Kepala Sekolah SMK Al Hasanain Sayangkan Pemberitaan Terkait Masalah Pengeroyokan.

/ 14 November 2022 / 11/14/2022 04:39:00 PM








Policewatch-Praya Tengah.

Peristiwa pengoroyokan siswa SMK Al Hasanain yang dikutif dalam  pemberitaan oleh ntbupdate.com tanggal 31 Oktober 2022, diduga sepihak.

Perkelahian oleh siswa tersebut terjadi di sekolah SMK Al Hasanain Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah.

Menurut kepala sekolah SMK Al Hasanain, kejadian perkelahian itu terjadi, pada hari senin tanggal 24 Oktober 2022 ketika masih acara baris berbaris di lapangan.

Sebelum dimulai acara baris berbaris, siswa "LAR" ini sudah mulai adu mulut dengan kakak tingkatnya atas nama "RS"di perkiran motor,dan saat itu "LAR" ini menabrakkan motornya di motor RS,namun beruntung tidak berlanjut ke perkelahian hanya sampai cek cok suara saja paparnya.



Menurut salah satu ibu gurunya yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan kepada awak Media, sekitar pukul 07.15 siswa atas nama LAR ( korban) duduk sambil memegang kepalanya, pada saat itu  ditanya oleh salah satu gurunya, 

Ade kenapa? Dan si LAR menjawab, Pusing Ibu! Kalok sakit istirahat dah di di atas di dalam kelasnya.

LAR lansung naik ke atas , dan sesampainya di atas lantai dua  depan kelas, si LAR  mengucapkan kata-kata kotor, sambil menunjuk teman-temannya yang ada di lapangan seperti menantang.

Lanjut ibu gurunya SH yang ada dibawah merasa tersinggung dan naik ke atas,  beberapa lama gurunya naik ke atas untuk melihat kejadian tersebut, namun gurunya hanya melihat LAR sudah dalam kondisi lagi terduduk bersandar di tembok,sementara SH sudah dilerai sama teman-temannya yang lain, ungkapnya.

Kami dari pihak PONPES dan SMK Al-Hasanain menyayangkan tanpa konfirmasi ke saya selaku kepala sekolah, merasa sangat keberatan karena pemberitaan yang jauh dari kenyataan yang ada, Ucap Hasim.

Hasim menambahkan, dalam kejadian apa lagi dikatakan bahwa, santri Pondok Pesantren (PONPES) Al-Hasanain NU Beraim atas nama inisial LAR yang dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram lantaran ingatannya hilang, akibat dipukul sesama santri yang tergabung dalam group geng star.

Kami tekankan pertama, bahwa semua yang terkait baik pelapor dan terlapor bukanlah santri di Pondok Pesantren Al-Hasanain NU Beraim, namun mereka merupakan siswa pulang -pergi yang bersekolah di SMK Al-Hasanain Beraim. 

Pihak Sekolah tekankan tidak ada geng apapun di sekolah kami, apalagi yang Namanya Geng Star.

Salah satu dewan guru "LRH" juga menerangkan, saat itu menawarkan  untuk mengantar LAR pulang, namun ditolak karena dia masih bisa pulang sendiri sehingga Bapak Gurunya mengantarkan sampai gerbang saja.

Kejadian yang dialami oleh LAR ini memang bukan kali pertama, belum lama dia juga pernah berkelahi, namun dengan temannya yang lain bukan dengan SH ini.

Kepala sekolah juga menambahkan perkelahian yang pertama itu, kami pihak sekolah sudah memanggil semua orang tua dan berakhir dengan perdamaian dan pihak sekolah memberikan hukuman skorsing kepada siswa yang berkelahi. 

Sementara jarak kejadian pertama dan kedua bukan dalam kurun waktu empat hari, seperti diberitakan, karena kejadian perkelahian pertama terjadi pada tanggal 26 September 2022 sedangkan perkelahian kedua terjadi tanggal 24 Oktober 2022. Tidak ada perlakuan yang tidak manusiawi karena kejadian ini merupakan murni perkelahian antara LAR dan SH.

Semuanya itu merupakan fitnahan yang keji yang di layangkan ke Ponpes, meskipun mereka sudah mengetahui bahwa,tidak ada hubungannya dengan Ponpes, karena kedua belah pihak merupakan siswa SMK bukan santri PONPES. 

Sebenarnya pihak sekolah sudah menyiapkan panggilan kepada kedua belah pihak yang berkelahi di lingkungan sekolah dan berkata-kata kotor, namun berhubung ibu dari LAR keburu datang ke sekolah meminta maaf dengan menceritakan keadaan anaknya, maka pihak sekolah bisa mentolerir sehingga tidak jadi melayangkan hukuman dan memberikan izin tidak masuk sementara dirawat.

Terlebih lagi tuduhan yang diberikan oleh saudara Abdul Majid yang mengatakan,

intinya keponakan saya ini mau dia bunuh”, saya pikir tidak ada orang yang mau membunuh, kalaupun terjadi perkelahian pasti ada sebab musababnya.

Terkait tentang tanggungjawab sekolah, kami terangkan pada hari Rabu dan kamis kami mengutus temen sekelasnya untuk menjenguk LAR ke rumahnya, sementara hari Jum’at Pihak sekolah sudah mengutus beberapa dewan guru untuk menjenguk LAR, tetapi mereka tidak bertemu dikarenakan LAR sudah di bawa ke RSJ.

Menanggapi keterangan kadus Jorong Lalu Suryadi mengaku, bahwa pelakunya ini sudah empat kali di mediasi di kantor desa, dan masalahnya berbeda beda.

Perlu diketahui, kami dari pihak sekolah merasa sangat bingung, dengan pengakuan seorang kadus, terkait kejadian yang dilakukan di luar sekolah kenapa mesti di ikut campurkan ke sekolah? Padahal yang dia maksud bukanlah orang yang sama dengan kejadian ini, pungkas Hasim."MN".

Komentar Anda

Berita Terkini