Policewatch-Mataram.
Mendukung Kelancaran Pelaksanaan Event MXGP Selaparang Lombok, Polda NTB melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Selaparang Rinjani 2023 Dalam Rangka Pengamanan Event MXGP di Kota Mataram yang berlangsung di Lapangan Tribun Bhara Daksa Polda NTB, (28/06/2023).
Kesiapan Pengamanan ditandai dengan pemasangan Pita oleh Pimpinan Apel kepada komandan Pelaksana Pengamanan Operasi Selaparang Rinjani 2023 sebagai tanda di mulainya operasi tersebut.
Apel yang diselenggarakan di lapangan Bhara Daksa Polda NTB tersebut dihadiri oleh seluruh personel Polri Polda NTB beserta Polres jajaran yang terlibat dalam Sprint Pengamanan Ops Selaparang Rinjani 2023.
Disamping personel Internal Polri, juga melibatkan personel eksternal dan turut serta mengikuti Apel terdiri dari Personel TNI AD, AL dan AU, Dishub NTB, Pol-PP NTB, Basarnas.
Pengamanan Event MXGP Selaparang Lombok ini melibatkan 732 Personel gabungan dari Polri, TNI dan pemerintah.
Turut Hadir sebagai tamu undangan pada Apel yang dipimpin Kapolda NTB tersebut diantaranya Sekda Provinsi NTB, Danrem 162/WB, Irwasda Polda NTB, Danlanal Mataram, Danlanud ZAM, segenap PJU Polda NTB, Wali Kota Mataram serta Kapolres/ta se Pulau Lombok.
Dalaman amanatnya Pemimpin Apel, Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto mempertegas bahwa seluruh personel yang terlibat pengamanan harus mengerti terkait Tugas Pengamanan, Faham kerjasama serta Jaga nama baik daerah dan lembaga.
Disamping itu Pria Jenderal bintang dua ini mengingatkan seluruh personel agar memperhatikan kesehatan sebagai kekuatan utama dalam melaksanakan tugasnya. Pada kesempatan itu pula ia memerintahkan Kabiddokes agar harus gerak cepat melakukan pengecekan kesehatan pada personel yang tengah bertugas.
Kapolda juga menyampaikan Terimakasih kepada personel gabungan yang telah bersinergi dengan baik atau kerjasama dengan baik dalam rangka mensukseskan terselenggaranya Event internasional MXGP di Kota Mataram.
"Pembina fungsi yang berhubungan dengan pengamanan:agar intensifkan koordinasi dengan EO untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama MXGP berlangsung,"tegasnya.
Ia menegaskan kepada semua pembina fungsi untuk selalu berkomunikasi dengan pihak EO untuk memastikan bahwa cara atau pola yang diterapkan tidak mengganggu keselamatan masyarakat.
"Keselamatan Masyarakat lebih diutamakan, Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, oleh karena itu semuanya harus bisa dipastikan berjalan dengan baik,"tegasnya.
Menurutnya Even tersebut dapat dihentikan Jika pola yang diterapkan dalam pelaksanaan MXGP berpotensi mengganggu keselamatan penonton (masyarakat).
"Event tersebut bukan hanya menampilkan Balap Motor saja, tetapi ada Penampilan Artis atau konser musik yang juga harus diantisipasi Keamanannya. Oleh karena itu seluruh pembina fungsi harus bisa memastikan bahwa dalam proses pelaksanaannya dapat memastikan tidak menimbulkan sesuatu hal yang dapat mengganggu keselamatan masyarakat,"tutupnya.
Mn