yang didampingi tim Sat Pol PP Lahat, membuat jajaran ASN Dinas Perpustakaan terlihat kaget. 


Setibanya tim penyidik kejaksaan Negeri Lahat,  di Kantor Dinas Perpustakaan Lahat tersebut, seluruh tim penyidik memulai pemeriksaan bendahara di lantai 2, disini tim penyidik menyita sejumlah dokumen yang diduga ada kaitannya dengan dugaan anggaran SPPd fiktif sebesar Rp.1.1 milyar lebih.

Kemudian pemeriksaan dilanjutkan di ruangan Kadin Perpustakaan, Alfa Edison, diruanganya penyidik juga menyita sejumlah dokumen yang berkaitan dengan kasus korupsi ini sebanyak 1 tas koper penuh.

” Ya kita melakukan penggeledehan memeriksa langsung ke Kantor Dinas Perpustakaan. Kita menyita sejumlah dokumen yang ada kaitannya dengan dugaan dana fiktif SPPD ini,” ungkap Kasi Pidsus Anjas, SH di sela – sela usai dilakukan pengeledahan di Dinas Perpustakaan Lahat.

Komentar Anda

Berita Terkini